17. Berbeda

2.3K 152 3
                                    

HAPPY READING...

Cinta memang rumit
Tapi, semua tidak akan terasa sulit
Jika kedua hati akan selalu mencintai
Tanpa harus berniat untuk saling menyakiti..

-------

Sepanjang jalan Kiara diam tanpa kata. Billy tidak paham apa yang Kiara pikirkan. Billy mencoba mengajaknya mengobrol tapi responnya hanya biasa saja. Responnya hanya 'hmm' 'iya' 'gapapa'.
Kiara terus mengingat saat perkenalan itu. Ia sangat senang dikenalkan oleh sepupu Billy. Tapi kenapa harus dia yang menjadi sepupu Billy. Kenapa harus dia? Bukannya dia berada didalam penjara? Setelah kejadian penculikan itu? Bukankah saat ini ia masih didalam penjara?. Kenapa Kiara harus bertemu dengan cowok itu lagi. David. Cowok yang selalu menggangu hidupnya. Meskipun sejak saat SMA ia bersahabat bauk dengan David. Tapi dia adalah pria licik yang pernah Kiara kenal. Ia sama seperti Marsha yang berniat jahat dan mengahalalkan segala cara hanya untuk mendapatkan yang ia inginkan. Contohnya malam ini, dia tahu kalau Billy adalah sahabat Kiara dan otak liciknya pun mulai beraksi dengan mencoba mendekati Kiara kembali lewat Billy. Kiara ingin memberitahu Billy, tapi tidak untuk sekarang. Karena ia tidak mau Billy membenci saudara sepupunya sendiri hanya karena Kiara.

Setelah sampai didepan rumahnya. Ia berpamit pada Billy. "Gue pulang ya, Bil. Lo mau mampir?" tanya Kiara.

"Enggak deh, Ra. Yaudah ya, gue balik! Sampe ketemu dikampus ya." pamit Billy. Kiara hanya mengangguk sebagai jawaban.

Kiara krluar dari mobil Billy. Dan berjalan malas-malasan kedalam rumah. Tapi tiba-tiba ada seseorang dibelakang Kiara.

"Gue tau apa yang lo pikirin," ucap seseorang yang berada dibelakang Kiara. Kiara membalikkan badannya.

Kiara membalikan badannya.
"Alvin," Kiara menyebut nama seseorang yang ada dihadapannya saat ini.

"Ngapain lo disini?" ketus Kiara.

Alvin tersenyum. Wajahnya tidak seperti biasa yang segar dan cool. Kali ini wajahnya sedikit pucat. Dan ia memakai kupluk kepala berwarna merah maroon "Jalanin tugas," ucap Alvin.

"Tugas?" Kiara mengulang perkataan Alvin.

"Tugas buat jagain lo," sambung Alvin.

Deg.

"Lo benci kan sama cowok yang di Caffe tadi?" tebak Alvin.

Kiara mengangkat satu alisnya dan berkacak pinggang. "Kenapa sih hidup lo sok tau? Dan lo suka banget ngintilin gue kemanapun?"

"Itu tugas gue sekarang!" jawab Alvin sekarang. Lalu, pergi meninggalkan Kiara tanpa pamit.

"Yee dasar tuyul jelmaaan jailangkung, dateng gak dijemput pergi gak dianter." gerutu Kiara berbicara pada dirinya sendiri. Kemudian Kiara melanjutkan langkahnya menuju rumahnya.

----

Kiara masih mencerna omongan Alvin didepan rumahnya tadi. Sikap Alvin padanya mulai berubah. Sikapnya lebih manis, dan tidak pernah sombong lagi seperti dulu. Kalau seperti itu, ia sulit untuk membedakan Alvin dan Kevin. Kalo seperti ini, Kevin seperti masih hidup dan kembali lagi. Ketika sedang memikirkan cowok itu. Si cowok yang menurut Kiara sangat menyebalkan itu. Suara handphone nya berdering. Dan dia berharap bukan Alvin. Tapi, kenyataan tidak sesuai harapannya. Alvin menelponnya.

"Hallo?"

Kiara diam tanpa suara.

"Lo dirumah kan?"

Kiara mengernyit heran. Kenapa Alvin menanyakan ia sedang dirumah atau tidak. Padahal tadi ia jelas melihat Alvin sedang berdiri didepan rumahnya sambil menunggu Kiara pulang pergi bersama Billy.

Im' Possible [Mencintai Dalam Diam 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang