[Chap 1] Confusion

4K 225 38
                                    


Hawa musim semi sudah mulai berhembus. Namun angin dingin masih bisa dirasakan tulangnya. Sebelah tangannya mengangkat kotak besar berisi makanan, sedangkan tangan yang satu lagi mulai mengambil coat hitamnya sebelum melangkah keluar.

Disaat kakinya melangkah keluar gedung apartement yang ia tinggali, angin akhir musim dingin langsung menyapa beberapa helai rambutnya yang keluar dari ikatan. Untunglah coat yang ia kenakan cukup hangat untuk membuatnya tidak menggigil.

Sejak awal matanya terus memperhatikan jalan yang ia tapaki, disaat kepalanya mendongak ia mendapati seseorang sudah berdiri menunggunya. Sambil tersenyum kearahnya, orang itu memberikan tatapan yang bisa mencairkan dinginnya cuaca.

"Kau sudah lama Sehunah?" tanyanya setelah jarak mereka lebih dekat.

Sehun menggeleng, "tidak, aku juga baru sampai. Ayo cepat masuk, udara masih cukup dingin" ia membukakan pintu mobil untuk Seulgi agar gadis itu bisa masuk dan duduk nyaman di dalam mobilnya yang hangat.

Setelah berjalan mengelilingi bagian depan mobilnya, Sehun juga masuk ke bangku supirnya. Ia menoleh pada Seulgi memastikan gadis itu sudah mengenakan sabuk pengamannya. Barulah ia juga mengenakan sabuk pengamannya.

"Apa sudah cukup hangat disini?" tanya Sehun takut-takut udara di mobil masih terasa dingin bagi Seulgi.

Tapi gadis itu mengangguk, "ya sudah cukup" ia lalu menghembuskan napas. "Hah bagaimana ini, apa kita bisa makan ini semua" tuturnya.

Sehun mengikuti tatapan Seulgi pada kotak berisi makanan yang ada di pangkuan gadis itu.  Itu bukanlah kotak yang asing bagi Sehun. Setiap sebulan sekali, ia selalu bertemu kotak itu.

"Tenang saja, kita bisa mencari tempat yang hangat untuk makan. Yang penting sekarang kita bertemu orang tuamu dulu" Sehun menenangkan.

Tujuan mereka hari ini adalah tempat peristirahatan kedua orang tua Seulgi. Mereka rutin mendatangi tempat itu setidaknya sebulan sekali. Itu semua karena Seulgi merasa sangat bersalah sudah melupakan orang tuanya itu selama hilang ingatan. Membuatnya tak pernah datang selama 7 tahun terakhir. Jadi dia ingin menebus rasa bersalahnya itu.

Dan setiap kali kesana, Sehun selalu menemaninya. Sebagai tanda terima kasih, Seulgi selalu membawa makanan untuk mereka makan di bukit samping tempat kedua orang tuanya beristirahat. Semacam piknik dan waktu untuk mereka berdua.

Terkadang Krystal juga bergabung dengan mereka, namun karena schedule gadis itu yang sangat padat membuatnya kesulitan untuk ikut di setiap bulannya.

Setelah datang berkunjung, memberikan salam, doa dan bercerita beberapa kejadian dalam hidupnya, Seulgi dan Sehun keluar tempat itu bersebelahan. Kotak makan yang seulgi bawa kini di pegang oleh Sehun.

Untunglah semakin siang, matahari yang mulai naik ke puncak menghangatkan cuaca. Mempersilahkan mereka untuk piknik di bawahnya.

Seulgi menggelar kain untuk mereka duduki. Dan Sehun menyimpan kotak makanan mereka di tengahnya. "Untunglah cuacanya menghangat" tutur Sehun sambil menatap langit yang mulai cerah.

Satu persatu Seulgi membuka kotak makan yang ia bawa itu. Dan saat Sehun melihatnya mata pria itu membulat. "Oh? Ini tidak seperti biasanya"

Sejak awal ia sudah menduga akan melihat junk food atau setidaknya sandwich seperti yang biasa Seulgi bawakan. Tapi kali ini bukan, itu benar benar sebuah masakan. Bihun dan daging tumis yang entah dari mana munculnya.

Seulgi tersenyum bangga, "ya aku yang memasaknya kali ini"

"Kau? Memasak?" kaget Sehun ada nada sedikit sangsi dari suaranya. Karena ia jelas sangat mengetahui bagaimana kemampuan memasak Seulgi.

Querencia (SEULHUN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang