Finally - Wonwoo

1.4K 100 14
                                    

Yoojung sudah tidak bernafsu lagi dengan seblaknya. Apalagi melihat Doyeon yang makan senikmat itu membuat Yoojung merasa kenyang.



Yoojung melirik tangannya yang sedang memegang kartu-kartu yang kini sudah terlihat siapa yang ada didalamnya. Yoojung menghitung jumlah kartu-kartu tersebut.

"Satu, dua, tiga,... Dua belas. Dia belas?!", Yoojung mengernyitkan dahinya bingung. Kenapa hanya ada 12 kartu. Setahunya anggota Seventeen itu 13 orang. Lalu kemana perginya satu kartu lagi? Apa Mimi Peri lupa memberinya pada Yoojung? Yoojung tidak tahu.




"Doy! Member Seventeen itu ada berapa orang sih?", Tanya Yoojung pada Doyeon yang sedang memasukkan sesendok seblak kedalam mulutnya.




"Tiga belas bego! Udah lama jadi Carat masih aja gatau lu", Doyeon tampak tidak peduli dengan Yoojung yang kini memperlihatkan wajah kesalnya karena di ejek goblok oleh Doyeon.



"Ya kan gue cuma mastiin doang setan! Enak aja ngatain gue goblok!", Yoojung melempar Doyeon dengan tisu yang tadi ada di kantung seragamnya.


Mata Yoojung melihat ke seluruh kantin yang sedang ramai-ramainya itu, lalu matanya berhenti pada suatu sosok yang menurutnya sangat familiar itu.


Wonwoo!


Yoojung masih belum bisa memastikan apakah yang dia lihat itu benar-benar Wonwoo atau bukan. Lalu Yoojung melihat ke Doyeon lagi.



"Doy! Disekolah kita ada siswa yang mirip sama Wonwoo Seventeen yah?", Tanya Yoojung pada Doyeon yang sudah menghabiskan semangkuk seblak nya.


"Ada! Anak kelas sebelah! Ngapa? Suka lo?", Yoojung dengan cepat menggeleng dengan pertanyaan dari Doyeon tersebut.


"Mending lo jangan deketin dia deh, dia itu terkenal cuek, jutek lagi. Mau lo di cuekin?", Doyeon melihat ke arah Yoojung.


"Gapapa kali yah, ganteng juga ", Yoojung memperlihatkan cengiran bodohnya pada Doyeon.

"Yeu..... dibilangin", Doyeon berdiri dari tempatnya, lalu menarik Yoojung untuk segera pergi dari sana segera.



Yoojung menurut saja ditarik oleh Doyeon sepeti anak kucing tersebut, lalu




Ternyata Doyeon membawa Yoojung kembali ke tempat dimana dijualnya seblak yang tadi mereka makan. Dan kebetulan, Wonwoo juga sedang berada disana. Berdiri tepat di sebelah Yoojung.



Yoojung melirik sekilas ke Wonwoo yang ternyata juga sedang menunggu seblak pesanannya. Yoojung benar-benar terkagum dengan wajah tampan Wonwoo yang bisa dia lihat dari dekat.





"H-hai", Yoojung memberanikan diri untuk menyapa Wonwoo.

Wonwoo tampak mencari ke segala arah saat Yoojung memanggilnya, seakan Yoojung itu berada jauh dan tak terlihat.


Yoojung merasa terhina sekarang, sekecil itukah tubuhnya?






"Gue disini!", Yoojung menarik baju lengan Wonwoo agar pemuda itu melihat kearahnya.



"Kenapa?" Tanya Wonwoo dingin, membuat Yoojung sebenarnya takut untuk menatap pemuda tampan itu.




"Lo Wonwoo kan? Gue Yoojung", Doyeon yang sudah selesai membayar seblak mereka menatap Yoojung dengan sedikit malu. Kenapa juga sahabat pendeknya ini harus menyapa pemuda dingin seperti Wonwoo.




"Terus?", Yoojung bingung. Kenapa Wonwoo tidak mengenali dirinya.




"Yah, gue Yoojung. Pacar virtual lo", kata Yoojung membuat wajah datar Wonwoo sedikit berubah bingung.

Doyeon yang ada disamping Yoojung menutup wajahnya malu.



"Pacar apa? Virtual? Ngomong apa sih lo! Ga jelas!", Wonwoo menerima seblaknya dari si penjual lalu pergi begitu saja meninggalkan Yoojung yang masih dalam muka derpnya.



"Malu-maluin aja sih lo boncel!", Doyeon segera menarik Yoojung dari sana karena dia sudah saking malunya.












...............










Saat pulang sekolah, Yoojung berjalan sendirian ke luar sekolah karena Doyeon sedang ada ekstrakurikuler cheerleader. Yah walaupun Doyeon sudah di tingkat akhir, dia harus tetap masuk ekstra karena harus melatih juniornya.



Yoojung dengan wajah murung berjalan sendirian, sudah sangat kentara kalau dia itu jomblo akut.

Yoojung juga masih tidak habis pikir, kemana kartu yang ke tiga belas pergi? Kenapa Wonwoo seperti nya tidak mengenalinya? Kenapa Wonwoo tampak biasa saat bertemu dengan nya? Yoojung benar-benar tidak tau jawabannya.


Lalu ponsel Yoojung berbunyi, menandakan sebuah pesan masuk kedalam ponselnya.

Yoojung kembali dibuat pusing oleh isi pesan yang ditujukan padanya itu.

"Cuma kamu yang bisa menentukan. Terus atau berhenti"




Yoojung benar-benar tidak mengerti maksud dari pesan yang tidak diketahui siapa pengirim nya itu.



Yoojung memilih untuk memasukkan kembali ponselnya didalam saku bajunya, lalu berjalan ke gerbang depan sekolah.




Yoojung tersusun berjalan menunduk dan tidak sadar jika ada seseorang yang tengah menunggu nya.




"Ini punya lo kan?", Sebuah tangan dengan kartu ter ulur didepan wajah Yoojung. Yoojung masih menatap kartu tersebut dengan raut wajah bingung.

Lalu tak lama, kartu tersebut berubah.

Lalu tak lama, kartu tersebut berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Yoojung langsung mendongakkan kepalanya, melihat siapa yang menyodorkan kartu tersebut padanya.


Dan dilihat nya wajah Wonwoo yang sedang tersenyum manis padanya. Yoojung tertegun.



"Kok bisa sama lo?", Tanya Yoojung yang masih setengah percaya.



"Gatau, takdir mungkin", Wonwoo masih tersenyum manis pada Yoojung. Dan Yoojung pun mau tak mau tersenyum kembali pada Wonwoo. Senyuman yang terlihat sangat manis.


































END



















Kita bacot dulu!

Terima kasih untuk kalian yang udah mau baca book bobrok ini, mau masukin ini ke reading list kalian, mau nunggu updatean cerita ini yang siklusnya kek anak perawan pms.


Maafkan dengan ending yang mungkin kurang sreg, maafkan untuk typo-typo yang benar-benar parah sekali. Mohon maaf karena semua kata-kata kasar yang saya gunakan dalam book ini.

Sekali lagi terima kasih :')..

Tengkyuuu,,, gamsahamnida,, Xie Xie,  khap un krab :v terima kasih... Muachhh 💜💜😗😗

🎉 Kamu telah selesai membaca Thirteen First Kiss (With Seventeen) -10 Minutes [✔] 🎉
Thirteen First Kiss (With Seventeen) -10 Minutes [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang