Selamat membaca ^^
Agatha menguap, terbangun dengan keadaan yang sangat berantakan. Dengan keadaan setengah sadar Agatha memposisikan badannya untuk duduk.
"Astaga! Dimana aku? Siapa aku? Wah!" Kata Agatha dengan heboh saat dirinya sudah sepenuhnya sadar.
Agatha melihat sekeliling, ia sedang diruangan putih bersih, seperti hotel. Agatha membelalak, ia segera mencari apa yang salah, ternyata tidak ada. Ia masih utuh.
"Ini kan hotel." Gumamnya.
Dengan langkah pelan Agatha mengelilingi yang ia sebut kamar hotel tersebut.
"Ini hotel yang pernah memintaku datang untuk kerja dulu. Duh, hotel apa ya?"
Agatha sang manajer hotel yang karirnya cemerlang karena keinginan kuat dari awal memulai kerja. Manajer front office yang menjadi incaran banyak hotel karena kinerjanya bagus walaupun sedikit gesrek.
"Bodo amatlah! Mau mandi." Agatha segera berlari ke kamar mandi dengan tergesa-gesa karena ingin segera tau dimanakah ia sebenarnya.
Setelah beberapa menit berlalu, ia sudah selesai menjalankan ritual yang sangat luar biasa cepat, "Aku tidak bawa ganti, yuhu, bagaimana ini?" Kata Agatha sambil bersiul-siul seperti tidak mengalami kesusahan.
"Dimana koperku, ah ternyata tidak ada disini, oke! Mari kita mencari-cari baju apa yang disediakan hotel."
Agatha dengan semangat membuka lemari dan sedikit terkejut melihat isinya yang hanya kemeja putih milik pria.
"Mari kita memutar otak supaya pantas disebut wanita."
Agatha melihat bajunya semalam yang ia padukan dengan jaket bulu mahalnya. Agatha mulai mencari sesuatu dengan mengobrak-abrik seluruh kamar.
"Tadaa!!" Agatha mengangkat gunting yang ia temukan tinggi-tinggi.
Dengan sangat hati-hati Agatha berusaha memotongnya. Memotong dress itu menjadi dua bagian dan Agatha mulai kesal, karena Agatha tidak pernah bisa memotong dengan lurus. Baru sedikit yang terpotong, namun Agatha benar-benar menyerah.
"Menyebalkan." Gerutunya.
Lagi-lagi Agatha memutar otaknya, "Permisi."
Agatha sedikit terkaget melihat seseorang dengan pakaian pegawai hotel yang mungkin akan membersihkan ruangannya.
"Sini kau!" Kata Gatha dengan raut wajah kesal yang masih melekat.
"Baik, nona."
"Pinjam itu," kata Gatha sambil menatap rok pendek milik pegawai tersebut. Pegawai yang bernama Paris itu menggeleng kuat.
Agatha melotot, Paris mulai ketakutan.
"Pinjam dong, boleh ya?" Agatha mengatakannya dengan raut wajah yang tiba-tiba berubah menjadi amat manis.
"Lalu saya?" Paris menunduk, ia tau bahwa tamu itu adalah raja. Tapi ia tidak bisa merelakan roknya.
Agatha memberikan dress dengan warna peach itu kearah Paris dan Paris terkaget.
"Nona, ini merk ternama, apakah anda yakin akan menukarnya dengan rok ini?" Agatha mengangguk tegas.
"Itu bolong sedikit tapi masih bisa dipakai." Paris mengangguk semangat membuat Agatha sedikit bingung.
Tak apa, daripada pakai baju itu lagi mending ganti, batin Gatha.
"Karena pelayananmu bagus, aku akan menelpon bosmu." Kata Gatha dengan percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Devil [REVISI]
Storie d'amoreDONT COPY MY STORIES!! REVISI [Mode Private] Liburan ke Russia yang dirasa akan menyenangkan, namun yang terjadi malah sebaliknya. Kehilangan sahabat yang dibawa orang asing sampai menjadi gembel di negeri asing, semua sudah dirasakannya. A...