4.1

1.5K 134 14
                                    

Setelah ajang kencannya bersama Chenle berakhir, Jisung bermain billiard lagi- kali ini sama Guanlin, pria itu terus-terusan mengajaknya karena permainan Jisung yang bagus- membuatnya terkesan.

"Eh, orang yang itu ada lagi" Ujar Guanlin pada Jisung, matanya hanya melirik sekilas Yangyang didepannya yang sedang menata permainan delapan bola dengan cetakan segitiganya.

"Buat kejadian yang beberapa tahun lalu, aku ga niat menolong kamu asal kau tau" Klarifikasi Jisung tiba-tiba. Yangyang tersenyum miring.

"Aku tahu kau sedang badmood, jadi kau memukul seseorang"

"Hmm" Gumam Jisung yang masih melanjutkan permainannya. Sementara Guanlin menunggu dibelakangnya.

"Tapi aku bersyukur aku bertemu denganmu saat itu" Yangyang pun ikut bermain billiard, hanya saja meja yang ia pakai berseberangan dari meja Jisung.

"Aku tidak tertarik denganmu"

"Aku sangat tertarik denganmu saat itu"

Perkataan Yangyang membuat Jisung menghentikan permainannya. Ia berdiri tegak dan menatap Yangyang penuh kebencian dan juga jengkel.

"Aku menarik kata-kataku. Aku tidak tertarik denganmu, tapi aku membencimu" Desis Jisung tajam. Didepannya Yangyang terkekeh sinis mendengarnya.

"Apa kau sangat membenciku sampai-sampai kau muak melihatku terus berputar dihadapanmu?" Yangyang mendengus, "Setidaknya, tidak menyukai orang membuat kau tahu keberadaan orang tersebut"

"Hubungan kita sudah satu langkah lebih maju Jisung" Yangyang masih saja tenang, sementara Jisung sudah sangat emosi mendengarnya.

Ia menoleh kearah Guanlin yang bersama Jihoon dibelakangnya, entah berbincang-bincang tentang apa- tapi yang jelas, Jisung mengambil sepuntung rokok milik Guanlin. Pria itu tidak banyak protes. Dan melanjutkan waktu miliknya bersama Jihoon.

"Aku paling benci asap rokok. Membuat udara kotor"

Yangyang memberikan asbak ditangannya, melihat Jisung yang tidak mematikan abu rokoknya, ia pun menaruh kembali asbak rokok dimeja billiard dan mengganti asbak tersebut dengan tangannya.

Dan Jisungpun langsung mematikan abu rokok tersebut ditangan Yangyang yang terbuka lebar. Pria itu terus tersenyum seakan menikmati perlakuan dari Jisung, dan pria itu sendiri terus menekan rokok itu bahkan sampai telapak tangan Yangyang sendiri melepuh.

"Aku pikir aku sudah gila, tapi ternyata kau lebih gila daripada aku" Jisung mengangkat bahunya, ia menoleh kearah Guanlin yang sedang making out bersama Jihoon.

"Aku sedang tidak mood main, mainlah bersama Guanlin" Jisung mengeluarkan seribu dollar dan meletakkannya dimeja.

"Lin, gantiin aku main ya, lawan Yangyang"

Kemudian Jisung langsung pergi darisana.

Kemudian Jisung langsung pergi darisana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[➖] 戰神  MARS // SungLeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang