Nadine mengalami masa koma selama 2 minggu, Namun James tidak akan menyerah untuk semua itu, ia sangatlah yakin bahwa Nadine akan segera bangun.
Kring..kringg..
"Halo?"
"...... Apa bisa diundur saja?!"
"....baiklah aku akan mempertimbangkannya"Helena menengok kearah James dengan diselimuti rasa penasarannya.
"Ada apa James?"
"Atasanku, dia menugaskanku untuk terbang ke kanada, mengelola beberapa bisnisnya disana. Aku juga tidak tau berapa lama aku disana, tapi aku pun tidak mungkin meninggalkan Nadine disini" Mata James mulai berkaca-kaca, ia menggenggam tangan Nadine yang masih terikat infusan.
"Lebih baik kau urusi dulu tugasmu , aku akan menjaga nya dengan baik."
"Tapi.. ini sulit"
"Sudahlah.. percayakan semua nya padaku"
"Baiklah, besok aku akan berangkat tepat pada waktu 8.00 pagi jadi mungkin aku akan ke apartemen sekarang , untuk mengemas semuanya"
"Ok, goodluck!"
James meninggalkan Helena disana.
James tak sanggup untuk meninggalkan Nadine dalam keadaannya yang seperti ini tetapi, ia tak punya pilihan lain, ia sudah banyak merepotkan banyak orang untuk urusan pekerjaannya.
Helena duduk di sebuah sofa sambil merenung melihat keadaan Nadine yang setiap harinya makin memburuk. Ia tidak memberitaukan keadaan Nadine pada James karena mungkin akan membuat kepala meledak.
Ia juga masih teringat pada Lucas yang pada saat itu meminta izin untuk menemui temannya lalu dikabarkan mengalami kecelakaan "Siapa temannya itu?" Ini masih menjadi sebuah misteri.
Hari mulai berlalu, Nadine masih belum dapat bangun dari masa koma nya. Helena sangat kebingungan dengan biaya rawat inap Nadine karena sekarang ia sudah mengundurkan diri dari pekerjaan nya hanya sekedar untuk menunggu Nadine.
"Bagaimana ini..." Ia memegang kepalanya yang hampir meledak itu, ia sangat kebingungan dengan posisinya saat ini.
Tok..tok..tok..
Beberapa ketukkan pada pintu yang membuat Helena kebingungan "malam-malam begini siapa yang mengetuk pintu?!"Krett....
"Kamar Ny.Nadine?" Berdiri seorang suster muda sembari memegang papan dan secarik kertas lengkap beserta satu buah pulpen."Benar, ada apa sus?"
"Perwakilan keluarga dari beliau di harapkan untuk segera ke ruang Dokter"
Ruang Dokter? Ruangan horror menurutku, dimana disana adalah tempat mengatakan keluhan beserta masalah dalam hal keuangan dan masalah lain sebagiannya!
Duggg! Terdengar seperti pukulan keras baginya. Ia baru saja memikirkan hal tersebut dan baru saja hal tersebut menjadi kenyataan "comes true!" Gumamnya.
"Baik." Ia berusaha terlihat tenang dan menutup pintu kamar Nadine.
Helena berjalan menyusui lorong per-lorong bersama suster tersebut , pada sepanjang lorong ia terus memikirkan "bagaimana untuk membayar semua ini?".
Tap..tap..tap..
Suara langkah mereka yang mulai memenuhi seisi lorong membuat Helena makin tidak tenang dengan keadaannya seperti ini."Ya tuhan.. bagaimana ini.."
Mereka berdua sampai tepat pada pintu utama ruang administrasi, sudah terlihat dari pintu kaca nya beberapa dokter seperti sedang mengadakan bincang-bincang entah mengenai pasien ataukah mengenai hal yang lain.
Beberapa dokter berdiri menyambut kedatangan Helena.
"Ny.Helena.. silahkan duduk"
"Terima kasih dok.."
Suster tersebut langsung meninggalkan kami semua.
"Maaf mengganggu waktu istirahat anda tetapi kami punya sedikit keluhan"
DAMN!!!!
"Ini menyangkut Ny.Nadine. sangat kecil kemungkinan nya untuk dapat bangun lagi karena. Ia juga perlu dilakukan operasi karena ada penggumpalan darah di kepala nya .Kami ingin melakukan operasi tersebut tetapi kami belum bisa melakukan nya"
"Ke-kenapa memangnya dok?" Ujar Helena yang sangat kebingungan .
"Masalahnya, kami tidak bisa langsung melakukan operasi apabila masalah administrasi nya belum kunjung selesai,bukan saya yang mengiginkan ini, tetapi pihak dari rumah sakit. Jika saya bisa saya akan mengoperasi ny.Nadine tanpa dipungut biaya sedikitpun."
"Dan satu lagi Ny.Helena.. Berat untuk kami katakan, jika administrasinya belum diselesaikan, terpaksa kami akan mencabut semua fasilitas pada Ny.Nadine dan mungkin Ny.Nadine tidak akan bertahan"
"Apa?!!!... Dok tolong usahakan yang terbaik untuk Nadine, aku akan segera membayar semuanya asalkan dokter melakukan semua untuknya."
"Kami pasti melakukan yang terbaik untuk pasien kami"
"Terima kasih dok ."
"Terima kasih juga untuk menemui kami disini, maaf mengganggu waktu anda "
"Tidak apa-apa dok."
"Baiklah kita akhiri perbincangan kita sampai disini."
"Baik.."
Helena kembali berjalan menuju pintu utama untuk kembali ke dalam kamar inap Nadine, Ia menangis terisak-isak karena sangat terpukul dengan keadaan nya saat ini.
Sampai ia pun tertidur pulas karena hari ini adalah hari yang melelahkan baginya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hubby I LOVE YOU ! [PERBAIKAN] #Wattys2018
Romance[Jadine] Bagaimana perasaanmu bila seorang pria tampan dari kalangan terhormat jatuh cinta padamu ? Senang ? Bahagia ? atau seperti gadis yang satu ini ? Penasaran dengan kelanjutannya..... Baca selengkapnya but don't forget to vote and comment !