Vampire Step Father || YOONGI [M] ✔

13 - 전에

Jeon-e
Before

"Karena seseorang yang berjuang belum tentu mendapatkan yang terbaik" – joonieheart

Author pov.

Yoongi tak mempedulikan jas dan celana mahal nya yang kotor karena tanah taman yang mengenai dirinya saat berjalan memasuki area kebun keluarga park. Kebun apel yang sangat luas, dan menyusahkan yoongi untuk mencari seseorang.

Pria itu membenci panas, dia adalah vampir Draugr. Dan seseorang dari clan TrueBlood membuatnya menyusuri siang dengan pakaian serba hitam, payung dan paperbag di tangan satunya.

Beberapa meter berjalan yoongi berhasil menemukan sosok yang ia cari. Wanita itu terlihat menunggu dengan bosan di atas bangku di bawah pohon apel yang paling besar. Dia hanya memainkan telapak kaki nya yang tidak beralas pada rumput-rumput hijau yang sedikit basah.

Yoongi tersenyum kecil dan berjalan mendekati wanita itu, dia masih bekum menyadari keberadaan yoongi, "kenapa kau tidak memakai sandal ?", yoongi bertanya setelah dirinya berdiri disamping sang wanita.

Sang wanita tersenyum, mengangkat kepalanya merasakan sinar matahari nya yang kini terhalang karena payung hitam kini menghalanginya, "oppa sudah mendapatkannya ?"

Menutup payung yoongi sedikit meringis merasakan sengatan sinar matahari yang menerpanya. Tetapi dia berusaha menahan sakitnya, yoongi duduk di samping dan membuka paper bag yang berisi beberapa kantong makanan yang sang wanita pesan.

Min yerim tertawa senang melihat barang bawaan yoongi. Tak mengira suami nya ini akan membawakan semua yang ia pesan. Padahal dia hanya memberi sebuah telepati sederhana pada yoongi, tetapi pria itu mendengarkannya juga.

"apa aku sudah terlihat seperti calon ayah yang baik ?", yoongi bertanya sambil membukakan beberapa bungkus makanan dan menyuapi yerim, wanita yang mengandung 7 bulan ini memesan beberapa masakan barat, dengan daging setengah matang yang sedikit mengeluarkan darah.

Yerim menutup mulutnya yang penuh, tetap berbicara di sela kunyahannya, "kau suami terbaik !", dia mencium pipi yoongi dengan bibir yang masih kotor dengan saus.

Pria itu tidak protes sama sekali, dia tidak keberatan justru dia meminta lebih. Yerim bisa menghabiskan semuanya sendirian, nafsu makan yerim begitu besar saat sedang mengandung seperti ini, hanya saja dia tidak bisa hanya meminum darah seperti biasanya, dia masih harus memenuhi asupan seperti manusia yang sedang mengandung pada umum nya.