cinta

20 4 0
                                    

"anjali cepat bangun!"
"Iya ibu!"

Anjali turun dari kamarnya dengan mengunakan salwar bewarna merah muda dengan dupata yang berwarna merah rambut digerai membuatnya sangat menawan,sungguh kali ini dia sangat cantik.

"Kau sangat cantik Anjali,tapi kau mau kemana serapi ini?"
"Begini ibu aku akan bertemu dengan temanku!"
"Kau sering sekali bertemu dengan temanmu dan selalu pulang malam sebenarnya kau bertemu siapa Anjali?"
"Ibu jangan khawatir aku hanya latihan menari untuk hari holi esok ibu."
"Jadi itu!kau akan menari di mana?"
"Di...!di rumah Karan Luthra!"
"Karan Luthra?"
"Iya benar!memangnya kenapa?"
"Boleh kakak ikut?"
"Tak boleh memang kau mengenal Karan?"
"Tentu dia adalah pa...?"
"Maksud kakak dia adalah pemain kriket terkenal bagaimana aku tak mengetahuinya!"
"Oke!tapi tak boleh!"
"Jahat sekali!"
"Memang aku peduli!"
"Anjali!..."
"Sudah jangan bertengkar!ini Anjali makan dulu!"
"Tidak bibi Janvi aku tidak lapar aku pergi dulu!"
"Tapi..."
"Dasar anak ini!"

•••

"Anjali!"
"Laachi!dimana Karan?"
"Karan aku tidak tahu coba kau hubungi dia dahulu!"
"Ini dia mengirimkan pesan singkat!"
"Hai Anjali iam sorry karena aku harus mengubah janji kita kau datang ke rumahku ibu melarangku untuk pergi"
"Bagaimana Anjali?"
"Dia bilang aku harus kerumahnya!"
"Hai semua!"
"Pritvi!"
"Untung kau datang Pritvi!"
"Kau antar Anjali ke rumah Karan!"
"Baiklah ayo Anjali!"
"Terima kasih Pritvi!"

•••
Setelah sampai di kediaman Luthra rumah yang begitu besar dengan warna putih dan terpampang nama kediaman Luthra dengan jelas.Mereka membunyikan bel rumah dan disambut oleh pembantu rumah tersebut.

Setelah masuk dengan berat hati di sana Anjali mendapati Naina yang sedang ikut menyantap makanan bersama keluarga Karan,benar kata orang Naina adalah wanita yang cantik tapi sayang Karan tidak menyukainya.

"Anjali!ayo masuk!"
"Ibu kenalkan dia Anjali!"
"Salam bibi!"
"Salam nak!kau adalah wanita di pesta waktu itu bukan?"
"Benar bibi,soal menertawakan Karan yang jatuh waktu itu saya mau minta maaf saya tidak berniat untuk..."
"Tidak papa!"
"Kalau gitu mari kita makan bersama Anjali!"
"Naina lihat Anjali datang!"
"Hai Anjali!"
"Hai Naina!"
"Silahkan duduk dan tolong cicipi masakan ku ini!"
"Rasanya enak tapi sebaiknya kau kasih garam sedikit biar lebih enak"
"Akan ku catat!"

Setelah selesai makan mereka berbincang-bincang mengenai pesta holi besok.
"Karan kau harus mengundang banyak artis kesini!"
"Naina bilang saja pada kak Raman!"
"Kak..."
"Tentu saja!"
"Aku telah mengundang Arjun bijlani,divyanka tripitaka,drasti Dhami,Vin Rana,sakti Aurora,Shabir,Sriti jha"
"Wow kak aku suka itu!"
"Apa kakak tak mengundang artis yang lain!"
"Kau mau menyarankan siapa?"
"Merekalah yang bekerja dalam produksi ku!"
"Kak bukankah Varun...?"
"Baiklah aku akan bertanya padanya terlebih dahulu karena dia sangat sibuk!"
"Anjali kau mau menyarankan apa!dan kau harus menari!"
"Apa yang kakak atur sudah sempurna masalah menari?aku tidak menari lagi kak?"
"Memangnya kenapa kau memang sudah berhenti di industri ku tapi bukan berarti kau kehilangan bakatmu!"
"Anjali!Naina kalian besok datang kesini!"
"Tentu bibi!"
Anjali hanya menunjukkan senyumnya saja.
"Baiklah aku harus latihan!"
"Sudah Karan kau ini?"
"Kau tak mengajak Naina keluar?"
"Tidak ibu!"
"Karan?dia calon istrimu!"
"Aku akan pergi jika Anjali juga pergi!"
"Baiklah,Anjali ikut bersama mereka!"
"Tapi bibi...!"
"Bantu dekatkan mereka Anjali!"
"Baiklah bibi!"
"Mari Naina!"

Mereka menuju keluar dan di dalam mobil Anjali hanya sebagai lalat yang tak di pedulikan.
"Dasar Karan dia bilang tidak suka dengan Naina melihat Naina dia juga doyan.Dasar!tapi untuk apa aku peduli ingat Anjali kau bukan kekasihnya,itu semua hanya pura-pura tapi kenapa rasanya melihat mereka bersama hatiku hancur!aku tidak tahan lagi melihat mereka bersama!"

"Karan!aku turun saja,aku akan naik taksi saja!"
"Kau diam disitu!"
"Kita akan pergi kemana?"
"Bagaimana kita ke toko baju,untuk acara holi!"
"Bagaimana Anjali?"
"Terserah kamu saja Naina aku ikut!"

Akhirnya dengan macetnya jalan Mumbai mereka sampai juga di toko busana yang sering didatangi banyak artis salah satunya Naina dan Karan.

Setelah berjam-jam akhirnya Naina selesai membeli baju untuk dirinya.

"Anjali kau tak membeli baju?"
"Bagaimana membeli baju harganya sangat mahal uangku saja tidak cukup!"
"Anjali!"
"Hah iya!"
"Kau melamun?kau tak memilih baju?"
"Tidak baju dirumah sudah sangat banyak!"
"Kau yakin!"
"Tentu saja!"
"Dimana Karan?"
"Itu dia Karan!"

"Ini untukmu!"

Baca!!

GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang