terdesak

11 3 0
                                    

Tanu yang licik mengubah semua rencana Anjali untuk menyerangnya berubah kepada Anjali.

Flesbeck on:

"Aku berharap Anjali rencana ini dapat berjalan lancar!"
"Akupun berharap seperti itu kak,aku ingin kejahatan Tanu terungkap!"
"Baiklah Anjali lebih baik kita pergi dari sini sebelum ada orang yang melihat kita!"

Setelah kepergiaan Anjali dan kak Madhu ternyata ada Tanu yang mendengarkan semua percakapan mereka dan Tanu berencana akan menggunakan rencana Anjali untuk menyerangnya dan berbalik kepada Anjali.
"Kau bermain main dengan Tanu!"
Suaranya lirih hampir tak terdengar.
"Akan ku beri kau kebahagiaan dan selanjutnya kau akan bersedih seumur hidup mu!kau ingin menikahkan ku dengan Karan sekarang kau yang akan menikah kedua kalinya dengannya!"disertai senyum jahatnya.

Flesbeck off

"Benarkah Anjali kau...?"
"Ibu tak perlu bertanya dengan kakak ipar tersayang,boleh aku katakan kepadamu ibu kak Anjali menantu tersayang mencurigai Tanu bahwa Tanu akan mencuri dan mengambil Karan dari keluarga ini!sungguh hebat bukan seorang Anjali berpendapat tanpa berpikir."
"Anjali!"
Anjali tetap terdiam dan pasrah.
"Katakanlah sesuatu Anjali aku percaya kau tak akan berpikir buruk dan menuduh seseorang tanpa bukti!"Karan meyakinkan hatinya untuk percaya kepada istrinya,namun Anjali tak berkutik diam dan pasrah menerima keadaan.
"Dan ya kakak ipar tersayang Anjali pernikahan ini kau tahu kebahagiaan yang kau dapatkan ini semua karena siapa?karena Tanu dia berusaha meyakinkan kepada kakak ku untuk mengungkapkan cinta dan menikah kepadamu untuk kedua kalinya memulai kehidupan yang baru penuh cinta!"
"Alia dengarkan dulu pernyataan Anjali siapa tahu dia benar dan mungkin juga ia salah paham!"
"Diam kau kak Madhu aku tak butuh penjelasan darimu aku tahu kau membelanya!"
"Alia jaga bicaramu dia kakak iparnya suami dari kakakmu jangan kau bicara kasar kepada istriku!"
"Jadi sekarang semua membela kak Anjali daripada Tanu setelah kalian tahu bahwa Tanu lah yang menyatukan kak Anjali!"
"Bukan kami membela sayang tapi kita pun harus mendengarkan pernyataan dari Anjali!"
"Ayah pun juga!"
"Alia ayah disini meminta kepada dirimu biarkan Anjali dan Karan menikah dengan tenang dan sudahi semua masalah sampai di sini!"
"Sudahlah Alia!"
"Tanu kau...?"
"Aku tidak papa itu terserah Anjali menilai aku seperti apa!"
"Dasar pembohong!"
"Kak Madhu diam kau!"
"Alia aku mohon lebih baik kau pergi saja dari sini!"
"Ayah kau mengusirku kau..."
"Alia pergi!!"
"Kak Raman kau juga!"
"Alia lebih baik kita pergi aku akan menemanimu lebih baik kita ke taman saja!"
Alia dan Tanu pun meninggalkan kuil di satu sisi Anjali bingung kenapa semua jadi berubah seperti ini.Hatinya menangis.
"Sudahlah Anjali jangan sedih!"
Karan mencoba menghibur hati Anjali yang terluka.
"Kenapa jadi sedih kita mulai saja pernikahan ini jangan sampai pendetanya pergi gara gara kalian tidak menikah!"
"Madhu benar!"
Upacara pernikahan pun dilaksanakan mereka melakukan beberapa ritual seperti mengitari api suci dan diakhiri dengan meletakkan bindi di kening sang istri.
Akhirnya rangkaian pernikahan Anjali dan Karan pun berakhir bahagia setelah peristiwa menyayat hati itu.
"Selamat atas pernikahan kalian adikku!"
"Terima kasih kak!"
"Selamat Anjali!kau jangan sedih aku yakin sepenuh hatiku bahwa Tanu itu wanita pembual."
"Terima kasih kak Madhu untuk Tanu aku tidak tahu lagi kenapa rencana kita berbanding terbalik."
"Sudah lah Anjali lagi pula ini pun juga yang kau inginkan kita ambil hikmahnya saja!"
"Baiklah Anjali kita pulang mereka sudah menunggu di mobil!"

