Seorang pria yang mengenakan sebuah setelan jas berwarna abu-abu dengan tatanan rambut yang dibuat rapi serapi mungkin, sukses membuat seluruh orang yang berada di dalam gedung sebuah perusahaan itu berdecak kagum akan ketampanan bahkan pesona pria itu. Dirinya bahkan tak acuh dengan orang-orang yang menatapnya saat ini.
Pria itu sengaja datang karena di undang, jika tidak, bisa dipastikan wajah tampannya masih menjadi wajah bantal karena pria ini lebih menyukai berada dirumah tidur seharian di bandingkan berada di luar.
Setelah menaiki lift hingga lantai 9, dirinya langsung melangkahkn kakinya menuju sebuah ruangan yang disebut sebagai tempat pertemuannya kali ini. Dengan membuka perlahan gagang pintu itu, dirinya melangkah masuk ke dalam sebuah ruangan yang diyakini itu adalah ruang rapat. Tapi di sana tak ada siapapun kecuali dirinya dan juga pria paruh baya yang tengah duduk terdiam yang memang tengah menunggu kedatangannya itu.
"Maafkan atas keterlambatan saya sajangnim." Ucapnya dengan membungkuk memberi hormat.
"Duduklah."
Pria itu berjalan mendekat dan berakhir duduk di samping pria paruh baya tersebut.
"Kau sudah mendapatkan informasinya ?"
"Iya, aku sudah mendapatkannya dan telah menyelidikinya."
"Informasi apa yang kau dapat ?"
"Tidak ada satupun kesalahan dari gadis itu. " jelas pria itu yang mendapat respon anggukan tenang dari pria yang disebut atasannya itu.
"Pergilah ke korea, jemput dia pulang." Titahnya
"Sajangnim aku rasa itu tidaklah mudah. Mengingat gadis itu selalu.. "
"Aku tahu, itulah mengapa aku menyuruhmu, hanya kau yang bisa bawa dia padaku. Kembalikan gadis itu dan jangan sampai terluka. Kau mengerti ?"
"Baik sajangnim."
♥♥♥
Kini ketiga manusia ini tengah terdiam. Khususnya Chanyeol, pria itu tak pernah sedetik pun melepaskan tatapan mata tajamnya pada Hara dan juga Jimin. Hara sendiripun sedari awal Chanyeol tiba-tiba datang ke rumahnya jelas sangat terkejut. Terlebih lagi Jimin salah satu bagian masa lalunya yang tentu sangat dikenal oleh Park Chanyeol.
"Jadi ?" Ucapan Chanyeol tentu membutuhkan penjelasan.
"Chanyeol dengarkan aku dulu, aku bertemu dengan Jimin tak sengaja, dia yang datang menemuiku saat kemarin aku menangis di depan pintu setelah aku sampai rumah. " jelas Hara mencoba menjelaskan agar Chanyeol percaya.
"Kalian seperti sepasang kekasih yang tengah bertengkar karena cemburu." Kekeh Jimin yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari keduanya.
"Baiklah.. baiklah maafkan aku. " ucap Jimin menghentikan tawanya.
"Kau menangis ? Kenapa ? Apa yang terjadi ?" Tanya Chanyeol menggebu.
Hara tersadar akan ucapannya yang terlalu terbuka hingga bingung harus menjawab apa sekarang, haruskah dia menceritakan bahwa kemarin dirinya tak sengaja bertemu Baekhyun ? Terlebih lagi Jimin juga masih berada disana bersamanya.
Jimin terdiam menatap Hara, dirinya juga tidak menyadari bahwa kemarin saat dia menemui gadis itu ternyata Hara tengah menangis. Pantas emosi yang dikeluarkan gadis itu sedikit berlebihan dan Jimin tak menyadari akan hal itu.
"Aku tidak apa-apa Chanyeol, aku kemarin hanya ingin sendiri dan Jimin justru datang menghampiriku. Terlebih aku juga terkejut melihatnya berada di sini." Jelas Hara. Chanyeol menghela nafas lega, setidaknya gadis itu baik-baik saja. Tatapannya kini beralih pada Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Behind a Rain [ TAMAT ]
Fanfiction'Let me stretch out my hand, without holding your hand' Highrank #32 (19/08/2018), Highrank #50 (16/08/2018), Highrank #30 (17/08/2018), Highrank #66 (18/08/2018) Masa laluku yang tak ingin aku lepaskan begitu saja. Dia Baekhyunku yang pernah kuci...