FNG-50.

92.8K 4K 2.6K
                                    

"Aku rindu." Ucap kevin dalam pelukkan karin. Entah lah dimana akal sehat kevin sekarang, kenapa ia bisa bilang begitu kepada karin.

Karin melonggarkan pelukannya dan menangkup wajah kevin dengan kedua tangannya. "Aku juga rindu kamu vin." Ucap karin lirih. Kevin memeluk tubuh mungil karin, dia sangat amat merindukkan gadis ini.

Maafin aku nay, kalau aku udah berkhianat sama kamu. Batin kevin.

Kevin melepas pelukannya dan memandang dalam wajah karin. "Kamu kenapa pergi?." Tanya kevin seperti anak kecil.

Karin tersenyum manis dan mengajak kevin duduk di bangku taman. "Maaf gak bilang kamu, aku pergi karna papah ngurusin salah satu bisnis nya di amerika, jadi aku ikut papah vin." karin menjelaskan mrngapa ia pergi.

"Vin?." Panggil karin. "Kita tetap sahabat kan?." Tanya karin memastikkan.

Kevin begitu kecewa mendengar ucapan karin. "Iya." Jawab kevin singkat.

Karin memeluk tubuh kevin di sandarkan  kepala nya pada dada bidang kevin. Tangan kevin gatal ingin mengusap sayang rambut karin. "Makasih vin kamu masih anggap aku sahabat." Ujar karin. "Kalau aku mau kita lebih dari sahabat gimana vin?." Lanjut karin kemudian. Kevin menegang mendengar ucapan karin.

Karin tertawa. "Biasa aja dong vin muka nya, aku becandi lagi." Kata karin di iringi tawanya.

Kevin membuang nafas. "Kalo beneran juga gapapa." Jawab kevin tersenyum menggoda ke arah karin.

Karin memukul lengan kevin pelan. "Apaan si lo!!. Jangan mulai deh." Ujar karin merasa malu.

"Lo makin cantik aja si rin, tambah sayang deh sama lo." Goda kevin mencubit kedua pipi karin gemas.

"Aww sakit dodol ihh!!." Adu karin kesakitan karna cubitan gemas kevin di pipi nya.

Kevin melepas cubitan nya di pipi karin, lalu mengusap penuh sayang pipi karin. "Uluh uluh sakit ya,,maaf ya." Ucap kevin merasa bersalah.

Karin tersenyum. "Santai aja lagi vin. Btw lo udah punya pacar vin di sini?." Tanya karin wanti wanti.

Kevin diam dia bingung harus menjawab apa. "Udah ya vin?." Tanya karin tersirat kekecewaan di ucapannya.

Kevin menatap dalam manik mata karin. "Belom ko rin." Jawab kevin, karin yang mendengar kevin belum mempunyai pacar pun merasa senang.

Maaf nay maaf. Batin kevin.

Yess kevin belum punya cewek! Kesempatan emas buat gue. Batin karin tersenyum kepuasan.

"Lo sendiri udah punya pacar?." Tanya kevin balik.

Karin melihat ke arah kevin dengan senang, lalu dia menggeleng. "Belum, gue lagi nunggu seseorang." Jawab karin.

Kevin menautkak kedua alisnya bingung. "Siapa?." Tanya kevin.

"Depan nya L belakang nya O cuma dua huruf ko vin." Jelas karin tersenyum sangat manis.

"Siapa sih rin?." Tanya kevin tidak sabaran.

"Coba lo ejah siapa nama orang itu." Jawab karin tak luput memandang kevin.

"L sama O kalo di gabung jadi 'LO' maksudnya?." Tanya kevin yang semakin tidak mengerti.

Karin gemas sendiri jadi nya. "Lo kevin!!." Geram karin kepada kevin.

Kevin diam dia menyimak baik baik perkataan karin, setelah paham dia langsung tersenyum merekah ke arah karin. "Jadi lo nunggu gue?." Tanya kevin menggoda.

Karin mengangguk antusias, biarlah jika ia di cap murahan karna duluan menyatakan cinta kepada kevin. "Hehe udah lama vin gue suka lo." Jawab karin pelan.

Fake Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang