sequel kisah lembayung senja

TIGAPULUH.

Mendung duka memang masih dirasakan betul oleh keluarga besar Lembayung di Condet. Karena Lembayung adalah korban naas dalam insiden pesawat jatuh di Medan siang kemarin.Kematian Lembayung tak hanya membuat keluarganya sendu, tapi juga kesatuan tempat ia bekerja yaitu redaksi Tv One.

Lembayung tewas saat akan melakukan test siaran Tv one di Medan juga  live bersama rekannya Aurora menggunakan maskapai penerbangan Garuda.

"Saya komunikasi terakhir dengan mas Lembayung pagi dan tidak menyangka itu komunikasi terakhir. Nggak percaya kalau mas Lembayung udah nggak ada. Saya bertemu mas Lembayung terakhir hari di Bandara kemarin waktu mau berangkat ke Medan soalnya beliau pulang kerja kemarin malam langsung berkemas. Sampai sekarang anak kami, Eidelweis  belum saya kasih tahu kalau ayahnya sudah meninggal dunia.Saya cuma bilang kalau ayahnya belum pulang dari Medan. Dia sangat dekat dengan ayahnya. Waktu tanya kok ada rame Mom, saya bilang kalau ada teman Daddy yang meninggal dunia. Daddy kamu nggak papa," cerita Senja pilu pada wartawan yang mewawancarainya dikediaman mama Tika karena mama Tika memutuskan membawa Senja juga Eidelweis kerumahnya.

Bukan hanya Senja yang terluka, mertua Lembayung,papa Ir.Adriawan Ahmad juga mama Sandra Sukaesih  bahkan sampai histeris kala mendengar kabar kematian menantu tercintanya itu. Mama Sandra pun sempat bercerita mengenai Lembayung yang meneleponnya tengah malam.

"Saya nggak percaya anak saya sudah meninggal dunia. Dia anak yang baik dan hormat pada mertua. Sebelum berangkat ke Medan, Lembayung sempat pamitan ke saya melalui telepon. Tapi pamitannya itu agak berbeda. Dia sempat minta maaf kalau selama ini ada kesalahan. Saya pun bilang akan mendoakannya agar selalu selamat dalam bertugas. Yang aneh, Lembayung juga sempat menitipkan Senja dan anak-anaknya ke saya, saya bilang kamu seperti gak akan pulang lagi Yung toh cuma 3 hari , dia gak jawab cuma ketawa saja " terang mama Sandra sedih.

Linangan air mata Senja membasahi kedua kelopak matanya. Suara tersedu-sedu terdengar ketika ia mengingat pesan terakhir yang disampaikan suami tercinta kepadanya.

Senja menuturkan, sebelum peristiwa naas terjadi, almarhum Lembayung  sempat memberikannya buku tabungan bahkan sebelum melakukan penerbangan pun korban masih sempat berkomunikasi dengannya lewat pesan singkat.

Lembayung bahkan memposting foto terakhir dihalaman Instagram miliknya,dia bilang sangat mencintai keluarganya.

"Dia juga pesan untuk jaga ibunya saat ia memeluk saya untuk terakhir kali dibandara.Itulah pesan terakhirnya," tutur Senja dengan suara tersedu sembari meneteskan air mata saat ditemui awak wartawan.

"Lalu bagaimana bu Senja apa Anda sudah pasrah dengan pernyataan dari kepolisian bahwa pak Lembayung dinyatakan meninggal dunia ?" Tanya salah seorang wartawan.

"Saya belum yakin bahwa suami saya meninggal kalau saya belum melihat mayat suami saya. Saya mau melihat wajahnya untuk terakhir kali bila memang beliau sudah tak ada,karena kemarin malam polisi hanya menyerahkan jaket hitam juga sepucuk surat berisi puisi dari suami saya yang tak sengaja saya temukan dalam kantong jaketnya." Urai Senja masih dengan kondisi rapuhnya.

"Dan saya yakin,beliau akan menemani saya saat proses persalinan anak kami ,saya mohon do'a dari anda semua untuk keselamatan suami saya, saya sangat mencintai beliau...saya belum ikhlas bila beliau meninggal dengan cara seperti ini,terimkasih saya rasa cukup wawancaranya,selamat siang semua !" Senja pun meninggalkan awak wartawan yang mewawancarainya diruang tamu rumah mama Tika,ia pun menaiki tangga secara perlahan kekamar milik Lembayung.

Didalam kamar Lembayung,lukanya kembali menganga melihat deretan foto Lembayung yang berjejer rapi di dinding kamar.

"Aku rinduu kamuu....kamu dimana L ? Aku harap kamu baik-baik ajah,besar harapanku kamu masih bernyawa,Yaa Allah Yaa Tuhanku aku memohon dengan sangat kepadaMu dari segala ancaman dan bahaya yang mengintai suamiku, jagalah ia selamtkan dirinya,aamiin...." lirih Senja sambil memeluk foto Lembayung dengan genangan air mata yang jatuh diatas bingkai foto.