2.8

1.1K 155 158
                                    

Mereka berrmpat pindah ke kafe terdekat. Jisung, Chenle, Mark, dan Minjung.

"Kamu menghilang terlalu lama! Kenapa tidak pernah mengkontak kami lagi?" Tanya Minjung penasaran. Sementara Jisung hanya membalas dengan haha-hihi tawanya, Chenle tidak begitu mengenal mereka berdua- Mark dan Minjung.

"Aku pernah menelpon Ayahmu dan dia mengatakan kalau kau jarang sekali dirumah" Gadis itu menatap Jisung penuh minat- melupakan eksistensi Chenle yang bersama mereka.

"Iya, waktu aku pertama kali melihat lukisan dirimu di Galeri itu aku terkejut! Dan akhirnya aku menemui kamu lagi" Jelas Mark, dia adalah pria yang sopan. Mau memperlakukan pria atau wanita semuanya baik.

"Maaf, gua sibuk setiap hari" Jawab Jisung sekenanya.

Chenle memainkan jari-jarinya diatas pahanya, ia merasa seperti orang asing diantara mereka. Dan ia menatap tangannya yang kini Jisung genggam dibawah meja. Ia tersenyum malu-malu sambil memperhatikan Jisung yang berbicara dengan Mark.

Minjung melihatnya! Minjung melihat Jisung menggenggam tangan Chenle yang harusnya itu adalah posisinya. Ia menatap tajam sekaligus benci ke Chenle dengan dengusan kasar. Pria itu yang merasa diperhatikan pun menoleh ke arah Minjung.

Dia membencinya.

Ia lebih memilih untuk menunduk, tidak berani menatap Minjung.

Bukankah harusnya Chenle yang membenci gadis itu?

Brak!

Minjung tiba-tiba menyenggol gelas beling tersebut hingga isinya tumpah kemana-mana, suara dentingan lumayan keras itu pun membuat ketiga pria menaruh atensi kepadanya.

"Minjung, kenapa?" Tanya Mark khawatir, ia mengambil kain lap yang tersedia di meja dan membersihkan kekacauannya.

"Kamu sakit?" Tanya Mark lagi, Minjung cemberut.

"Gatau, tiba-tiba rasanya kepalaku berputar-putar" Jawabnya dengan penuh alasan.

"Dia pasti kelelahan, harusnya antar pulang dan istirahat" Ujar Jisung kepada Mark. Mark pun siap-siap untuk bergegas.

"Aku bakal anter kamu pulang"

"Aku gamau dianter pulang sama kamu!" Tolak Minjung mentah-mentah, matanya menatap Jisung yang berada di samping Mark.

"Jisung, anter aku pulang ya?" Pintanya dengan manja.

"Jangan bertingkah seperti anak kecil, pulang sendiri dan istirahat lah" Tolak Jisung, wajahnya malas ketika melihat Minjung yang mulai bertingkah.

"Gamau, gamau, aku cuma mau kamu Jisung!" Nadanya mulai meninggi dan memaksa Jisung. Pria itu masih dengan raut datarnya menatap Minjung.

"Minjung"

"Jisung, kita udah lama ga ketemu, aku mau sama kamu"

"Jisung, antar Minjung pulang" Chenle akhirnya mengalah lagi demi seorang gadis, ia menatap Minjung yang masih menatapnya dengan penuh kebencian.

"Yaudah"

Mereka pun keluar dan menyetop taksi yang lewat, Jisung menyuruh Minjung untuk masuk kedalam.

"Tunggu aku di depan sekolah ya, aku ga bakal lama kok, motor aku masih disana. Mark tolong anter Chenle ke sekolah ya" Jisung tersenyum dan mengusak-usak poni Chenle yang halus, ia pun mengecup keningnya singkat.

"Hati-hati dijalan Jisung" Ujar Chenle, pria itu mengangguk dan memasuki taksinya.

Chenle dan Mark menatap kepergian Jisung dengan Minjung. Mereka berdua dalam posisi awkward, karena Mark juga seorang yang tertutup dan mau-mau saja diperbudak oleh Minjung.

[➖] 戰神  MARS // SungLeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang