Aku Jeon Jungkook, pelukis berbakat kata mereka. Tapi aku sendiri tidak mengerti akan hal itu, aku hanya suka saat warna-warna tersebut mengisi kekosongan kanvas yang putih bersih. Tapi aku tidak pernah puas dengan semua lukisan yang aku buat. Monoton. Tidak ada tantangan. aku ingin sesuatu yang bisa membuatku bergairah saat melukis. Aku ingin mencintai lukisanku. Tapi apa? Dimana aku harus mendapatkannya?
-00-
Membosankan. Hidup menjadi Kwon Jaein sangat membosankan. Apakah semua manusia harus hidup seperti ini? Bangun, pergi bekerja, lembur lalu pulang dan tidur? Sungguh aku sudah tidak tahan lagi. Apakah aku harus kembali? Tidak, tidak akan. Disana hanya akan ada ejekan yang kudapat, aku tidak sudi untuk kembali. Sialan! Tapi aku butuh sesuatu. Sesuatu yang bisa membuatku lebih puas, seseorang yang bisa mengembalikanku pada saat indahku, apakah tidak ada yang bisa membantuku? Dimana aku harus mencari seseorang yang bisa membantuku?
-00-
Aku akan selalu disampingmu.
Kau, lukisanmu, dan hasratmu adalah obssesiku.
Di sini ku berikan semua api yang sudah kugenggam untukmu.
Sampai ke ujung dunia, surga atau neraka kita akan selalu menjadi satu.
YOU ARE READING
Demon Painting
FanfictionObsession, Mutualism, Human, Blood, White Canvas and Destiny. The story about their decision to be a mutual, bring them to destiny on a white canvas.