5. Park Woojin (2)

1.7K 187 7
                                    

Pagi hari menjemput, aku bangun lebih pagi dari biasanya. Hari ini aku harus berangkat ke kampus menggunakan transportasi umum (Bus). Ini semua karena hyung. Aku tidak menyalahkannya atas apa yang terjadi, hanya saja ini membuatku sedikit kesal. Ah apa ini alasan ia memberiku libur hari ini? Apakah ia sudah memprediksikan bahwa ini akan terjadi?

Kemarin saat hyung selesai meminjam motorku. Ia mendatangi ruang kerjaku. Tumben sekali? Biasanya ia akan memanggilku ke ruangannya untuk mengembalikan kunci motor.
"Apa sudah selesai hyung?"
"Ya, ini kunci motormu." Hyung melemparkan kunci padaku dan dengan sigap aku menangkapnya.
"Woojin, emm... Maafkan aku, sebenarnya terjadi sesuatu dengan motormu."
"Apa hyung kecelakaan?" Tanyaku menghawatirkannya.
"Ya... Maksudku tidak, hanya motormu yang terluka."
"Bagaimana bisa hyung?"
"Terjadi begitu saja, saat aku memarkirkan motormu dan tiba-tiba saja dengan sendirinya motormu terjatuh. Hanya beberapa goresan. Aku akan menghubungi bengkel untuk memperbaiki motormu, sepertinya tidak akan lama."
Bagaimana bisa motor tiba-tiba terjatuh dengan sendirinya?

Aku pikir itu hanya alasan hyung saja, karena aku yakin seyakin-yakin nya bahwa motorku terjatuh pasti gara-gara kaki hyung yang tidak sampai ke tanah. Motorku memang agak sedikit tinggi.
Sudah tahu kakinya pendek, seharusnya hyung meminjam mobil karyawan lain saja.

Aku tertawa dengan pemikiran itu. Baiklah, tak apa. Mari kita nikmati perjalanan dengan Bus ini.

Karena halte dekat rumahku adalah pemberhentian pertama, aku masih mendapatkan tempat duduk.
Setelah 3 halte kemudian, bus mulai dipadati orang-orang. Ini sangat sesak. Mengapa supir bus masih menaikkan penumpang?
Aku menyampirkan headphone di leherku dan hanya melihat keluar jendela saat penumpang lainnya naik. Aku merasakan seseorang berdiri tepat di samping tempat duduk ku. Saat aku tengok....
Bukankah dia si baju pink kemarin? Ia tak pernah menoleh kearahku, saat sampai di halte bus SNU ia keluar dengan tergesa.
Baiklah, aku tak peduli. Aku mengantri untuk membayar saat aku menyadari sesuatu. Mengapa antrian ini tidak maju? Aku memaksa menerobos keluar saat kulihat si baju pink sedang mencari sesuatu didalam tasnya.
"Hey kau murid cepatlah bayar, yang lain mengantri untuk turun." Supir bus mulai mendesaknya.
"A..ah baiklah tunggu sebentar pak." Ia kelihatan gelisah.

Apa ia tidak punya uang?
Ah, ini sungguh membuatku kesal. Jam masukku tidak lama lagi, dan orang itu sungguh menghambat.
Aku langsung keluar dan membayar.
"Untuk 2 orang, dengan dia." Ucapku sambil menunjuknya.
Setelah beres, aku berdiri dihadapannya.
"Ternyata kau lagi?" Aku memasang raut cool andalanku.
"Te..Terimakasih atas kebaikanmu. M.. Maksudku atas bantuanmu. Nanti pasti akan kuganti uangmu." Jawabnya sedikit gugup.
"Lain kali jika kau tidak punya uang, jalan kaki saja. Cih.. Merepotkan sekali." Ucapku sedikit ketus. Entah mengapa aku selalu bertemu dengannya dalam keadaan terdesak oleh waktu. Dan mohon maaf, aku tidak identik dengan kata 'Terlambat'. Aku langsung berlalu dari hadapannya untuk masuk kelas
"YAK!! Siapa juga yang meminta bantuanmu!! Aku bisa meminta bantuan pada yang lain!!" ia berteriak.
Aku tidak menjawab dan memasang headphone ku ketelinga untuk meredam suara teriakannya yang lantang.

Jadi, apakah ini yang dinamakan air susu dibalas dengan air tuba?

🐕🐕🐕

"Yo yo Bro!" Seseorang menepuk bahuku.
"Namaku Woojin jika kau lupa Bae Jinyoung."
"Ini namanya berbicara gaya swag bro!"
Aku mengacuhkannya dan mulai mengambil seragam olahraga, sedangkan Jinyoung sudah menggenggamnya ditangan.
"Let's get it Bro!" Ucapnya sambil merangkul bahu ku.
"Hentikan Bae Jinyoung, kau sungguh tidak cocok."
Karena aku mendapatkan libur hari ini, aku memutuskan untuk mengikuti pertandingan basket. Jinyoung menelfonku dan mengajakku untuk ikut bertanding saat malam hari. Mungkin ini bisa mengurangi sedikit stress ku akibat pekerjaan yang belum selesai. Aku cukup mahir bermain basket saat masih SMA dulu asal kalian tahu.

I Choose to Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang