12. Maryam

15.1K 475 1
                                    

Hening, sepi, canggung. Hanya suara hembusan angin dan detak jarum jam yang menemani malam sepasang kekasih halal ini, Zafran dan Leo yang saat ini tengah berbaring di tempat tidurnya.

Mata mereka masih terbuka dan keduanya sama sama menatap langit kamarnya. Zafran dan Leo hanya bermain dengan pikiran nya masing masing. Tak ada yang berani untuk memulai topik pembicaraan sebelum tidur.

"Eheemmm.. " Zafran berdehem berusaha menghilangkan kecanggungan.

"Kenapa??" Tanya Leo.

"Gk apa - apa kok"

Suasana kembali hening tak ada yang membuka suara lagi. Leo mulai merubah posisinya menjadi terduduk tegap dan mengalihkan pandangannya kearah Zafran.

"Ihh.... Leo gk suka sama suasana kaya gini" gerutu Leo kesal sendiri.

Zafran tersenyum kecil dan mengikuti Leo merubah posisinya menjadi duduk menghadap Leo.

"Terus kamu mau suasana yang kaya gimana??" Tanya Zafran

"Yahh.. suasana yang... yang.. gk canggung kaya gini" Balas Leo malah gugup sendiri ditanya Zafran.

Zafran dan Leo kembali terdiam. Mereka memutar keras otak mereka. Hal apa yang dapat mencairkan suasana. Sungguh, Zafran sangat frustasi dibuatnya.

"Aha.. " ucap Leo menandakan bahwa Leo memiliki ide cemerlang.

Zafran hanya diam menunggu ide apa yang akan Leo katakan.

"Gimana, kalo Zafran cerita tentang Maryam. Leo pengen tau banyak tentang Maryam. Kok dia bisa sih buat Zafran tergila gila gitu. Siapa tau, Leo bisa belajar dari cerita Zafran agar Leo bisa secepatnya buat Zafran jatuh cinta sama Leo"  tutur Leo panjang lebar.

Zafran hanya terdiam. Pikirannya kembali berpikir keras. Haruskah ia cerita kan Maryam kepada Leo istrinya sekarang. Zafran takut akan menyakiti hati Leo. Tapi, bila tidak di ceritakan, hal apa lagi yang bisa mengisi suasana yang canggung ini.

"Kok Zafran malah diam sih! Cepetan cerita. Leo penasaran banget nih.." pinta Leo dengan ekspresi memelas.

Zafran mengulum senyumnya. Ingin sekali rasanya Zafran tertawa terbahak bahak melihat ekspresi wajah Leo yang sangat manja seperti itu.

"Zafran.. cepetan.." rengek Leo seraya menggoyang goyangkan lengan Zafran.

Zafran menarik nafas panjang.

*flashback (Zafran)

Seorang pria tengah menancap pedal gas nya dengan kecepatan tinggi. Ia tak memperdulikan mobil disekitarnya yang terganggu dengan mobilnya yang berkecepatan tinggi.

"Astagfirullahaladzim.. Zafran, istigfar Zafran" teriak seorang pria yang duduk disamping pria yang bernama Zafran itu.

"Tenang aja Rif, soalnya kalo telat datang. Aku gk enak sama ustadz Hambali yang sudah mengundang aku ke acara majlis itu"

"Iya sih.. tapi yang santai dong Zaf, loh kalo mau mati jangan ajak ajak gua" tutur pria yang bernama Rifki itu.

Rifki sangan ketakutan. Tangannya dengan erat memegang benda yang ada disekitarkan dan mulutnya tak henti henti mengucap istigfar.

ttiiiiittttttt

Akhirnya, mobil itu mulai terparkir disebuah gedung yang sangat ramai. di Gedung ini lah acara majlid diadakan. Samar samar suara MC sudah terdengar di telinga Zafran. Tanpa basa basi Zafran langsung berlari masuk kedalam acara itu diadakan.

"Assalamualaikum ustadz" Salam Zafran kepada ustadz yang mengundang Zafran datang ke acara ini.

"Waalaikumsalam, akhirnya kamu datang juga" balas ustadz yang sering di panggil ustadz hambali itu.

Kekasih HALAL | √ #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang