"Jisung" Panggil seseorang dari atas tangga. Jisung menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya.
"Apa kau ingin pulang sekarang?" Tanya Jaemin dengan senyuman manisnya.
"Ngga, gua mau ketempat kerja" Jawabnya cuek.
"Boleh gak nanti malem aku kerumah kamu?"
"Bukannya kita udah berakhir?" Jisung melemparkan senyuman cemoohnya yang dibalas senyuman manis oleh Jaemin. Mata Jaemin menatap punggung lebar Jisung yang berjalan menjauh, kemudian pria itu berbalik lagi.
"Yaudah, gua bakal nelpon lu kalo gua udah sampe rumah, byebye" Jaemin mengangguk dan menopang dagunya dan memikirkan apa yang akan ia lakukan bersama Jisung nanti malam.
"Na, ngapain lu?" Haechan berdiri disampingnya sambil menatap Jisung yang pergi.
"Masih belom nyerah juga lu?"
"Ga bakal gua nyerah karena dia Chan" Jaemin menyunggingkan senyum angkuhnya dan merangkul Haechan.
Sementara Jisung bersiap menuju tempat kerjanya, dan tanpa sadar seseorang menatap kepergiannya dengan pandangan benci, pria itu meremat cutter yang digenggamnya dengan kuat dan meninggalkan sumpah serapah disana.
Jisung melajukan kecepatan motornya seperti angin dan tanpa beban. Selalu menyalip sana-sini agar cepat sampai tujuan. Saat di perempatan yang sepi, sebuah truk beton melintas. Jisung hendak mengerem namun itu tidak bekerja.
Gerakannya sangat cepat Jisung dan motornya mengolong(?) truknya, helmnya terlepas kepentok pinggiran badan truk. Decitan ban motor dan aspalnya tidak terdengar baik, dan syukurnya Jisung selamat dari insiden mengerikan tersebut. Segera, Jisung membawanya ke bengkel langganan Sehun.
"Ini ada yang motong rem motor lu sampe putus" Ujar Jongin pemilik bengkel. Jisung duduk dikursi melihat tali remnya yang putus.
"Gila, ni orang benci banget sama lu sampe motong talinya, bentar gua ganti dulu" Ujar Jongin yang langsung mengambil barang-barangnya. Sementara Jisung cuma mengangguk.
"Lu buat masalah sama orang ya? Salut gua, lu bisa ngehindar dari insiden tadi" Jisung mengendikkan bahunya.
"Keberuntungan mungkin, ga bayar kan Hyung?"
"Santai, ama Sehun bakal dibayar nanti"
"Pagi Pak Jeff"
"Pagi juga cantik"
"Hari ini Bapak ganteng as always" Puji siswi lainnya.
"Kamu juga cantik"
"Bapak kapan nikah sama saya?"
"Besok kita nikah ya"
Seperti inilah pagi hari Pak Jeffrey, selalu mendapat sapaan dari siswa-siswi disekolah ini. Selalu mendapat kata-kata rayuan juga dari para muridnya. Namun, Pak Jeffrey hanya mencintai satu muridnya, Zhong Chenle.
"Pagi Pak Jeff" Sapa Jisung sambil merangkul tubuh Pak Jeff dan membawanya ke gedung serba guna
Jisung memegang bahu Pak Jeff dengan erat dan mendorong tubuh Pak Jeff dengan perlahan. Pak Jeff bergetar ketakutan, ia menatap tangga didepannya dengan horror. Tumit kakinya tidak dapat menopang tubuhnya, jika Jisung melepaskan genggaman pada tubuhnya, ia bisa terguling dengan remukan tulang di tubuhnya.
"Pak Jeff yang memotong rem motor saya bukan?"
"Ha? Ngelantur ya?"
"Wow, selain munafik, tukang bohong juga ya" Gertak Jisung penuh penekanan, tubuhnya Pak Jeff juga masih didorong perlahan.
"Saya tahu, Bapak yang ganteng ini memotong rem motor saya" Jisung menarik tubuh Pak Jeff agar tidak terjatuh dari tangga dan menepuk bahunya.
"Mobil Bapak Maserati Quattroporte warna putih kan? Hati-hati kalau berkendara" Jisung menyunggingkan smirknya dan meninggalkan Pak Jeff ditangga sendirian. Ia memasuki kelasnya dan tidur disana.
"Woy woy! Pak Jeff resign hari ini!" Teriak Hendery, ketua kelas 12-2 yang berlari masuk kedalam kelasnya, 30 menit setelah Jisung tidur. Semua orang didalam kelas terkejut. Terlebih para siswi tidak terima Pak Jeff resign.
"Yaaahhh"
Chenle juga terkejut Pak Jeff sampai resign, ia yakin, Jisung telah menggertaknya dengan keras. Dia menoleh ke arah kiri dan melihat Jisung tidur dimejanya.
Satu hama muznah, tumbuh 1000 hama;v .g
KAMU SEDANG MEMBACA
[➖] 戰神 MARS // SungLe
FanfictionRe-Make dari Drama Taiwan dengan judul yang sama. ⚠Mature Content ⚠BXB Enjoy~ Start : 7 Agustus 2018 End : ❓