29.Sang Penggoda

1.6K 119 15
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca..❤️

Dengerin juga mulmed diatas🖕

Selamat membaca..



Sehebat itukah cinta?
Kadang dipermainkan, kadang dikecewakan
Namun tetap mencintai
Meski berkali-kali tersakiti..

---

Kiara berniat untuk membeli bahan-bahan dapur di Restoran yang sudah habis. Dimas sedang pergi keluar sebentar untuk mengambil yang tertinggal dirumahnya. Jadi Kiara harus jalan kaki ke mini market yang lumayan dari tempat kerjanya. Kiara keluar masih menggunakan seragam kerjanya. Ia ragu-ragu untuk menyebrang jalan karena masih trauma dengan kecelakaan lalu. Mobil dijalanan melaju sangat kencang. Namun, ada sebuah truk yang melaju sangat kencang. Kiara trauma dengan kecelakaan itu. Dan suka menjadi aneh sendiri saat mendengar klakson mobil.

Mobil itu menyalakan klakson. Namun, Kiara berhenti tepat ditengah-tengah jalan itu sambil menutup kuping dan teriak. "Aaaaaaaaaa,"

Seseorang berlari menarik Kiara ketepi jalan. Kiara masih panik dan masih menutup matanya. Lalu, menangis.

Pria itu memeluk Kiara mengelus punggungnya lembut, dan mengusap kepala Kiara. "Lo tenang, lo gak apa-apa."

Kiara membalas pelukan itu. Perasaannya sangat tidak karuan. Sangat panik dan ketakutan.

"Gue takut!" lirih Kiara. Kiara kembali memeluk erat pria itu.

"Kevin, Kiara?" Cewek dari seberang sana menutup mulutnya yang sudah terbuka lebar.

Kiara menoleh cewek diseberangnya. Lalu, mendongak kearah cowok yang dihadapannya.

"Kok lo bisa ada disini? Lo mau ngambil kesempatan dalam kesempitan ya?" tuduh Kiara sambil menunjuk.

Kevin memegang telunjuk Kiara. Lalu, menurunkannya. "Kalo ngomong enggak pernah make bismillah lo," Kevin mengangkat satu alisnya.

"Lo bedua balikan?" tanya Vania.

Kiara langsung terkejut atas pernyataan Vania. Namun, Kevin mengangguk.

"Iya bisa dibilang begitu, Van." Kevin menjawab dengan santainya.

"Gila lo ya," Kiara menoleh kearah Kevin. Lalu, menginjak kaki Kevin dengan sekuat tenaga. Hingga Kevin meringis kesakitan.

Vania melihat kejadian itu hanya terkekeh kecil melihat dua orang insan yang sama-sama saling mencintai tapi tidak saling mengakui. 
"Aw.. Sakit, Ra."

"Lo enggak usah munafik, kalo lo masih sayang sama gue ya lo akuin aja." ucap Kevin percaya diri.

"Ngapain juga gue masih sayang sama cowok kaya lo, udah rese playboy pula." ceplos Kiara.

"Bilang aja lo cemburu kalo gue deket-deket sama cewek lain," sindir Kevin kemudian tertawa terbahak-bahak yang melihat ekspresi Kiara yang salah tingkah.

"Udah-udah lo berdua ribut mulu, mending kita nongkrong ama anak-anak yuk, sambil reuni SMA" ajak Vania.

"Serius, Van?" tanya Kiara kegirangan.

"Nanti gue berangkat bareng lo ya, Van." pinta Kiara.

Vania melihat Kevin yang mengedipkan mata pertanda sebuah kode. Vania mencari-cari alasan agar Kiara tidak berangkat bareng dengannya.

"Aduh, Ra. Gak bisa, gue sama Vano calon suami gue." alibi Vania sambil terkekeh kecil.

"Ya udah sih yang udah mau nikah, sahabat sendiri dilupain." Kiara merajuk.

Im' Possible [Mencintai Dalam Diam 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang