Chapter 3

1.5K 190 3
                                    

Jangan lupa klik bintang dulu sebelum membaca. Terima kasih ^^

~~~




Seharusnya Chanyeol lebih memahami kata mengatasi dari ucapan pria itu beberapa waktu lalu. Berlagak menjadi pahlawan untuk Hara yang dalam kondisi tengah sakit dan berakhir dirinyalah yang sakit. Salahkan Chanyeol yang terlalu mudah mengumbar kata - kata padahal kenyataannya pria itu tidak tahu menahu tentang bisnis. Itulah mengapa ayah Chanyeol, Park jae yoon, lebih memilih Hara sebagai direktur utama perusahaan miliknya daripada anaknya sendiri. Karena Park Hara lebih mampu melakukannya daripada Chanyeol.

Kata 'seharusnya' mungkin pilihan yang tepat bagi Chanyeol jika dia mengetahui dirinya akan berakhir seperti saat ini. Seharusnya Chanyeol menyetujui saja saat Hara mengatakan 'tidak perlu' padanya beberapa waktu lalu setelah sarapan bersama, tetapi sekali lagi Chanyeol merutuki kecerobohannya.

Sakit kepala Chanyeol langsung menyerangnya ketika dirinya membuka satu persatu berkas kantor milik gadis itu. Rentetan kalimat yang Chanyeol sama sekali tidak mengerti. Keningnya pun tak berhenti mengernyit setiap dia mencoba membaca setiap kata - kata yang tersusun rapi di sana. Tapi tetap saja berusaha sekuat apapun dirinya untuk mengerti Chanyeol tetap tidak memahaminya.

Sampai suara pintu utama ruangan itu terbuka secara tiba - tiba hingga mampu membuat Chanyeol terlonjak terkejut karenanya, mengalihkan pandangannya menatap arah pintu yang terbuka.

"Hara ?" Ucap Chanyeol dengan nada bingung. Karena gadis itu seharusnya berada di rumah dan beristirahat, tapi apa ini ? Hara justru di sini berjalan menuju Chanyeol dengan angkuh seperti biasa.

"Bukankah aku sudah menyuruhmu ..."

"Tidak akan ku biarkan uang jutaan dollarku melayang dalam sehari  begitu saja hanya karena dirimu." Sarkas Hara memotong ucapan Chanyeol.

Chanyeol mendengus kesal, umpatan gadis itu benar - benar luar biasa. Jika Hara bukan temannya, gadis itu sudah terbalas dengan kata - kata Chanyeol yang jauh lebih pedas. Tapi sayangnya dirinya terlalu menyayangi Hara, jadi Chanyeol hanya bisa menghela nafasnya mencoba mengerti.

"Ck.. berlebihan, aku bahkan belum melakukan apapun." Ucap Chanyeol berdecak kesal dengan berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju sofa, tempat favorit pria itu jika berada di ruangan Hara.

"Aku tahu kau tak bisa berbisnis Chanyeol. Dan aku berani bertaruh kalau kau juga tidak mengerti akan kata - kata di tumpukan berkasku ini."

"Terima kasih atas sindirannya nona."
Hara terkekeh melihat Chanyeol kesal.

"Apa kau tidak ada pekerjaan hari ini ?" Ucap Hara melihat Chanyeol yang justru tengah bersantai di ruangannya  tanpa berniat untuk pergi.

"Aku akan tetap berada di sini menunggu sampai direktur utama kita selesai bekerja." Tegas Chanyeol menyindir

"Kau marah denganku ?"

"Menurutmu ?"

"Aku kan hanya bercanda Chanyeol. Kau juga tahu ayahmu sendiri yang memintaku mengatasi perusahaan ini. Jika sampai terjadi sesuatu apa kau mau tanggung jawab ?"

"Terserah"

Hara hanya menggeleng - gelengkan kepala melihat tingkah pria itu yang justru terlihat lucu di matanya. Setidaknya ini bisa menjadi suatu hiburan tersendiri bagi Hara, mengalihkan pikirannya terhadap Baekhyun meski sesaat.

The Secret Behind a Rain [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang