Chapter 29th

1.7K 93 3
                                    

Letda Rendi
"Ini namanya Ransum, enak kok cobain dulu"
Velia
"Ga ah... Emang ga ada sarden gitu?"
Letda Rendi
"Sarden mentah mau?, Biar aku cariin dulu"
Velia
"Dasar!!"
Letda Rendi
"Lah.. terus mau apa lagi? Disini cuma ada makanan ini, toh semua prajurit yang ada diposko juga makan ini"
-
Lalu Letda Agus datang,
-
Letda Agus
"Nih aku tadi dapet pakis hutan, enak kok udah aku cuciin"
Letda Rendi
"Eh makasih banyak gus, lu baik banget"
(Cengengesan)
Letda Agus
"Kebetulan, tadi anak baru aku suruh nyariin, lah ini yang satu kenapa ga dimakan?"
(Menunjuk ransum punya velia)
Velia
"Ga enak!!"
Letda Agus
"Ntar kalo kamu minta suapin sama rendi awas toh, tak pukul tuh mulut"
Velia
"Ga bakalan aku makan"
Letda Agus
"Yaudah ren, yang itu buat lu aja. Lagian perut lu kan emang kapasitas jumbo"
Letda Rendi
"Siap gus, hehehe... Tau aja lu"
Letda Agus
"Kalo gitu gua keluar dulu"
-
Letda agus berlalu pergi keluar.
Sementara velia masih belum mau makan
-
Letda rendi yang telah selesai makan, langsung berbaring dan kode matanya terlihat bahwa ia akan tidur.
-
Disaat letda rendi tidur, velia mencoba ransum yang diberikan letda agus tadi.
Cuman, dokter velia tidak tahu cara membuka ransum itu,
-
Sambil mengigau letda rendi bilang "itu ransumnya panasin dulu biar enak, nasinya udah dingin" dari alam bawah sadar letda rendi masih bisa perhatian kepada velia.
-
Velia
"Iya ih... Bawel banget sih"
-
Setelah dihangatkan velia masih bingung cara membukanya gimana, dan "streett...." Kulit ransumnya terbuka dan ransum itu terbang lalu mendarat di atas tanah.
-
Velia
"Ya Tuhan..."
(Kaget dan berteriak)
-
Letda Rendi langsung bangun
-
Letda Rendi
" Kenapa kamu lia?"
Velia
"Jatoh"
-
-
To Be Continue....

MY PILOT [Tamat]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang