10 : First Day

1.8K 112 6
                                        

Pagi-pagi aku sudah siap untuk berangkat ke rumah Tante Oliv. Aku sengaja berangkat lebih pagi agar aku bisa mengantar Kesha sekolah. Akupun keluar kamar dan menemui Mama yang sedang menonton tv di ruang tamu.

"Ma, Aless pergi ke rumah Tante Oliv dulu ya" pamitku.

"Loh, pagi-pagi banget, Al" kata Mama.

"Iya, Ma. Supaya bisa anter Kesha ke sekolah" jawabku.

"Ooh, yaudah hati-hati ya,Al" ujar Mama kemudian aku menyalimi tangannya dan berjalan keluar rumah.

- - -

Beberapa menit kemudian akhirnya aku sampai di rumah Tante Oliv. Rumahnya terlihat sepi dari luar. Kulihat mobil Tante Oliv sudah tidak terparkir di garasi. Mungkin ia sudah berangkat bekerja. Aku masuk lewat pintu belakang dan segera naik ke kamar Kesha. Ini masih jam 8 pagi dan mungkin Kesha masih bersiap-siap. Akupun segera naik menuju kamar Kesha.

Saat kubuka pintu kamar Kesha, kulihat Kak Ryan duduk di pinggiran ranjang sambil menggoyang pelan tubuh Kesha. Kurasa ia sedang berusaha membangunkan Kesha. Kak Ryan menoleh ke arahku saat aku melangkah masuk.

Tiba-tiba dan lagi-lagi jantungku berdegup kencang karena tatapannya. Entah mengapa itu selalu terjadi padaku. "Aless? Kok udah dateng?" Tanya Kak Ryan dengan wajah bingungnya.

"Iya kak, supaya bisa anter Kesha sekolah" jawabku dengan suara yang kubuat sebiasa mungkin. Aku menghampirinya dan melihat Kesha masih tertidur pulas di balik selimut tebal bermotif kartun itu.

Kulihat Kak Ryan memeriksa jam tangannya. Apa Kak Ryan sedang terburu-buru, ya?

"Kak, biar Aless aja yang bangunin Kesha" kataku kemudian ia kembali menoleh kepadaku.

"Aah, syukurlah. Kakak emang udah telat nih. Untung kamu dateng, Al. Yaudah ya, Kakak berangkat dulu" ujarnya dengan wajah terselamatkan dan buru-buru pergi. Aku hanya tersenyum kemudian menatap punggungnya keluar kamar Kesha.

Aku baru tersadar, ia begitu tampan dengan baju kantorannya. Dan aku juga baru sadar kalau ia terlihat begitu manis dengan rambutnya yang tersisir rapi. Aku mengerjapkan mataku saat teringat kalau Kesha harus segera dibangunkan. Lantas akupun duduk di pinggiran ranjang dan mulai membangunkan gadis kecil nan lucu itu pelan-pelan.

"Kesha...ayo bangun. Kamu harus sekolah" ujarku seraya menggoyangkan pundak kecilnya. Kesha hanya menggeliat tapi belum juga bangun. Aku kembali mencoba membangunkannya. Aku baru tahu kalau Kesha sangat sulit dibangunkan. Apa Kak Ryan juga begitu ya? Eh, kenapa aku malah memikirkan itu.

"Kesha....ayo bangun. Kak Aless loh yang anterin Kesha sekolah" kataku lagi, berharap semoga Kesha lekas bangun dari tidurnya. Kesha lagi-lagi menggeliat, namun kini matanya mulai mengerjap.

"Kesha...ayo bangun. Kamu gak mau telat, kan?" Ucapku kemudian Kesha membuka matanya perlahan.

"Kak Aless?" Tuturnya meyakinkan dirinya sendiri bahwa yang dilihatnya kini adalah aku.

"Iya, Kesha. Ini Kak Aless" jawabku dengan senyum mengembang di wajahku.

"Ayo, sekarang Kesha mau mandi dulu atau sarapan? Habis itu kita berangkat sekolah" kataku sambil membantu Kesha bangkit dari ranjangnya.

"Kesha sekolah diantar Kak Aless?" Tanyanya girang. Padahal ia baru bangun, tapi seolah energinya sudah terkumpul penuh. "Iya, Keshaaa" balasku kemudian Kesha berhore ria dan dengan semangat ia bersiap berangkat sekolah.

Akupun membantu Kesha bersiap. Mulai dari menemaninya mandi, membantunya berpakaian, menyiapkannya sarapan, hingga akhirnya kami berangkat menuju sekolah Kesha diantar Pak. Andri yang mengemudi mobil.

BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang