Miracle Of Love [21+] - [Completed]

Chapter 20 : Miracle Of Love

MESKI INGATAN ITU HILANG..
TAPI JAUH DIDASAR HATI DAN FIKIRAN, IA ADA...

MEMBUKA SETIAP PINTU YANG TERTUTUP MEMBEBASKA SETIAP KENANGAN YANG PERNAH TERKURUNG...

HINGGA PADA AKHIRNYA CINTA ITU HADIR LAGI, TANPA CELAH UNTUK PERGI...

DAN KENANGAN ITU AKAN SELALU ADA MESKI KAMU MENCOBA UNTUK MELUPAKAN...

_________MiracleOfLove_________

2 Bulan Kemudian

Jiyeon bersyukur ia masih bisa bertahan hingga usia kandungannya mencapai 7 bulan, meski kondisi tubuhnya semakin menurun karena sudah sekitar 2 bulan ini ia kembali mengurus segala kebersihan serta keperluan rumah tanpa seorang pembantu.

Hari ini saja ia baru selesai mencuci piring dan bersih-bersih rumah dari debu, meskipun apartement milik chanyeol hanya berkamar 1 tapi sangat luas hingga membuat jiyeon harus berhenti berkali-kali jika ia mulai merasa pusing atau kelelahan.

"Huuufp akhirnya selesai." Disekanya peluh yang membasahi keningnya "Sekarang waktunya bersiap dan kita akan ke rumah sakit untuk melihat perkembangan mu sayang."

Jiyeon bergegas untuk mengganti pakainnya dan bersiap pergi ke rumah sakit, ia menggunakan drees berwarna biru langit sangat cantik dan cerah, perutnya yang semakin membersar memberikan kesan indah dan seksi untuk ukuran ibu hamil secantik jiyeon.

Seadainya Chanyeol mampu melihatnya lagi dengan ingatan yang kembali seperti semula pasti suaminya itu akan terus menciumi seluruh wajahnya dengan perasaan gemas dan kasih sayang.

Seandainya...~~~

Tidak ada pembantu maupun supir yang biasanya mengantar Jiyeon pergi, jadi mau tak mau jiyeon harus menggunakan Taxi. Mau bagaimana lagi Chanyeol yang sekarang tak lagi memberikan fasilitas apapun bagi jiyeon jadi ia harus mencoba mandiri lagi.

Sesampainya di rumah sakit jiyeon harus mengantri sedikit lebih lama karena ada beberapa ibu hamil yang sudah datang terlebih dahulu mengantri. Jiyeon merasa sedih ketika ia melihat beberapa  wanita hamil lainnya datang di temani oleh sang suami, ada rasa iri yang membuat dadanya sesak membayangkan Chanyeol berada disinya kini menenangkannya mengusap lembut perutnya yang buncit ini.

Jiyeon terkekeh sendiri meratapi hidupnya saat ini dihadapkan oleh penyakitnya yang kini mulai kembali membuatnya drop, kehamilannya yang tak memungkin kan untuk mengkonsumsi obat-obatan, serta menahan beban batinnya yang tersiksa.

Dokter sudah mengatakan bayi, tak bisa di pertahan kan lebih lama, jika tidak keduanyabakan pergi untuk selama-lamanya.
.
.
.
.
Jiyeon di periksa setelah antriannya ia dapatkan, sang dokter memeriksa kandungan jiyeon dengan USG, gambar itu menampilkan bentuk tubuh sang bayi yang meringkuk.