Seluruh keluarga meninggalkan kuil menuju ke mobil masing masing hanya Anjali dan Karan lah yang terpisah karena mereka datang menggunakan mobil sendiri lagi pula mereka juga baru menikah menikmati masa bersama itu yang terbaik.

Di lain sisi Alia dan Tanu pisah dari keluarga mereka sudah sampai rumah dahulu dengan berat hati Alia menyiapkan seluruh persiapan penyambutan Anjali yang telah dipaksa oleh Tanu yang sebenarnya bagi Tanu itu tak berguna bagi dirinya menyebalkan sekali.Mungkin bisa dibilang pencitraan dihadapan Alia meskipun ia yakin Alia akan membelanya.

Tak lama klakson mobil berbunyi seluruh tamu berbondong melihat pengantin yang menikah kedua kalinya itu.Pintu besar keluarga Luthra menyabut pengantin itu dihadapannya berdiri Tanu dan Alia.
Hati Anjali senang bercampur bingung.
"Selamat datang kak Anjali,selamat atas pernikahan keduamu!"
"Terima kasih Alia!"
Anjali melayangkan senyuman dan tak dibalas Alia sedikitpun.
"Alia sangat keterlaluan!"
Ucapan kak Madhu lirih namun masih bisa terdengar oleh suaminya yang berada di sebelahnya.
"Sudahlah Madhu jangan kau membuat keruh masalah ini lagi pun Alia masih sangat muda dia belum bisa berpikir dewasa!"
Balasan Raman yang juga lirih namun juga dapat terdengar istrinya.

Anjali masuk dengan beberapa ritual lainnya dan akhirnya rangkaian panjang ritual pernikahan dapat terselesaikan dan hanya satu yang tertinggal malam pertama.
"Anjali sekarang kau pergilah ke kamar!"
"Iya Anjali!"
"Sudahlah kak Madhu jangan menggoda kak Anjali terus,kasihan dia!"
Tampaknya Alia sudah tak kesal lagi dan bagi Alia untuk apa ia marah dan kesal lagi pula ini yang ia inginkan menyatukan kakaknya.
"Alia!maafkan aku karena..."
"Sudahlah kak Anjali aku juga terlalu berlebihan seharusnya aku tak seperti ini!"
Mereka saling berpelukan.
Tanu kesal melihatnya.
"Ayo Anjali biar aku antar ke kamarmu!"
Anjali hanya mengangguk membalas perkataan kak Madhu.
"Baiklah kita tidur saja!"
"Siap ibu!"

Ruang tamu menjadi hening satu persatu para tamu meninggalkan rumah Luthra,Anjali menunggu Karan di kamarnya rasanya ini mimpi baginya yang telah terwujud semoga saja tak ada mata jahat yang mengganggu kebahagiaan dari mereka.

Kamar Anjali tertutup rapat.Hari ini Anjali sangat gugup.

•••

Malam berlalu,pagi datang seluruh keluarga melaksanakan doa pagi seperti biasanya hanya saja kali ini pasangan yang menikah itu belum datang tak selang lama mereka datang dan mengikuti puja pagi.Seluruh keluarga terlihat santai.

Setelah selesai berdoa mereka semua menuju ke meja makan untuk sarapan.

Setelah selesai sarapan seperti biasa para lelaki dirumahnya ini akan bekerja ke perusahaan keluarga Luthra.Berbeda dengan Karan ia hari ini harus memenuhi panggilan ke Delhi untuk urusan kriket.

Karan bersiap siap yang tentunya dibantu oleh istri tercinta,Anjali bersikap tegar atas kepergian Karan dan menyembunyikan kesedihannya itu dengan tawa bahagianya.
"Karan kau di sana harus menjaga dirimu jangan karena kriket kau lupa mengurus dirimu!"
"Baiklah istriku!"
"Kau akan ku beri baju hangat ini mungkin kau akan membutuhkannya!"
Karan yang mengetahui sikap Anjali hanya bentuk menutupi kesedihannya dengan sigap mengambil tangan Anjali dan memeluknya.
"Anjali kau jangan khawatir aku akan sangat merindukanmu di sana tapi aku akan kembali secepatnya!"
Masalahnya bukan Anjali sedih karena ia pergi urusan kerja ia ikhlas tapi ini kali pertamanya ditinggal suami selama 6 bulan lamanya dan itu terjadi secara mendadak.sangat menjengkelkan.

Anjali meyakinkan hatinya.
"Karan kau pergi dan kembali dengan kemenangan aku akan menunggumu di sini!"
"Aku mencintaimu!"
Karan mencium kening Anjali,sedangkan Anjali hanya meneteskan air matanya.



Terus baca.jangan lupa vote

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang