XIV - Let me Out

1K 124 23
                                    

Besok ikut gue"

Sederet kata yang membuat Hanna ga bisa tenang dari kemarin. Entah kenapa Hanna merasakan firasat buruk pada abang esnya satu ini. Jadi deugun deugun gitu.

Inikah namanya cinta-Hanna jones fungi-an 2k18
//Digampar readers

Abaikan.

Sekarang mereka sedang dalam perjalanan dengan mobil milik Yoongi. Diluar sana sedang hujan lebat. Mereka yang biasanya adu bacot sekarang tenggelam dalam pikiran masing-masing. Mungkin moodnya kesiram hujan. Kalo nggak ketelen kodok.

"Bang, ini mau kemana, sih. Biasanya hujan gini lo gak gerak dari kasur."

"Nanti lo juga tau," kalau kalian membayangkan adegan romantis pacar yang membawa ceweknya jalan-jalan, percayalah kalian terlalu banyak nonton drama dan baca wattpad+webtoon. Karena yang terjadi adalah Yoongi yang menjawab jutek pertanyaan sepupunya.

Hanna yang kesal dengan abangnya memilih diam lagi. Lagu-lagu dari radio mengalun mengisi sunyi. Kali ini terdengar lagu Selene 6.23 dari Shinee yang menggantikan Petal Fortune dari Perc%nt.

Terkutuklah DJ Radio yang memutar lagu itu. Hanna teringat kembali kenangan aneh dengan Xiumin kemarin sore. Dia merasa namja boazi itu benar-benar akan meninggalkannya. Dan ia takut. Ia kebanyakan melamun hingga tak sadar kalau mereka sudah sampai ke tujuan.

"Turun. Dah sampai," ucapan abangnya membuyarkan lamunanya. Sialnya, Hanna ga bisa membendung air matanya. Buru-buru yeoja itu menghapusnya, berharap Yoongi tidak memergokinya menangis.

Mereka turun di sebuah villa kayu sederhana. Terletak jauh dari perkotaan, bahkan sudah keluar dari Seoul. Dari jauh mereka sudah bisa melihat seorang wanita muda membaca buku di terasnya.

"Annyeonghaseyo, Suran-noona."

"Nee, annyeonghaseyo. Ini adikmu, Hanna yang kau ceritakan?"

Wanita bernama Suran itu menyambut mereka dengan ramah. Usianya mungkin masih kepala tiga. Mereka memasuki villa itu dan mengobrol santai di ruang terbuka. Ruangan itu hanya berbatas kaca dengan halaman belakang. Senja dengan gerimis ringan ditemani dengan tiga gelas americano. Tapi entah kenapa, seramah apa pun Suran, Hanna tetap tidak nyaman dengan wanita itu.

"Jadi ceritakan padaku. Seperti apa teman spesialmu Hanna?"

Teman spesial? Dikata martabak pake spesial segala?-Hanna

"Dia namja, pipinya seperti bakpao, punya tindik di telinga kiri, baik sih cuma ngeselin, lumayan pendek untuk ukuran cowok, lumayan -ekhem- ganteng," Hanna mendeskripsikan sambil tersenyum dalam hati.

"Menarik, cowok seperti itu tipe yang lumayan populer. Apa dia punya teman selain kau?"

"Setauku tidak. Walaupun aku mengenalkannya pada teman temanku, reaksi mereka hanya menatapku takut seakan aku baru membicarakan hantu. Bahkan mereka menatapku seakan aku sudah gila." Bagaimanapun ini aneh. Orang normal yang baru mengenal pasti menanyakan tentang orang itu. Bukannya repot repot menanyakan temannya.

"Mungkin temanmu itu menyeramkan."

"Dia imut kok. Mananya menyeramkan?"

.
.
.

Sudah sekitar 4 kali dalam sebulan mereka mengunjungi Suran. Dari awal memang sudah terasa aneh, Suran adalah kenalan Suga tapi kenapa malah mereka yang -terpaksa- mengobrol.

Semua kecurigaan mulai terjawab saat dia sengaja meninggalkan tas kecilnya di coffee table tempat mereka biasa mengobrol. Hanna selalu diusir Yoongi untuk kembali duluan ke dalam mobil sementara dia dan Suran mengobrol sekitar 5-20 menit. Dengan alibi itu, Hanna melangkah santai.

Soul [ EXO Xiumin ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang