prolog

13.8K 404 7
                                    

Lalud atau lapangan udara tempat mainku sedari kecil. Waktu kecil ibu dan ayahku selalu  memperkenalkan jenis-jenis pesawat yang selalu landing dan take off di lapangan udara depan rumahku dulu. Seperti boeing 737-200, 737-400, Cassa, Helli, sampai jet-jet tempur tni-au sekalipun aku diberitahu. Seperti F-5 tiger, Hawk, dan helli puma, dan masih banyak lagi. Aku juga heran kenapa bisa orangtuaku bisa tahu jenis-jenis pesawat sebanyak itu. Bahkan mereka tidak pernah mendapat pendidikan ataupun pengetahuan tentang kedirgantaraan sejak kecil. Apa mereka belajar ortodok.? Akupun tidak pernah tahu.

Suatu pagi, pernah kutanya kepada ibuku "ibu, dari mana ibu tahu tentang dunia dirgantara.?" tanyaku, "dirgantara.? Apa itu nak.?" jawab ibu, "tentang pesawat-pesawat itu bu" sahutku, "ow.. Tentang pesawat, ibu tidak pernah belajar nak" jawab ibu, "terus ibu tahu dari mana.?" tanyaku lagi, "ibu tahu cuma dari tulisan-tulisan yang ada di pesawat itu nak, dan ibu selalu ingat pesawatnya" jawab ibu. "Terus, kalau ayah tahu dari mana bu.?" tanyaku lagi dan lagi, "kalau ayahmu dulu, memang bercita-cita menjadi penerbang jet tempur sedari kecil dulu, cita-cita ayahmu mulia, cuma ia tak pernah bisa untuk lulus tes angkatan udara demi cita-citanya dulu" jelas ibu, "loh, ibu tahu dari mana.?" tanyaku lagi, "ya jelaslah ibu tahu, ibumu ini isteri ayahmu, pertanyaan kok gitu. Dulu ibu kenal dengan ayahmu sejak smp, ibu sudah pacaran sama ayahmu sejak smp sampai menikah" jelas ibu, "ayahmu benar-benar bertekad untuk bisa menjadi seorang perbenang jet tempur, akan tetapi semuanya sia-sia saat ia kecelakaan dulu, dan akhirnya ia frustasi dan memutuskan bunuh diri tanpa memikirkan ibu yang sedang mengandungmu" pungkas ibu.

Aku hanya terdiam saat mendengar cerita panjang lebar ibu, dan sejak itulah aku benar-benar ingin menjadi seorang pilot pesawat tempur.

-
-
(Next Update after
Battle Of Borneo The End)

MY PILOT [Tamat]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang