Im' Possible [Mencintai Dalam Diam 2]

32. Terbongkar

Happy Reading..💟

Semuanya sirna, saat kamu hadir kembali dalam hidupku. Usahaku untuk melupakan mu sudah gagal sejak melihat mu pertama kali dikala itu. Aku hanya meminta, jika kau hadir kembali jangan membawa luka lama dengan mengulang kesalahan yang sama lagi dan lagi.

-Kiara-
____

"Lepasin gue," Kiara melepaskan pelukannya dengan terpaksa mengingat segala kesakitan yang dia rasa selama bertahun-tahun. Kiara berusaha untuk tetap kuat sekarabg, meskipun tadi air matanya sangat deras dihadapan Kevin.

Kevin melepaskan pelukannya. "Kenapa, Ra?" tanya Kevin dengan wajah yang bertanya-tanya.

"Cukup selama beberapa tahun ini gue udah menderita karena lo, cukup selama ini gue selalu nebak-nebak lo masih hidup atau nggak, sampai gue hampir mati rasa untuk siapapun. Cuma raga gue yang hidup tapi hati gue udah mati untuk siapapun selain lo. Cukup selama ini gue nyimpen semua keluh kesah gue sendirian. nyimpen semua rasa gue buat lo sendirian, nutupin semuanya sendiri. Seakan-akan gue baik-baik aja pada saat itu, cukup juga selama ini lo udah buat gue menderita sendiri karena nahan rasa sakit tanpa ada teman keluh kesah. Semuanya tau kalo gue baik-baik aja selama ini tapi pikiran mereka NOL, mana ada orang yang baik-baik aja ketika seseorang yang dia sayang pergi. Dan mana ada wanita yang baik-baik aja, saat ditinggalkan orang yang dia sayang? Dan sekarang lo dateng lagi , lo hadir lagi dalam hidup gue buat apa? cuma buat kasih luka lama yang sampai sekarang belum mengering? atau malah lo mau tambah luka baru setelah luka itu mau mengering? Lo nggak pernah tau, Vin mencintai dalam kesendirian, lo gapernah tau mencintai dalam sepi." lirih Kiara panjang lebar. Tidak tahan lagi dengan air mata yang dari tadi ingin jatuh dari mata cantiknya, kini air matanya menetes deras dengan segala luapan emosi, rasa kecewa, marah dengan keadaan. Semua terasa tidak adil untuknya.

Kevin berusaha untuk menenangkan Kiara. Kevin memeluk kembali Kiara, Kiara berusaha untuk melepaskan pelukan Kevin. Namun terjatuh undangan yang diberikan Adel tadi siang. Kevin memungut undangannya, ia sangat terkejut.

"Lo dapet ini dari mana?" tanya Kevin menatap Kiara dengan penuh tanda tanya.

Kiara berusaha untuk menenangkan tangisannya, dan mengela nafas kasar. "Adel. Lo tenang aja gue pasti dateng, dan anggep tadi nggak terjadi apa-apa diantara kita." ucap Kiara sambil memberika senyum terpaksa dan ia langsung pergi meninggalkan Kevin tanpa pamit.

Apa kalian pernah merasakan sesuatu hal yang sangat membahagiakan tapi sebenarnya itu adalah yang paling menyakitkan? Apa kalian pernah berusaha untuk berusaha pergi dari seseorang tapi sebenarnya itu adalah sesuatu untuk memanipulasi diri sendiri dan banyak orang, yang tahu kamu sudah melupakannya? sudah berhenti mencintainya? atau mereka berpikir bahwa kau sudah tidak mengingatnya lagi. Tapi, kenyataan pahitnya kau sama sekali tidak berhasil untuk menghempaskan perasaan mu, kau tidak mampu untuk melupakannya, kau tidak bisa meninggalkan kenangan tentangnya. Hanya saja kamu menutupi semua kesedihan mu dengan canda tawa, dengan senyuman yang setiap hari kau tunjukkan. Ya, seperti itulah Kiara yang hanya bisa menutupi kesedihan dan keluh kesahnya seorang diri, tanpa ada yang menemani atau hanya sekedar teman cerita atau pinjaman bahu dari seseorang. Sepedih dan sesakit itu saat dunianya seketika hancur pada saat itu, perasaannya untuk Kevin masih tetap utuh hingga detik ini. Tapi disisi lain pun ia harus tahu diri, bahwa ia harus merelakan seseorang yang ia cintai bahagia dengan orang lain.

____

Kevin melemparkan undangan yang baru saja ia temui ditas Kiara yang terjatuh saat di Rooftop tadi. Sebelumnya, Kevin mengajak ketemu Adel dan Adel pun mengiyakan permintaan Kevin untuk bertemu karena tidak biasanya Kevin mengajaknya bertemu. Adel datang lebih dulu ke Restaurant yang dijanjikan Kevin tadi. Kevin menatap tajam kearah Adel, Adel hanya menampilkan wajah sok polosnya.