Bagian 2

2.5K 259 15
                                    

Mata Poseidon yang sehijau pinus tua di musim dingin terus memantulkan senyum yang mampu membuat gadis-gadis nimfa laut tersipu. Namun, bukan berarti ia senang akan pesta yang diadakan untuknya ini. Tidak. Jika bukan karena desakan para dewa minor yang mendukungnya, Poseidon tentu tak akan berada di sini. Akan lebih baik baginya jika ia berada jauh dari keramaian.

Walaupun demikian, pria yang memiliki kekasih lebih banyak dari para saudaranya ini mencoba untuk membuat dirinya sendiri nyaman dan menikmati perayaan untuknya ini. Poseidon hampir mati bosan berada di aula yang berisikan empat ribu lebih tamu, jika ia bisa menghitungnya dengan baik. Undangan tanpa perkamen yang gaungnya sudah terdengar jauh sebelum pemberitahuan resmi diumumkan.

Para dewa yang mengenalnya datang dari segala penjuru. Mereka berduyun mengucapkan selamat atas penobatan dirinya menjadi penguasa lautan. Ia ditunjuk untuk menggantikan si titan tua Oceanus. Satu-satunya yang bisa menghibur baginya hanyalah sekumpulan gadis nereid yang sejak tadi mengerubunginya. Poseidon pun terpaksa mengeluarkan senyum terbaiknya. Juga ucapan terima kasih untuk mereka.

Tak lupa kata-kata rayuan seperti yang sudah biasa Poseidon lontarkan kepada para gadis dan wanita yang ia sukai, baik manusia biasa maupun para dewi, atau siapa pun yang ia temui dan menarik perhatiannya.

"Baiklah! Sudah seharusnya, akulah yang memimpin di sini," ucapnya pongah kepada salah satu manusia ikan yang menyapanya.

Kali berikutnya ia akan berkata sambil tergelak, "Tentu saja aku akan segera membuat istana baru! Jangan membuatku tertawa untuk hal tak lucu!"

Namun, ada seorang nimfa laut yang tak luput dari pandangannya. Satu di antara lima puluh putri dewa laut Nereus yang saat ini sedang berdiri di ujung aula. Termangu sendirian di balkon dan sedang menatap lautan yang pekat. Gadis itu berhasil menarik perhatian Poseidon yang sedang berkeliling aula dengan senyum miringnya dengan menyendiri di sini. Tak biasanya pria dengan sejuta feromon berjalan itu diacuhkan oleh wanita, termasuk para dewi.

Satu-satunya nimfa laut yang secara terang-terangan mencoba untuk melarikan diri ketika ada seorang pria mendekatinya. Gadis aneh yang terkadang membuat Poseidon sendiri bertanya-tanya, apa gerangan yang ada di dalam otaknya? Apakah dia sedang memikirkan dirinya?

Pemikiran itu membuatnya tertawa sumbang. Karena ia tahu, semua manusia pasti akan mencintainya, memujanya, dan menggaungkan namanya di seluruh penjuru kuil di Pylos dan Thebes. Mereka akan berlomba untuk menarik simpatinya.

Tentu saja, kecuali gadis itu.

[[]]

Poseidon's ChaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang