ENAMBELAS.

1.1K 207 104
                                    

"L.....tolonggg,akk...ku taakk...kutttt !" Senja memeluk Lembayung begitu erat sesaat setelah ia sadar dari pingsannya, ia menangis dipelukan Lembayung , badannya masih gemetaran tangisnya terisak.

"Moomm....are you okeyy ?" Eidelweis sedih melihat kondisi Senja yang histeris saat sadar dari pingsannya,ia pun mendekati Senja yang sedang memeluk dengan posisi duduk diatas tempat tidur dan Lembayung berdiri disampingnya.

"Eidelweis, l'm so sorry .....maafin mommy nak.... !" Senja terus menangis ketakutan dia memikirkan kejadian tadi sore di rumah Andromeda.

"Senja kamu cerita kenapa sama kamu,mama jadi cemas niat mama mau ngomel-ngomel jadi gak tega kan ." Ujar mama Tika yang tak tega melihat menantunya itu.

Senja melepaskan pelukannya dari Lembayung , lalu melihat ke sekitar kamar Lembayung , menatap dalam wajah orang-orang yang paling berharga dihidupnya kini dan selamanya.Ia kembali menitikan air matanya, Eidelweis yang haru melihat kesedihan mommy nya mendekati Senja menghapus butiran air mata diwajah sendu Senja.

"Mom...jangan nangis,, aku bakal hapus air mata mommy,aku bakal jagain mommy, mommy jangan takut lagi ya, ada aku , ada daddy juga grandma disini." Senja pun kini memeluk erat tubuh putrinya, ia merasa tenang dengan kata-kata yang keluar dari mulut Eidelweis bukannya berhenti menangis Senja malah semakin terisak, mama Tika yang menangkap adanya sinyal yang tak baik dari Senja berbisik di telinga Lembayung.

"Bay ...Senja ada masalah sepertinya,apa dia habis mengalami trauma berat, kamu ajak dia bicara 4 mata 2 hati ya, mama kasian lihatnya,biar Eidelweis mama ajak keluar dulu." Lembayung pun panik mendengar kata-kata mamanya,ia menganggul tanda paham maksud mamanya itu.

"Eidelweis...kamu ikut grandma dulu ya,daddy mau bicara berdua sama mommy..." tutur Lembayung sambil mengusap lembut punggung putrinya.

"Oke dadd...tapi daddy janji dulu sama aku,daddy gak boleh galakin mommy gak boleh bikin mommy nangis lagi,janjiiii.....?" Eidelweis mengarahkan jari kelingking pada Lembayung,Lembayung pun tersenyum dan menautkan kelingkingnya pada kelingking Eidelweis,lalu Eidelweis dan mama tika pun meninggalkan kamar Lembayung.

"Sekarang cerita sama aku,aku gak mau kamu ngedrama supaya aku sama mama gak marahin kamu ." Ucap Lembayung dengan sinisnya.

"Demii Tuhannn L....aku gak drama,aku emang bener-bener takut,terserah kalau kamu gak percaya hal itu,aku tau kamu akan meragu sama aku karena hal ini, tapiiii........" Senja kembali menangis ia menutup kedua wajahnya dengan kedua telapak tangannya.Lembayung tak tega dengan kondisi isterinya,ia tau Senja tidak sedang berbojong,ia pun mendekati Senja dan memberikan pelukan pada Senja.

"L......aak...kuuuu..." Senja mengeratkan pelukan ditubuh suaminya,sangat erat bahkan tak ada celah bagi Lembayung untuk lepas dari pelukan Senja,dengan lembut Lembayung mengusap punggung Senja dan mendaratkan ciuman dalam dikepala Senja.

"Jangan takut,aku disini...kamu aman sayang,cerita sama aku apa yang terjadi sama kamu ?" Lembayung mengarahkan Senja dihadapannya lalu menghapus air mata diwajah Senja.

"Aku udah resign L...." sahut Senja.

"Oo jadi kamu pingsan itu karena resign,gilaaaa !" Lembayung bicara dengan nada kesal.

"Bukan karena itu,tapi...CEO tempat aku kerja itu ternyata bukan orang baik L...dia ngakuin kalau dia suka dan jatuh cinta sama aku,aku takutt....!" Senja bicara dengan suara gemetar.

"Apaaa.....dia bilang suka dan cinta sama kamu,GAK WARAS TUH ORANG.... !!!" Lembayung semakin emosi ketika ada laki-laki lain menyatakan cinta pada isterinya.

"Iya L...aku tau ini salah aku,harusnya aku jujur soal status pernikahanku mungkin ini gak akan terjadi,dan...yang aku takutin adalahhh...."

"Apaa Senjaa...apa yang kamu takutin , cerita sama aku !!!" Lembayung memegang kencang bahu Senja.

sequel kisah lembayung senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang