Teruntuk masa lalu ku yang dulu sangat aku perjuangkan mati-matian karena tidak ingin melupakannya , bahkan untuk membuatnya terhilang sedikitpun dari pikiranku , aku tidak rela.
Aku heran mengapa aku begitu mencintai hubungan kita yang dulu padahal jalannya sangat rumit .
Aku heran mengapa aku lebih memilih untuk dijemput dengan dia di ujung gang rumahku , dan memilih berlari-lari supaya orang tua ku tidak melihat aku pergi denganmu dibandingkan memilih untuk mengenalkan mu kepada ku dan jika kita memang mau pergi , mengapa tidak kamu meminta ijin dan bersalaman dengan ayahku ?
Aku heran mengapa dahulu kita memilih untuk berbohong kepada orang tua kita masing-masing hanya karena kita ingin bertemu setiap harinya .
Aku heran mengapa kita sangat ketakutan untuk menelfon satu dengan yang lainnya hanya karena takut di dengar oleh salah satu anggota keluarga kita
Aku heran mengapa aku sangat senang saat kamu membawa ku ke rumah salah satu keluargamu padahal aku hanya bersembunyi di dalam mobil yang di parkir jauh dari halaman rumah itu , dan aku senang rasanya menunggu berjam-jam sendirian .
Aku heran mengapa kita lebih memilih untuk berkeliling menghabiskan waktu dan uang kita untuk mengelilingi jalanan karena tidak ingin pulang . Kita menghabiskan waktu di sebuah rumah makan , atau bahkan di bioskop yang kita tidak tau harus menonton apa hanya karena kita memang sama-sama ingin bertemu tetapi tidak cukup berani untuk duduk bersama di teras rumah ku.
Bagiku kisah ini lebih tragis dari mencintai seseorang yang cuek.
Tapi mengapa aku sangat susah untuk melupakan hal ini padahal aku sudah mendapatkan seseorang yang aku cari , yang bisa aku dapatkan di dalam dirinya apa yang tidak aku temukan di dalam dirimu dahulu.
Anehnya mengapa aku memilih untuk tetap berjuang bersamamu padahal keluargamu membenciku , agamaku , bahkan Tuhanku.
Anehnya mengapa aku tetap nyaman berada di sampingmu padahal keluargamu selalu memberikanku teguran bahkan cacian yang sering ia katakana kepadamu , yang selalu kamu sampaikan dengan jujur denganku tanpa memikirkan apakah itu akan menjadi beban untuk ku .
Anehnya mengapa aku tetap suka memperhatikan keluargamu , memberikan mereka beberapa hadiah kecil pada hari-hari istimewa padahal hanya kata ' terima kasih' yang aku inginkan dari bibir mereka itu tidak pernah aku dapatkan . Jangankan perkataan , senyuman pun tidak .
Aku baru sadar ternyata sebegitu menyedihkan hubungan kita yang sangat aku banggakan dulu .
Maafkan aku mengorek masa lalu kembali , tetapi ...
Ijinkan aku menyampaikan keluhan ku ini .
Mengapa tidak bisa ibumu menerimaku sama seperti ibuku yang menerimamu dengan lapang dada hanya karena dia tau aku menyayangimu .
Mengapa ibumu tidak bisa membiarkan kita menjalin hubungan seperti ibuku yang tetap memaksaku bersamamu sekalipun ia tau aku berusaha memutuskan hubungan ini hanya karena keluagaku .
Aku tidak meminta ibumu untuk membelikanku berbagai barang yang aku inginkan , tetapi apakah aku cukup hina dan sangat tidak pantas untuk mendapat ucapan terima kasih ?
Apakah benar aku memang bukan perempuan baik-baik ?
Apakah benar hubungan kita macam kotoran ?
Jika aku kembali mengingat semua itu , aku kagum akan diriku . Betapa kuatnya aku menghadapi semua itu . Tetapi aku juga ingin berterima kasih kepadamu karena waktu itu kamu telah meninggalkan aku begitu saja .
Terima kasih ..
Terima kasih telah tega meninggalkanku dengan alasan yang selama ini kamu tidak pernah perdulikan .
Terima kasih , karena mu aku dapat menemukan seseorang baru yang lebih dapat mengajarkanku banyak hal yang tidak pernah aku dapat .
Kalau boleh aku cerita sedikit , walaupun kamu tidak akan perduli .
Aku senang bisa mengenal seseorang yang baru muncul di dalam hidupku sekarang ini . Ia selalu mendekapku hangat . Ia selalu memastikan aku nyaman dan aman tanpa memperdulikan bagaimana dirinya nanti .
Rasanya sama . Aku juga ingin bertemu dengannya setiap hari . Tapi dia mengajarkanku untuk menguasai emosi dan keinginanku .
Aku nyaman berada di tengah keluarganya .
Mendengar ketika dia bercanda bersama adiknya .
Melihat senyuman tulus dari ibunya yang sering memanggilku dengan sebutan sayang .
Aku sangat tenang berada di tengah keluarganya yang menerimaku dengan terbuka tanpa memaksakan kriteria yang mereka inginkan.
Aku bisa menjadi diriku sendiri dengan bagaimana senyamannya aku tanpa harus berusaha memberikan ini dan itu .
Aku bahagia dan tertawa lepas saat duduk bersama keluarganya , ketika melihat ayahnya bercanda , ketika melihat kakaknya menggodaku , dan ketika melihat adiknya menangis karenanya . Rasanya aku lebih nyaman dengan keluarganya . Rasanya aku ingin sekali menjadi bagian dari keluarga itu .
Terima kasih .
Mungkin , jika kamu tidak memaksa melepaskanku pada saat itu , aku tidak akan mendapatkan keluarga seperti ini . Dan mungkin aku akan melewatkan seseorang yang lebih hangat dan dapat menghargaiku .
Mungkin , jika kamu tidak memaksakan aku untuk membencimu , aku akan tetap bertahan dengan hubungan yang kita paksakan menyatu padahal sudah hancur terpecah belah .
Kalau aku boleh jujur ,
Dahulu aku menyesal mengapa begitu keras menghadapimu .
Aku tidak terima mengapa keluargamu membenciku .
Aku hancur ketika kamu memutuskan untuk tidak ingin bertemu denganku lagi .
Aku berharap semuanya hanya mimpi karena aku tidak mau bangun dengan kenyataan bahwa kamu tidak bisa menemaniku lagi.
Tetapi sekarang aku sangat bersyukur ,
Karena Tuhan memberikan aku pengganti yang lebih baik .
Karena Tuhan membangkitkan aku saat aku merasa terpuruk .
Dan karena Tuhan ingin melihatku berbahagian dengan caraNya, apa yang Ia pandang baik . Bukan apa yang aku pandang baik .
Sekali lagi aku ucapkan, Terima Kasih.
![](https://img.wattpad.com/cover/157769427-288-k526861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CATATAN HARIAN KITA
PuisiCatatan harian yang aku tulis dengan tujuan untuk menceritakan perasaanku yang sering kali aku simpan sendiri tanpa kamu ketahui dan sebuah ungkapan tentang peristiwa apa yang paling aku cintai dari hubungan kita ini . Ingin aku ceritakan kepadamu...