deg

11 2 0
                                    

"ada apa ini?"

•••

"Sudahlah kak bukan apa apa ini urusan perempuan!"
Ucapan Alia tersebut hanya di balas dengan tatapan heran dari Karan.
"Kakak pergilah!"
Karan hanya terdiam terpaku.
"Kakak!"
"Iya sabar!"

Karan pun pergi meninggalkan tiga perempuan yang sedang membahas apa dia tidak tahu.tak peduli.Malam semakin larut akhirnya Pooja dapat bahagian menikmati pesta dan Anjali tidak merasa bersalah lagi.

Satu persatu para tamu meninggalkan rumah Luthra,Anjali yang sudah begitu lelah langsung menuju kamarnya dan segera tidur.

Di dalam kamar ia mendapati Karan yang sudah berbaring di kasur apa daya ia tidak berani tidur seranjang dengannya tanpa seizinnya ia tidak mau menganggu singa yang sedang tidur.Anjali memutuskan tidur di sofa.

Anjali tak dapat tidur.Perlahan ia membuka handphone miliknya dan melihat foto Shah Rukh Khan hingga ia terlelap.

•••

Burung telah menari di telinga menghilangkan mimpi,namun Anjali tak kunjung bangun juga hingga pukul 09.00 pagi Anjali tak kunjung bangun dan pada akhirnya kak Madhu membangunkan Anjali yang masih tertidur.Setelah beberapa saat Anjali pun terbangun raut wajah kantuknya masih terlihat.

Setelah beberapa menit ia turun.Banyak keluarga memandanginya.

"Astaga apakah aku telah melakukan sesuatu yang membuat mereka seperti ini?"

"Positif thinking Anjali!don't worry!"

"Oke sapalah mereka!cari tahu!"

"Hai Alia!"
"Hai kak,kakak kelelahan kemarin sampai bangun kesiangan!"
"Sebenarnya tidak terlalu aku hanya tidak enak badan!"

Suara sedikit kesalpun terkuak dari ucapan ibu mertuanya.

"Benar sekali Anjali kau biarkan suamimu pergi saat kau tidur!"

Alia yang mendengar hal itu langsung menjawab dari kemarahan ibunya.

"Ibu apa yang kau katakan?jika saja ibu yang seperti ini apakah kak Anjali juga memarahi ibu.Tidur kesiangan bukanlah dosa itu wajar bagi manusia!"

"Anak kecil jangan bicara!"

Suara Raman yang bisa di tebak,suara beratnya yang menggoda namun banyak yang takut dengan sikap dinginnya.

"Ibu biarkanlah Anjali tak perlu kau semarah ini!"
"Maafkan ibu Anjali,ibu tak marah namun ibu hanya kasihan pada Karan yang sudah lama menunggumu untuk turun menyiapkan makanan bagi dirinya dan pada akhirnya ia pergi tanpa makan!"
"Maafkan aku juga ibu!"
"Sudah!sudah acara sedihnya kalau begitu bagaimana kita buat makan siang untuk kak Karan menurutmu bagaimana kak Anjali?"
"Aku sangat setuju Alia baiklah mari kita ke dapur!"

"Akan ku satukan cinta mereka sebelum aku kembali lagi ke London!"

Makanan pun siap.Terlihat enak.Halwa kesukaan Karan terlihat mengenyangkan.

Anjali yang sedari tadi menunggu Alia turun untuk mengantarkan makanan ini pada Karan belum juga turun,beberapa menit berlalu Anjali mendapatkan jawaban bahwa Alia akan bertemu teman lamanya yang sebenarnya adalah alasan Alia untuk membuat kakak iparnya meluapkan cinta pada kakaknya.Anjali murung ia pergi ke kantor Karan dengan sedikit kesal di hatinya bercampur dengan hatinya yang berdegup kencang.Apa yang terjadi sebenarnya.

Ia disambut dengan ramah oleh karyawan perusahaan Luthra , Anjali mendapati kak Raman yang sedang makan siang.

Sempat ia bertanya dengan salah satu karyawan perusahaan.
"Dimanakah ruangan tuan Karan?"
"Nyonya lurus saja kemudian belok kiri ruang ke dua!"
"Terima kasih infonya!"

•••

Tok.... Tok....tok....tok....

Sedikit Anjali membuka pintu,ia mendapati Karan yang sedang sibuk dengan berkasnya hingga tak melihat orang yang datang di hadapannya.Anjali dia memaku menunggu Karan memandanginya dengan tatapan cinta sambil mengatur jantungnya yang terus saja berlali sangat cepat,wajah merah merona terpancar di pipinya.

Sudah lama ia menunggu Karan tak kunjung melihat kecantikan Anjali.

"Karan!kau sibuk sehingga tak melihat istrimu datang?"
"Anjali!kau...?ada apa?"
"Aku membawakan makanan untukmu karena aku bangun terlambat tak membuatkanmu sarapan!"
"Sudahlah tidak perlu!lagi pula makanan yang kau buat pun tak ku makan!"
"Karan cobalah sedikit masakan istrimu!walaupun hanya parata!"
"Sudahlah kau makan saja!"
"Aku membawa halwa!"

Karan mulai diam acuh terhadap perkataan Anjali.Siasat kecil di susun Anjali agar Karan mau memakan masakannya.Dia mengambil handpon nya dan berpura menelfon seseorang.

"Salam Aditya!sudah lama aku tak menghubungimu baru kali ini aku dapat menghubungimu!"
"...."
"Tentu saja!aku masih di Mumbai"
"...."
"Kau ingin bertemu denganku!"
"...."
"Aku berada di kantor sedang membawa makanan,tapi sepertinya orang yang aku bawakan makanan sudah kenyang!lebih baik kita bertemu dan kau icipi masakanku!"
"...."

Percakapan Anjali membuat Karan mengalihkan pandangannya dari berkas-berkas di meja.Cukup lama ia memandang Anjali yang sedang merapikan tempat makannya kembali dan seakan ingin membawanya pulang bukan untuk keluarga melainkan lelaki misterius itu.

Karan yang mulai cemburu terhadap Anjali yang telah beranjak meninggalkan sofa,ia menghentikan langkah Anjali.

"Kau mau kemana aku sedang ingin halwa tapi tak ada yang menjualnya!kebetulan kau membawanya!"

Karan meraih keranjang makanan itu dan mulai menyantap habis halwa.Satu hal yang pasti sebuah kemenangan pertama bagi Anjali.Senyum tipis terlintas di wajah Anjali.

"Kau kenapa?"

Deg...Karan menyentuh tangan Anjali?benarkah itu?apakah ia mulai mencintainya?




GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang