BUKTI

606 63 4
                                    

"Prakkk!!"

"Nadine!!!" James.

"Nad!!" Helena

Mereka berdua segera berlari ke lantai atas untuk melihat apa yang terjadi pada Nadine.

"Tap tap tap" Suara langkah kaki James yang tak ada hentinya , seperti nya kekhawatirannya kali ini tertuju pada Nadine.

Dengan cepat, James membuka pintu kamar Nadine.

Terlihat gelas kaca yang pecah dan berserakan di lantai kamar Nadine.

"Nad, apa yang terjadi?!"

"Tidak James aku hanya.. uhuk uhuk.."

"Nad, seperti nya kau terlihat tidak baik"

"Aku baik, aku bisa melihat dan aku bisa berbicara"

"Tidak Nad, dengarkan aku, kau harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit"

"Tidak James."

"Tolong.. untuk kali ini turuti permintaanku"

James segera membopong Nadine yang terlihat sangat tidak baik untuk saat ini.

Seperti nya hari ini adalah hari terlelah yang pernah James alami. Namun ia tak pernah mengeluh dengan hal itu.

Di dalam perjalanan.

"Nad .. aku tidak yakin bahwa kau mengalami sakit biasa"

"Em... Hey james! Berkendaralah yang baik, saat ini Nadine hanya perlu istirahat bukan begitu kan Nad"

"i..iya.."

-------------------------------------------------------------

Sampailah mereka pada rumah sakit yang akan dituju, Nadine segera di larikan ke ICU.

"Tuan .. nyonya Nadine berada di ICU karena keadaan nya sangat lah buruk dan ia tidak sadarkan diri"

"Apa! Kenapa! Bukankah dia hanya mengalami sakit biasa?! Helena! apakah kau menyembunyikan sesuatu dariku?"

Helena terdiam.

"Maaf tuan nyonya Nadine saat ini.."

"Kenapa dengan Nadine!!! Katakan!"

"Ia... Mengalami kanker"

"Tidak..! Tidak mungkin dokter ini mustahil.."

James mengeluarkan air mata pada pertama kali nya.

"James maafkan aku.."

"Kenapa kau menyembunyikannya!!"

"Aku..aku hanya menuruti Nadine"

" Kalian merahasiakannya.. apa kau tau! Jika aku tau dia mengalami kanker, aku tak akan meninggalkan nya di rumah sendirian!!!"

"Maaf..."

"Kau tau! kemarin kita meninggalkan nya berjam-jam di rumahmu dan ia sedang mengalami kanker! Ia sendiri disana dan tak bisa berbuat apa apa! Sampai gelas yang akan dia ambil pun terjatuh hingga pecah!!!"

Helena menangis .

"Aku tak mau kehilangan Nadine ku , aku akan bermalam disini!"

"A..aku juga.. dia sahabatku.. aku akan merawatnya"

"Baiklah"

Mereka berdua sepakat untuk bermalam di rumah sakit karena keadaan Nadine yang sangat mengkhawatirkan.

Pukul 19.23
Di Rumah Sakit tempat Nadine di rawat.

Nadine terlihat begitu lemas, tak bertenaga. Darah nya seakan akan habis tak meninggalkan sisa, kulit nya begitu pucat menandakan keadaan nya yang semakin hari semakin buruk.

James ingin sekali membawa Nadine ke philipina Namun sepertinya tidak memungkinkan.

James'pov

"Tuhan.. selamatkanlah Nadine, Ia adalah cinta pertamaku, Ia segalanya bagiku"

"Ambilah nyawaku dahulu sebelum kau mengambil nyawanya"

"Biarlah ia hidup Tuhan... Biarlah ia merasakan keindahan hidup ini"

Gumamnya.

Kemudian terdengar Helena memanggilnya.

"James"

"Apa?"

"Kau tidur saja, biar aku yang menjaga Nadine"

"Kau saja tidur duluan"

"Tidak.. aku tidak bisa tidur, jadi kau saja"

"Baiklah"

James pun tertidur di sofa, sedangkan Helena berada di  kursi sisi tempat tidur Nadine. Helena lebih memahami keadaan James daripada keadaannya sendiri, Ia berfikir bahwa sahabatnya lah yang lebih penting darinya dan ia akan melakukan apapun demi sahabat nya tersebut.

James tertidur pulas di sofa sepertinya rasa lelah sudah menyatu di dalam mimpi nya.

Waktu menunjukkan pukul 01.23 Helena masih terlihat menunggu Nadine bangun dari koma nya. Sesekali ia melihat pada James, pria yang begitu mencintai Nadine. Ia berharap agar Nadine dan James dapat di persatukan selamanya.

"Ya tuhan.. bangunkanlah Nadine. Jika boleh lebih baik aku saja yang tertidur selamanya, agar dapat bertemu Lucas " ujarnya.

Tubuh James bergerak tak karuan.

"Nad."
"Nadine."
"Itukah kau? Nadine!!"

Helena membangunkan James.

"Hey James.. bangun! Ayolah kau hanya bermimpi! James bangun!"

James pun terbangun, keringat memenuhi wajah dan tubuh nya. Seperti nya ia mengalami mimpi yang luar biasa.

"Kau mimpi apa James?"

"Ternyata benar.. Nadine.. dia.."

"Nadine kenapa?!"

"Aku pernah bilang kalau aku pernah bertemu Nadine sebelumnya"

"Iya , lalu?"

"Ternyata benar.. aku sudah ingat sekarang.. aku pernah dipertemukan bersama Nadine dan temannya ketika kami berada di sebuah taman bermain kemudian ia memberiku satu buah apel lalu kami bermain bersama hingga kami pun berteman aku bermimpi seperti itu dan aku ingat semua"

"James.. aku kira teman Nadine yang kau sebutkan itu adalah aku"

"Jadi benar?? Nadine adalah teman kecilku?"

"Iya kau adalah anak beringus yang menangis saat makanan nya terjatuh kala itu"

"Apa? Benarkah? Aku menangis? Oh tidak aku tidak pernah menangis"

"Ayolah.. sekarang kita hanya perlu menunggu Nadine bangun dan mengungkapkan semua nya"

"Benar, hanya keajaiban tuhan yang dapat membuat Nadine bangun. Ya sudah lebih baik kau tidur saja lagipula aku sudah merasa segar saat ini"

"Baiklah"





Hubby I LOVE YOU ! [PERBAIKAN]  #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang