"Beeeep-Beeeep"bunyi alarm membangunkanku di pagi yang cerah ini, ini jam 06.00. dengan cepat aku bangun dan mandi lalu memakai seragam sekolahku dengan semangat. Hari ini ada ulangan kenaikan kelas dan aku suka itu dan guru yang mengajar pun baik dan menyenangkan dia memiliki selera humor yang tinggi pengajaran nya juga mudah dimengerti. Oh iya aku kelas 6 SD dan ini hari terakhir ulangan kenaikan kelas sisanya libur dan menunggu pengumuman apa aku lulus atau tidak. Selesai bersiap siap aku pergi ke bawah dan dengan cepat aku mengambil roti panggang selai coklat di meja dan menghabiskannya setelah habis aku lari ke pintu dan membukanya.
"Bu,Yah, aku pergi duluan ya!"
"Oke,hati-hati di jalan Karin!"kata ibu.
"Pulang cepat ya"kata ayah.
"Oke Bu,Yah!"aku mengambil sepedaku dan mengayuhnya dengan cepat tak butuh waktu lama aku sudah sampai di sekolah pukul 06.30,sekolah dimulai pukul 07.00.
Aku berlari menuju kelasku dan duduk di bangku setelah meletakkan tasku tak banyak orang yang ada di sini karena masih pagi.lalu pintu terbuka dengan keras dan muncullah Maki temanku yang manis dan periang namun cerewet itu."Sudah kuduga kau datang terlalu pagi Rin!"katanya sambil berjalan ke tempat duduknya tepatnya di sampingku.
"Kamu sudah siap ulangan?"tanyanya.
"Selalu siap!"kataku semangat.
"Haah, kamu ini terlalu semangat"katanya.
"Yang penting hatiku senang,hahahahaha"kataku lalu tertawa.
"Terserah kamu deh"kata Maki pasrah sambil terkekeh.kami bercanda lalu tertawa bersama sama. tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 07.00.
"Teet-Teet"bunyi bel masuk guru pun masuk.ketua kelas memberi salam dan lembar ulangan dibagikan.aku mengerjakan soal-soal ujian dengan semangat dan percaya diri.para siswa diberi waktu 1 jam untuk mengerjakan soal-soal ujiannya.setelah 45 menit aku selesai mengerjakan soal ujiannya dan aku lanjutkan dengan tidur tiduran.setelah beberapa menit kemudian ujian dikumpul aku mengumpulkan lembar ujianku dan menunggu pengumuman dari guru.setelah semua mengumpulkan lembar ujian, guru menyusun ujian-ujiannya.
"Kalian boleh pulang,nanti hasil pengumumannya akan dikirim lewat HP kalian, mengerti?"
"Mengerti!" Kata semua anak serempak lalu mulai bubar dan pulang,aku beres beres lalu pulang bersama dengan Maki berhubung kami tetangga.rumahnya ada tepat di depan rumahku. kami melewati lorong sekolah dan kebetulan aku bertemu Rena,adikku.
"Kakak, Sudah pulang ?,kak Maki juga ada, pulang yuk!"kata Rena.
"Kita memang mau pulang Rena"kataku sambil terkekeh.
"O"kata Rena.
"Ck ck ck, kalian ini bagaimana mau cepat sampai, kalian diam aja di sini dan gak jalan dari tadi" kata Maki.
"Hehehehe"
Kami pun pergi ke tempat parkir lalu mengambil sepeda masing masing dan mengayuhnya dengan santai.kami mengayuh sambil berbincang bincang,sesekali bersenda gurau untuk menghilangkan bosan.sampai di depan rumahku dan rumahnya aku dan Rena melambaikan tangan kepada Maki dan masuk ke dalam rumah.aku sudah menaruh sepeda di depan rumahku begitu pula dengan Rena. Saat hendak membuka pintu aku dan Rena berhenti karena mendengar pembicaraan kakakku, ibu dan ayah yang serius."Kill, kami tahu kamu tertekan akan kematian orangtuamu di masa lalu namun kita harus segera memberitahu Karin dan Rena tentang ini mereka tak bisa dibohongi terus menerus oleh kita,itu membuat kami semakin merasa bersalah Kill"kata ibu yang membuat hati ku sangat sakit.
"Aku tahu tapi ini bukan saat yang tepat untuk memberitahu mereka tentang hal ini, mereka masih kecil. Mereka bisa saja jadi tak percaya lagi kepada orang orang di sekitarnya!"kata kakak yang membuatku sedikit kesal padanya.
"Tapi mereka mempunyai hak untuk tau Kill,mereka tak bisa terus terusan begini! Mereka tak bisa terus terusan hidup dalam kebohongan dan menjalani skenariomu Kill!" Kata ayah lagi dan lagi lagi membuat hatiku hancur sangat sangat hancur.air mataku mengalir aku sangat sakit hati.
"Aku tahu, aku tahu mereka memang punya hak untuk tau tapi umur mereka belum cukup, aku takut mereka tak percaya lagi pada orang lain di sekitar mereka!" Kakak membentak ibu dan membuat air mataku makin mengucur deras ingin aku menutup telinga dan pergi dari sini namun aku terlalu takut dan tubuhku kaku.kulihat Rena, dia menangis, tangannya menyentuh gagang pintu dan membukanya.aku melihat ke depan, tampaknya mereka tak menyadari kami.aku masih menangis tak bersuara.aku berlari melewati mereka, aku ingin menaiki tangga namun sebelum itu, tanganku digenggam erat oleh kakak.
"Karin?!, Kau kenapa Karin?" Tanya kakak panik dan itu membuatku kesal aku tak percaya padanya pasti ini hanya skenarionya untuk menjebaknya.
"Lepas!"
"Karin!,kau kenapa?!"tanya kakak lagi.
"Lepaskan aku kak!, aku sudah tak bisa percaya lagi pada kakak ! ternyata selama ini kakak membohongi kami kan ! Kakak tau yang sebenarnya terjadi tapi tidak memberitahukan kami tentang ini! Aku sakit hati kak, ternyata aku telah dibohongi! Kakak jahat aku benci kakak!" Kataku sambil menepis tangan kakak dan berlari dengan cepat ke kamarku. Dikamar aku mengunci pintu kamarku dan duduk sambil menangis di depan pintu.aku memeluk lututku dan menangis. Begitu bodohnya aku, aku dengan mudahnya percaya dengan orang orang. Aku berjanji dengan diriku sendiri, mulai saat ini aku tak akan mudah percaya lagi kepada orang orang di sekitarku dan aku akan berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tak perlu memiliki banyak teman karena teman tak bisa diandalkan mereka bisa saja mengkhianati kita suatu hari kelak dan aku memutuskan, besok saat ibu dan ayah bekerja lalu kakak pergi aku akan pergi kabur dari rumah tapi aku akan minta persetujuan Rena karena hanya Rena yang dekat denganku aku tak terlalu dekat dengan kakak. Aku akan pergi dengannya jika dia setuju jika dia tidak setuju aku pergi sendiri.aku mandi dan memakai baju, setelah itu aku mengambil hpku dan memberi pesan pada Rena.
'Rena apa kau mau ikut denganku?'
'kemana kak?'
'aku ingin besok kita kabur dari rumah, kau mau ikut?'
'aku mau kak. Aku tak bisa bertahan di sini lebih lama lagi!'
'oke, berkemaslah dan besok kita kabur. Ini rahasia, jangan sampai ketahuan, apalagi dengan kakak'
'baik kak aku mengerti'
'selamat malam'
'malam kak'
Aku berkemas mengambil baju bajuku di lemari seperti seragam, baju tidur, kemeja, kaos, rok, celana, baju untuk jalan, dan lainnya. Aku mengambil tabunganku yang selama ini tak ku pakai hasil dari semua uang jajan yang diberikan ibu dari ku kecil . Aku menghitung uangku dan jumlahnya cukup mengejutkan!. Aku menaruhnya semuanya di tas besar ku, aku juga membawa tas sekolahku. Tasku belum penuh dan masih sisa banyak. Aku mengambil alat gambar,alat melukis,cat,dan perlengkapan menggambar lainnya. Lalu aku juga mengambil peralatan untuk belajar nantinya. Aku mengirim pesan pada Rena.'Rena, kau masih bangun?'
'masih kak, ada apa?'
'kau sudah selesai beres beres?'
'sudah kak'
'jangan lupa bawa tabunganmu Rena'
'Aku lupa!, aku ambil dulu'
'oke'setelah menunggu dia selesai.
'sudah kak'
'kalau begitu tidur ya'
'oke kak, aku akan tidur'
'malam'
'Malam'
Aku pun tertidur dengan nyenyak.•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Halo!, Gimana ceritanya bagus gak?.
Hahahaha bercanda. Maaf ya jelek ceritanya, ini cerita pertama yang aku bikin.oh iya tau gak cerita tadi 110 kata loh biasa banget ya?.
Kalo ditambah ini berapa kata ya?. Mohon dukungannya ya, klik vote dan komen kalau tertarik ya.aku terima kritik dan sarannya kok. Jangan cuma baca sampe sini aja nanti ada kelanjutannya kok.
Chapter selanjutnya:2. Rumah baru
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing magic Karin
Fantasíapada suatu malam yang dingin ada seorang ibu yang menggendong 2 anak kecil. "ibu ingin kamu jadi anak yang kuat dan berbakat,Karin namun ibu tak bisa bersama denganmu karena itu akan membahayakan keselamatanmu jadi sebagai kenang kenangan ibu ingin...