Selamat malam, bintang!
Bolehkah aku berterus terang?Rasanya, semangatku akan kembali tumbang. Senyum yang biasanya mengembang, perlahan layu bahkan nyaris hilang
Bagaimana tidak, bintang?
Sudah sejak lama aku datang. Sudah sekian banyak usahaku berjuang. Tetapi, hatinya tetap saja masih sekeras karang
Apa yang harus kulakukan, bintang?
Berlari lebih kencang, atau justru berbalik pulang?
Bagaimana jika aku menyerah sekarang? Namun, aku juga pantang berakhir menjadi pecundang
Kau tahu, bintang?
Meski sering kali merasa terbuang, mataku masih enggan untuk berhenti memandang
Walau keberadaanku hanya seperti bayang-bayang, perasaan ini tetap saja tak mampu berkurang
Bantu aku, bintang!
Bantu aku mengenyahkan bimbang; atau setidaknya, temani gundahku hingga pagi menjelang
Kau tak keberatan 'kan, bintang?
***
Tangerang, 2018
-hafnikharisma-
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Diksi [Completed]
Poesía#1 - Puisi (2 November 2018) Ini adalah kumpulan diksi yang membutuhkan ruang untuk abadi. Ketika membacanya nanti, mungkin ada banyak hal yang akan kau jumpai. Entah itu perasaan geli, nyeri sampai ke ulu hati, atau bahkan motivasi yang-kuharap-mam...