Vampire Step Father || YOONGI [M] ✔

14 - 보고 싶어 -ending part-

bogo sip-eo
"miss you"

pps : SUMPAH JOONIE PAS NGETIK INI DEG DEGAN !!!! AKKHHHH !!!

author pov.

Asap tebal mengepul di udara, jam 3 pagi hujan lebat turun bersama sinar bulan merah yang semakin terang. mendadak jalanan seoul menjadi sepi dan tersisa cahaya gedung yang masih menyala. hujan dan petir terdengar bergemuruh dan saling bertarung satu sama lain, mereka saling bertabrakan.

Bagi kita yang mendengar pasti akan takut, bersembunyi di balik selimut menunggu hujan reda. Badai menerpa kota di musim panas membuat semua warga resah, sera hanya bisa duduk di kasur dengan gusar.

Wanita itu tidak pergi dari apartemen seperti yang sehun harapkan, padahal pria itu sudah berjanji untuk kembali dan tidak akan lama. Sera hanya bisa menunggu dengan jantung berdebar di sana. Mengabaikan perasaaan tak menyenangkan yang merasuki dirinya.

Dia juga sudah berusaha menghubungi mingi tetapi adik oh sehun itu juga tidak mengangkat telfon atau membalas pesan suara dan chatting nya.

"kemana pria itu ?", sera bertanya pda dirinya sendiri. Menatap gusar jendela yang basah terkena air yang turun dengan keras.

----------------

"eungh~"

"oh mingi...."

taehyung mengerjapkan matanya. Tidurnya terusik mendengar suara gemuruh petir yang keras dari luar. Pria itu mengangkat kepalanya merasakan sisi kasur yang kosong. Pria itu bangun dengan terkejut.

Menyadari mingi sudah tidak ada disana, ia berusaha bangkit. Mengabaikan keterlanjangannya, taehyung membuka pintu kamar mandi kecil dan sama sekali tidak menemukan mingi di sana. Ia segera keluar dan memakai celananya, sesaat ia mengambil baju nya ia menemukan satu lembar sticky note sedang di lipatan bajunya.

'jangan mencari ku. Kita tidak akan pernah bertemu jadi, selamat tinggal'.

Taehyung tercengang. Beberapa detik kemudian hatinya mencelos. Dirinya seakan di bodohi, tertawa sendirian membaca note itu berulang-ulang sebelum mengusap kasar wajahnya dan menangis di kamar motel yang sepi. Ia sekarang terlihat menyedihkan dengan menutup wajahnya yang sudah memerah karena menangis terlalu keras di tengah suara hujan.