Happy Reading👇
Cinta bisa datang kapan saja..
Cinta bisa hadir untuk siapa saja..
Bahkan cinta bisa tumbuh dimana saja..-----
Alvin sudah sampai dikota bandung setelah menempuh perjalanan 2 jam 30 menit. Saat ini ia tinggal mencari alamat Riska dimana. Ia bertanya diwarung-warung yang masih buka didaerah bandung. Jalanan sangat sepi, tapi ia tidak perna takut sama sekali. Tekatnya sudah bulat untuk mencari Kiara sampai jam 02.00 pagi memang bukan keputusan yang benar karena semua butuh keberanian dan tekat yang kuat. Ia menarik nafasnya sejenak. Berhenti hanya untuk menghilangkan dahaganya sejenak. Sambil bertanya pada bapak-bapak yang menjaga warung kopi itu.
"Pak, saya mau numpang tanya. Bapak tau alamat ini?" tanya Alvin dengan sopan.
"Oh ini mah deket kang, tinggal lurus belok kanan, disitu rumahnya. Itu rumah Non Riska, dulu saya pernah menjadi tukang kebun dirumah Non Riska." jelas bapak-bapak yang rambutnya sudah mulai memutih itu.
"Kenalin pak saya Alvin," Alvin memperkenalkan dirinya.
"Saya mang Ujang," mang Ujang mjuga memperkenalkan dirinya.
"Kalau boleh tau teh, kang kasep nyari Non Riska ditengah malem gini untuk apa?" tanya mang Ujang.
"Saya cari teman saya mang, yang lagi menginap dirumah Riska." jawab Alvin.
Mang Ujang mengangguk.
"Yaudah mang, makasih atas infomasi yang mang Ujang kasih buat saya, nih mang ambil aja kembaliannya." ucap Alvin sambil memberikan uang 50 ribuan pada mang Ujang untuk membayar air mineral dan cemilan yang ia makan tadi.
"Terimakasih kang kasep, perlu saya antar akang kasep kerumah non Riska?" tawar mang Ujang. Alvin kembali menaiki motornya dan sedang memakai helm fullface nya
"Nggak usah mang, terima kasih. Saya dikasih tau alamatnya sama mang Ujang aja udah bersyukur. Sekali lagi terima kasih mang, saya pamit dulu. Assalamu'alaikum" ucap Alvin langsung melajukan motornya. Sambil melihat rumah yang memang itu adalah rumah Riska.
Saat ini Kiara masih diruang TV hanya untuk meminum hot chocolate kesukaannya ditemani musik mellow kesukaanya kembali mengingatkan ia bersama Kevin dulu.
Tokk..tokk..tok..
"Tengah malem gini ada yang bertamu?" guman Kiara. Perasaan takut menyelimuti dirinya. Ia memang cewe ceria meskipun terkadang terlihat jutek. Tapi, ia mempunyai sisi penakut tentang hal-hal gaib. Bukan tidak percaya pada Tuhan, tapi ia hanya takut bentuk rupa jika makhluk gaib itu menampakakkan wajahnya.
Tok..tok..tok
Dengan keberanian yang ia punya ia memutuskan untuk membuka pintunya.
"Iya sebentar," jawab Kiara tidak terlalu keras karena ia tidak ingin mengganggu orang yang sedang tidur.
Cekrek.
Kiara terkejut melihat Alvin disini. Kenapa ia bisa sampai disini? Dan bagaimana bisa ia mengetahui alamat Riska?
"Ngapain lo kesini?" tanya Kiara ketus.
"Gue mau minta maaf," jawab Alvin.
"Gabutuh maaf lo!" ketus Kiara langsung berusaha menutup pintunya. Namun ditahan oleh Alvin.
"Yaudah, gue bakal tunggu disini." ucap Alvin.
"Terserah!" pintu itu akhirnya berhasil ditutup oleh Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im' Possible [Mencintai Dalam Diam 2]
Teen FictionHighest rank #1 - perjuangancinta [27/07/2018] Highest rank #2 - tentangcinta (20/08/2018) Highest rank #3 - tentangcinta [10/07/2018] Highest rank #5 - konflik [12/12/18] Highest rank #6 - bertahan [08/07/2018] Karena keyakinan dan kepercayaan hati...