Bertemu denganmu adalah anugerah, mengagumimu adalah hal mudah
Namun, mencintaimu tidak selalu berjalan indah
Banyak aral melintang yang harus kulalui tanpa petunjuk arah. Belum lagi dengan luka yang teramat sakit, tetapi tidak berdarah
Bagaimana tidak? Sudah sekian lama aku menjajah, hatimu tetap saja tak mampu kujarah
Sudah sekian banyak kulesatkan anak panah, hatimu tetap saja tak mampu kujamah
Sesulit itukah? Atau, aku ini memang pejuang yang payah?
Baiklah, aku mengerti jika takdir tak pernah salah. Mungkin, kini sudah saatnya aku mengaku kalah
Kukira, kamu adalah jawaban dari doaku yang terijabah. Nyatanya, kamu bahkan tak pernah membiarkanku untuk sekadar singgah
Kukira, kamu adalah rumah; tempatku membaringkan lelah. Nyatanya, kamu bahkan tak pernah sedikitpun memberiku celah
Lalu, apakah setelah ini aku akan benar-benar menyerah?
Entahlah, aku pasrah. Namun, dapat kupastikan jika rasa ini takkan punah
Bahkan aku berani bersumpah; bahwa bagiku, segala tentangmu telah membenarkan satu pepatah
Jika bahagia tidak harus dengan hal yang mewah.
***
Tangerang, 2018
-hafnikharisma-
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Diksi [Completed]
Poesía#1 - Puisi (2 November 2018) Ini adalah kumpulan diksi yang membutuhkan ruang untuk abadi. Ketika membacanya nanti, mungkin ada banyak hal yang akan kau jumpai. Entah itu perasaan geli, nyeri sampai ke ulu hati, atau bahkan motivasi yang-kuharap-mam...