2.3

1.2K 173 56
                                    

Gemericik suara hujan yang membasahi bumi membuat dirinya sedikit tenang.

Jisung mengerjapkan matanya, dia tertidur dikafe milik Luhan yang kebetulan saaaaangat sepi. Hanya ada mereka berempat.

Tubuhnya berbaring disofa begitu nikmat, dan ia ingin melanjutkan tidur.

"Jisung" panggil Chenle dengan lirih. Jisung menoleh, melihat ada Chenle dibelakangnya.

"Maafin aku, untuk memintamu sebagai modelku yang akhirnya akan menyakiti dirimu. Aku gamau kamu jadi model aku lagi. Aku gamau nyakitin kamu." Pria itu menggeleng dengan mata yang berkaca-kaca. Jisung membalikkan tubuhnya menghadap kearah Chenle, dan tersenyum.

"Tidak apa-apa, karena itu kamu, aku tidak memikirkannya. Aku sedikit takut tapi aku penasaran, aku didalam lukisanmu seperti apa.

Sebelumnya aku berfikir bahwa didunia ini tidak ada yang perlu ditakuti. Tapi setelah aku bertemu dengan kamu...

Aku jadi banyak memiliki ketakutan dalam diriku. Sekarang, apa yang paling aku takuti adalah kamu duduk dibelakang jok motor aku yang bahkan bisa saja kamu celaka karena ulahku. Aku tidak bisa kehilangan kamu" Jisung masih mempertahankan senyumannya, mereka bertatapan begitu dalam, dan Chenle bergerak untuk mengecup bibir Jisung secara singkat.

"Kamu tidak akan kehilangan aku"

"Kamu akan terlihat bagus dalam balutan jaket ini, beli lah" Jaemin memberikan sebuah jaket maroon dan mencocokkannya ditubuh Chenle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu akan terlihat bagus dalam balutan jaket ini, beli lah" Jaemin memberikan sebuah jaket maroon dan mencocokkannya ditubuh Chenle.

"Aku tidak membutuhkannya" tolaknya halus. Jaemin membelalak.

"Kau tidak membutuhkannya? Kita akn ke Jepang saat sedang musim dingin, tentu saja kau membutuhkannya" Omel Jaemin ketika Chenle menolak membeli jaket yang direkomendasikannya.

"Aku tidak pergi ke Jepang" Ucapnya yang membuat Jaemin terdiam.

"Jisung mau balapan disana, kenapa bisa kamu gamau dateng?" Tanya Jaemin penasaran.

"Mama aku tidak mengijinkannya" Jawab Chenle dengan sedih.

"Apakah Mamamu takut anaknya akan hamil menghabiskan beberapa malam diluar?" Ejek Jaemin sambil tersenyum miring.

"Bukan seperti itu" Pria itu menyilangkan tangannya, lagipula kan ia pria! Mana bisa hamil. Kecuali kalau diubah jadi M-preg:3

"Waktu aku kecil, Ayahku meninggal karena kecelakaan. Dan meninggalnya karena ditabrak oleh pengendara motor yang tidak bertanggung jawab. Dan Mamaku selalu mengira bahwa Jisung itu sama seperti pengendara lainnya" Jelasnya, ia menunduk. Tentu ia ingin melihat Jisung berada di arena balap, ikut menyemangatinya tapi kalau tidak diizinkan mau bagaimana?

"Terus Jisung ngomong apa?"

"Dia bilang, gak masalah. Oh Jaemin, bisakah aku minta tolong? Kau yang pergi dan menyemangati dia. Kamu mau kan bantu aku?" Chenle tersenyum, Jaemin membalasnya dengan tersenyum mengejek kearahnya.

[➖] 戰神  MARS // SungLeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang