holi

14 3 0
                                    

"Anjali kau sudah pulang apa yang kau bawa!"
"Ini baju kakak ipar untuk holi!"
"Boleh kakak lihat!"
"Jangan kau perlihatkan ini pada siapa pun kau pun sendiri juga tidak boleh mengerti!"
"Apa yang kakak lakukan tentu saja boleh tapi aku harus buru-buru ke kamar untuk persiapan holi!"
"Baiklah!"
"Maaf kakak ipar!"

Akhirnya semua bisa teratasi dan esok ia berniat mengenakan pakaian pemberian Karan.

•••

"Anjali ayo bangun!"
"Iya kak"

Setelah menjawab panggilan dari kakaknya Anjali segera menuju ruang tamu melihat Anjali mereka semua terpana sungguh ia sangat cantik sekali baju putih yang termodifikasi dengan hiasan bunga sungguh membuat ia terlihat anggun

Setelah menjawab panggilan dari kakaknya Anjali segera menuju ruang tamu melihat Anjali mereka semua terpana sungguh ia sangat cantik sekali baju putih yang termodifikasi dengan hiasan bunga sungguh membuat ia terlihat anggun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjali kau terlihat menawan sekali!"
"Terima kasih kakak ipar!"
"Kau sangat cantik!"
"Baiklah aku harus segera pergi karena sepertinya aku sudah sangat telat!"
"Kau tidak makan dahulu!"
"Sudah tidak perlu kakak ipar!"

•••

Anjali meninggalkan rumah dan menaiki taksi 30 menit kemudian akhirnya Anjali sampai di rumah kediaman Luthra yang begitu hebohnya dengan pesta holi.

Disana Anjali mendapati banyak orang ia melihat Naina yang begitu cantiknya

Anjali sangat mengagumi model itu dia terlihat modis dengan salwar yang dikenakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anjali sangat mengagumi model itu dia terlihat modis dengan salwar yang dikenakannya.

"Kau sangat cantik Naina!"
"Begitu juga denganmu!"
"Tapi kau lebih cantik Naina!"
"Hai Anjali kau sudah datang!"
"Tentu saja Karan!"
"Kau terlihat sangat cantik!"
Anjali hanya menunjukkan senyum bahagianya,baru pertama kali ia dipuji seorang Karan Luthra.
"Bagaimana denganku!"
"Tentu saja Naina kau selalu terlihat cantik seperti biasanya!"
"Terima kasih Karan!"
"Kalian sudah datang ayo nikmatilah pesta holi ini!"
"Tentu kak Madhu!"
"Ayo Anjali!"
"Kenapa Karan selalu mengajak Anjali di setiap aku ingin bersamanya!"
"Naina!"
"Bibi!"
"Ayo kita ke halaman merayakan holi!"
"Baik bibi!"
"Disini sangat ramai Karan!"
"Tentu saja!"
"Oh astaga!"
"Ada apa!"
"Aku mau melihat pertunjukan Arjun bijlani dan drasti Dhami!"
"Silahkan nyonya!"
"Anjali!ayo menari denganku!"
"Tapi Karan!"
"Baiklah!"

Melihat mereka menari hati Naina sangat hancur dia merasa sebagi calon istri dari Karan tidak mendapat cinta bahkan di hargai sedikitpun dan ini terjadi hanya karena Anjali!

"Kau begitu cantik Anjali!"
"Terima kasih!kenapa kau memujiku terus sih!"
"Karena kau begitu cantik!"
"Kau lihat Naina!dia begitu cemburu melihat kau menari denganku!"
"Aku tidak peduli!"
"Kapan kau peduli padaku Anjali kau tahu bahwa aku sangat men...!"
"Apa!"
"Merasa bahwa kau adalah sahabat terbaik untukku!"
"Ok!Karan aku juga selalu bahagia di dekatmu itu karena kasih sahabat lebih indah dari seorang kekasih!"
"Tentu!"

Setelah mereka selesai menari,Anjali pun beranjak untuk pergi tetapi tak dia sadari ia mendapati Naina di depannya dengan wajah yang sangat marah.

"Naina!"
"Jangan sok polos,kau telah membuat calon suamiku berpaling dariku.Dengar Anjali kau tahu aku tidak suka bahwa aku kalah dengan orang kelas menengah Naina Mehta harus menang termasuk teman calon suaminya sendiri kau paham!"

Anjali hanya bisa tertawa.

"Kenapa kau tertawa apakah ada yang lucu heh!"
"Kau pikir aku takut dengan dirimu Naina kau adalah model terkenal Mumbai tapi sayang kau buruk dalam kisah cinta.Naina kau harus mendengarkan aku cintamu terhadap Karan hanya opsesi semata,kau menginginkannya hanya untuk ketenaran!"
"Diam kau Anjali!"
"Kau yang diam!"
"Anjali kau tak berpikir kau disini hanya dianggap penghibur saja bagai angin lalu!"
"Ada apa Anjali kau tak menentang perkataan ku ini?"

Tak diketahui dari kejauhan ibu Karan Divya Luthra menghampiri mereka yang tak di ketahui oleh Naina bahwa ibu Karan telah mengetahui pembicaraan mereka sedari tadi!
"Naina!berhenti kau berkata buruk!"
"Apa maksud dari bibi?"
"Dia adalah putriku berhenti menyalahkan Anjali dia tidak bersalah sama sekali tidak!"
"Tapi bibi..."
"Aku sangat kecewa kepadamu Naina!"
"Bibi tunggu!maafkan aku bibi aku tidak berniat menyakiti perasaan Anjali aku hanya merasa sedikit iri terhadap Anjali karena dia mendapat kasih sayang dari Karan lebih banyak dibandingkan diriku ini!"
"Aku mengerti Naina!tapi bibi minta kau jangan pernah ulangi kesalahan ini lagi dan lebih baik kau meminta maaf kepada Anjali!"
"Anjali maafkan aku!aku tidak bermaksud meragukan harga dirimu!"
"Tidak Naina!kau tidak perlu minta maaf kepadaku aku mengerti rasa sakitmu ini!"
"Terima kasih kau paham terhadap keadaanku!"

Setelah melihat mereka berdua berbaikan Divya memutuskan meninggalkan mereka berdua yang kemudian disusul oleh Anjali meninggalkan Naina

"Naina tunggu!"
"What?"

Like!please like

GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang