- 4. » × '이야기

8.4K 780 16
                                    

Biasakan :

Vote dan komentar setelah membaca

Suara derit pintu terbuka menampilkan tubuh yoongi yang memasuki sebuah ruangan gelap gulita di salah satu gedung tak terurus di sisi pulau jeju. Gedung bekas rumah sakit yang kini benar-benar sepi, hanya tersisa peralatan yang berkarat dan tak pernah terpakai. 

"apa kau membawa yang aku minta?"

Yoongi menutup pintu, "berikan dulu milikku", dia duduk di bangku kosong dekat ranjang rumah sakit. 

Mereka bermandikan kegelapan, bahkan orang-orang mungkin mengira tidak ada makhluk hidup disana karena tubuh mereka sudah bersatu bersama cahaya hitam. Pria itu mendekat dan menyerahkan sebuah gulungan merah berkertas kulit hewan yang mengering. 

"mereka mungkin kembali, jadi bersiap-siap saja"

Yoongi menunduk kebawah, menatap kertas beraroma amis besi yang begitu menyengat. Yoongi mengerutkan keningnya samar melihat kertas itu kosong, tak ada satupun goresan tinta atau semacamnya, tidak seperti yang dia harapkan. 

yoongi menatap pria tua itu tajam. "apa kau ingin menipuku?", suaranya merendah.

Pria yang mempunyai umur jauh melebihi bumi itu tak kunjung bergerak dari tempatnya meski mendapati yoongi sudah mengeluarkan taring dan surai nya berlahan berubah putih. Dia tidak takut. Karena mereka berdua sama, hanya lahir dari generasi yang berbeda. 

"mereka menyuruh ku untuk tidak menulis apapun, min yoongi....", pria tua tadi berujar pelan. 

Dalam kegelapan pria tua itu bergumam, "kita tidak bisa mengubah garis nasib manusia, tapi mereka lah yang harus melakukan nya sendiri"

Yoongi menatap tajam kembali kertas tadi, dia tidak berniat membuangnya, namun memilih melipat kertas itu dan menyimpan  di kantong jaket hitamnya. Tidak mungkin yoongi membunuh atau melukai seinchi kulit lelaki tua ini, karena pria tua itu sudah berjasa membantunya di bumi.

"kau harus menyelesaikan semuanya sendiri bersama dia, yang sebentar lagi akan datang... "

"dia sudah lama mati.... "

Pria itu menggeleng, "tidak, dia akan tetap hidup sama sepertimu"

"aku hanya akan musnah jika kutukan ku dipatahkan bukan? kita semua belum tau bagaimana caranya dan sialan, ayahku sudah—"

"jangan mengungkit masa itu lagi, sungguh memalukan", pria tua itu memejamkan matanya. Menahan amarah jika mengingat bagaimana masalah yang dulu hampir merusak dinasi clan mereka. 

Yoongi menutup mulutnya. Kepalanya berkedut keras saat merasakan indera pendengarannya mendengar bisikan-bisikan aneh. 

Mendapati keponakannya yang kesakitan pria itu bangun dan menyentuh pundak yoongi, "apa kau baik-baik saja?"

Yoongi mengangguk. Dia menjauhkan sedikit tubuhnya, berpamitan tanpa kata dan meninggalkan tempat itu. Yoongi terdiam saat dirinya sudah berdiri di depan gedung. Kepalanya kembali sakit dan ia melihat hal aneh. 

Samar-samar ia bisa melihat yerim yang sepertinya ingin kabur dari kamar hotel yang sengaja ia kunci dari luar dengan berusaha membuka dengan sebuah pisau lipat yang selalu yoongi bawa kemanapun. Kecuali saat ini. 

Sialan gadis itu. 

Lalu dengan cepat pria itu membuka mata dan dirinya sampai berdiri di tengah kamar hotel. Tak peduli lagi dengan taxi yang menungguinya di depan gedung tua tadi. 

Yoongi menaikan satu alisnya mendapati yerim yang benar-benar berusaha membuka pintu susah payah. Gadis itu belum menyadari kehadirannya sama sekali dan masih terfokus dengan lubang pintu di depannya. 

Vampire Step Father || YOONGI [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang