Sebelas

278 26 0
                                        

Ladie menghentikan langkah, tenggorokannya kering, ia butuh air.
Tapi Ladie tak berani meminum apapun yang ada didalam Losmen tersebut. Meski kini, Ladie tengah berada disebuah ruangan yang sepertinya adalah, dapur!

Ladie melihat jendela yang terbuka, sementara itu, telinganya kembali mendengar suara sepatu melangkah.
Ladie berjingkat, mendatangi jendela dan ia menyelinap, pelan sekali. Kekuar dari Losmen terkutuk itu.

Ia mendengar suara pria berteriak didalam Losmen tersebut. Sepertinya, dia benar - benar manusia, dua pria yang menculiknya kemarin. Itu terlihat dari mobil yang entah sejak kapan berada didepan Losmen.

Ladie melihat sebuah kolam air mancur dibelakang dapur tersebut.
Dalam remang cahaya purnama, Ladie mendekati kolam tersebut. Dan

Glek Glek Glek

Ia meminum air, langsung dari pancurannya! Sebelum kembali ia pergi dari tempat itu.

*

Kecanggihan Tekhnologi yang ditambah kejeniusan Bonanza, akhirnya pria itu dapat menemukan kejelasan soal peta dan berkas didalam amplop coklat itu.
Bona mulai membuat gambaran di atas kertas karton, serta rincian detail semua yang ia dapatkan.

'Fyuuuhhhh ... Ini gila! Ini benar - benar gila!' seru Bona sambil berdecak sendiri, didalam kamar rahasianya.

Berkas itu, adalah keterangan mengenai pembuatan sekaligus perakitan Motor Antik pada Tahun 1965.
Otak jenius si penggagas adalah Ojie Tarumanegara, seorang Tekhnisi yang bekerja disebuah Delegasi penting di Luar Negeri.
Kedatangannya ke Negara asalnya adalah atas bentuk kerjasama yang ditawarkan salah seorang teman kecil Ojie.
Di Negara tempat Ojie bekerja, Ojie dikenal sebagai pria jenius yang sering menciptakan sesuatu yang baru.
Demam Kustom sedang merajalela ketika itu, di Negara tempat bekerjanya. Bahkan Menjadi bisnis yang menguntungkan 100 kali lipat.

Bona menghentikan tulisannya.
Ini yang sedang ia pelajari kini.
Apa hubungan berkas ini dengan seseorang yang memasang Cctv itu?
Peta itu kah?
Yang akan menunjukkan keberadaan sesuatu, atau suatu bukti yang berhubungan dengan orang besar?
Entahlah ...

*

Ladie menjerit, ketika ia melihat bayangan dirinya pada sebuah cermin.
Dari bibir hingga dagunya seperti bekas darah. Jika dilihat oleh orang lain, nampak gadis itu seperti baru saja memakan daging mentah, atau meminum darah!

Minum darah?
Jadi?

Sesaat kemudian Ladie merasakan perutnya mual. Kepalanya pusing sekali, membayangkan apa yang keluar dari air mancur dikolam tadi ...

Ladie jatuh tak sadarkan diri, disamping Losmen, seiring suara Ayam Jantan Hutan berkokok nyaring.

*

Bona terjaga dari tidurnya, ketika ia mendengar suara Ayam Jantan dari kandang tetangga sebelah kamarnya berkokok nyaring sekali.
Bonanza tak tahu sejak kapan ia tertidur.
Lalu dengan segera, ia membereskan semuanya, dan menyimpannya disuatu tempat.
Lalu ia pergi mandi, hari ini ia akan menemui Ladie dirumahnya. Namun jika masih belum ada, ia bertekad untuk menemukan titik yang tergambar pada peta milik Opa.

*

"Jadi, kau lebih memilih mati mengenaskan dan tak ditemukan oleh siapapun ditempat ini, ketimbang memberi tahu dimana keberadan berkas itu, Hah!" hardik pria itu.
Pagi tadi, kedua pria itu berhasil menemukan lagi Ladie yang jatuh pingsan disamping Losmen.

Wajah Ladie nampak pucat dan menyedihkan. Ia mengerang, saat besi penyengat itu kembali menggetarkan tubuhnya.
Pria biadab itu kemudian mencengkeram ujung rambut Ladie, hingga kepalanya mendongak ke atas.

Satu pria tiba - tiba mengecup leher Ladie sambil menyeringai. Kesadaran ladie kembali lagi.
Ia menjerit, dan terus memberontak.

"Atau kau ingin, kami melakukannya?" ujar pria itu sambil mengerling, kemudian bersiap mengecup bibir Ladie.
Ladie menjerit lagi.

"Baiklah, baiklah aku akan mengatakannya .. Tapi aku mohon lepaskan aku ..." suara Ladie terbata. Air mata jatuh semakin deras. Ia jijik dengan pria - pria tersebut. Ia juga jijik mengingat Elang!
Elang biadab!
Harusnya Ladie tahu sejak awal, jika Elang memang adalah seorang monster!

"Tentu tak semudah itu, manis. Katakan padaku dimana kau meletakkan barang itu? Jika sudah dipastikan benar, maka kau akan kami lepaskan!" ujar salah satu pria.

*

Bonanza tengah bersiap. Ia sudah mengendarai motornya menuju rumah abu - abu. Dari kejauhan, ia melihat dua orang pria dan Satu perempuan keluar dari rumah Ladie. Wajah ketiganya nampak marah.
Bonanza berpura - pura sedang bermain Game, di atas motornya, dengan Helm tak dilepas.

"Gadis itu menipu kita. Kedua barang itu tak ada ditempatnya. Habisi dia saja sekalian. Tidak berguna!" suara Satu dari pria tersebut.
Bonanza mengepalkan jari tangannya. Ingin rasanya ia menonjok mereka, namun ia harus bersabar. Sebentar lagi.

*

Plakkkk

Sebuah tamparan mendarat mulus dipipi kiri Ladie. Gadis itu berteriak kesakitan. Air matanya meleleh lagi, ia bahkan tak tahu apa salah dirinya.

"Kau mencoba bermain - main denganku, Hah!" teriak Satu di antara mereka.
Ladie tersedu, ia tak bohong. Ladie memang mengatakan yang sebenarnya. Gadis itu berkata jujur demi menjaga kehormatannya. Ia bahkan mengkhianati pesan Opa untuk menjaga Dua barang itu agar tidak berada ditangan orang tidak baik.
Tapi kenapa Dua orang itu mengatakan jika ia tengah berbohong?!
Ladie memang tak tahu, jika barang - barang itu sudah dibawa oleh Bonanza.

*

Sementara itu, Bonanza sudah memicu motornya sesuai petunjuk yang ada didalam peta. Dan semoga saja, Ladie memang berada ditempat itu.
Satu jam perjalanan sudah dilewatinya, ia menghentikan laju motornya disebuah pertigaan jalan.
Dan kembali meneliti isi dari dalam peta milik Opa.

Ditempat Yang Lainnya Lagi

'Brengsek! Jadi selama ini dia hanya memanfaatkan aku?! Menyesal aku memberitahu semuanya, jika akhirnya ini yang akan kudapatkan! Sungguh keterlaluan!'

Pria itu menutup kembali Laptop yang sejak Satu jam lalu ia teliti.
Pria tersebut sudah memiliki kecurigaan sejak Satu bulan terakhirr. Namun, ia hanya sedang mengulur waktu, untuk dapat benar - benar meyakinkan bahwa apa yang ia pikirkan itu benar.

Dia meraih jaket miliknya, kemudian mengambil kunci kendaraannya dan memutuskan untuk pergi, selama - lamanya!

Kustom SindikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang