pertama bertemu

13 4 0
                                    

Kediaman Lutra
"Selamat datang Sanjaya,aku senang sekali kau bisa memenuhi undangan ku"
"Tentu saja bagaimana tidak"
"Oh ya dia menantuku Madhu"
"Salam bibi"
Sanjaya Khan hanya tersenyum manis terhadap semua orang,dan memperkenalkan putrinya itu.
"Dia putriku Naina yang aku ceritakan padamu,Naina ucapkan salam"
"Salam bibi"
"Dia sangat cantik bukan begitu Madhu?"
"Tentu saja!"
"Dimana Karan!"
"Dia belum juga pulang Naina,mungkin dalam perjalanan sebelum itu mintalah restu pada dewa"
"Baik bibi"

•••

"Karan!dari mana saja kamu ibu ingin memperkenalkan mu pada sahabat ibu"
"Sanjaya!Naina!dia Karan"
"Dia tampan bukan begitu Naina?"
Naina hanya menunjukkan raut wajahnya yang merah merona itu,hanya dengan melihatnya semua tahu bahwa ia menyukai Karan.
"Baiklah Sanjaya kita tinggalkan mereka berdua"
"Madhu ayo nak!"

••

"Kau pemain kriket handal,aku ngefans banget sama kamu"
"Oke!"
"Kamu suka dengan semua ini!"
"Maksud kamu?"
"Tentang perjodohanmu!"
"Aku tidak tahu!memangnya kenapa"
"Tidak!kau sudah punya pasangan"
"Kalau ibu tak mencarikan pasangan berarti belum!kenapa kamu sok ingin tahu banget tenteng aku"
"Maaf bukannya begitu!"
"Kalau sudah selesai aku boleh pergi?"
"Tentu saja!"

•••
Kediaman Kapoor
"Anjali!kau mau kemana?"
"Kak Nikhil ada apa,aku mau pergi ke rumah keluarga Lutra di  sana para penari diundang"
"Kalau begitu biar aku antar sekalian aku ke kantor"
"Terima kasih kak!"

••

"Anjali kau sudah sampai!jangan melakukan sesuatu di luar batas!"
"Tentu saja kakak"
"Nanti aku akan menjemputmu"
"Baik"
"Sudah sana kenapa memandangiku saja!"
"Aku hanya bahagia saja!kakak ku memperhatikanku!"

Kediaman Luthra

Anjali melangkahkan kaki pertamanya di rumah Luthra semua memandanginya penuh tanya seakan siapakah gadis ini?yang berbaju salwar indah.
"Permisi!siapa kau!"
"Aku Anjali!"
"Sepertinya kau baru datang ke sini!"
"Benar,aku diundang Karan!"
"Karan!baiklah silahkan duduk di sini akan ku panggilkan Karan"
"Baiklah"
"Siapakah Anjali ini apakah mungkin ia kekasih Karan lewat sosial media itu,jika benar akan terjadi masalah besar!ya dewa lindungilah Karan dan Anjali!"
"Madhu!"
"Iya!"
"Ada apa kau terlihat cemas"
"Tidak suamiku,aku hanya sedikit lelah"
"Kalau gitu pergilah kekamar dan istirahat lah"
"Baiklah!tapi sebelum itu aku mau mencari Karan ada tamu"
"Dia di sana"
"Karan ada tamu!"
Karan langsung meninggalkan Naina dan Naina merasa sedih atas tindakannya
"Naina,begini saja ayo ikut kakak ke dapur menyiapkan makanan"
"Ya kak"

•••

"Permisi!"
"Salam tuan Raman aku Anjali,yang diundang untuk pesta menari dewa ganpati"
"Lalu...?"
"Maksudnya apa tuan"
"Aku Karan dan yang menyewamu itu kakak ku"
"Baiklah kalau gitu kamu
panggilkan tuan Raman!"
"Cari saja sendiri!"
"Dasar ngeselin banget sih kamu"
"Apa?"
"Jangan sok polos ya"
"Sok polos gimana sih,perempuan gak jelas"
"Ya Tuhan andai adiknya tuan Raman itu jatuh"

Tak lama kemudian suara tak terdengar jauh dari tempat Anjali berada terdengar suara orang yang jatuh.
Bruak...bruak...bruak...

Dan tak disangka Anjali,Karan lah yang jatuh karena terdorong oleh seseorang sontak Anjali hanya bisa tertawa begitu kerasnya.Suaranya tersebut terdengar ke seluruh ruangan,Karan begitu jengkel mendengar suara tawa Anjali begitu keras.Di satu sisi Anjali bahagia karena Karan jatuh di sisi lain ia merasa malu karena terkena marah oleh Naina.
"Apa yang kau lakukan,dan siapa kau berani menertawakan calon suamiku"
"Maaf aku tidak bermaksud menertawakannya."
"Sudah diam kau,kau ini hanya diminta untuk menari bukan untuk menghina Karan"
"Aku tidak tahu bahwa kau adalah orang yang membuat diriku sampai di sini nyonya Naina"
"Diam kau!kau hanya penari yang bisanya menggoda pria tampan saja di tempat kami kau disebut..."
"Cukup!aku bukan orang yang kau katakan nyonya Naina"
"Bohong!maling disuruh mengaku tidak akan bisa"
"Jahat sekali dirimu"
"Apa!kau menyalahkan ku"
"Baiklah ini uangnya aku kembalikan dan tenang saja aku belum menggunakan uang ini sepeserpun,namun aku gunakan untuk membayar biaya sekolah kakakku dan ya aku akan mengganti uang itu!satu hal lagi aku berharap aku tidak akan pernah datang ke rumah Lutra kembali!tidak akan pernah!"
"Pergilah"

Anjali meninggalkan rumah Luthra dengan hati kecewanya namun melihat keadaan Anjali itu Karan merasa senang.

"Aku membencimu Karan tak kan pernah ku maafkan mu dan Naina"

Baca!!!

GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang