Tigabelas

397 28 4
                                        

Bona memicingkan mata, menatap seseorang yang datang dengan motornya.

"Elang!" bona menyerukan nama pria itu. Motor berhenti, pria itu menatap Bonanza. Ia tak mengenali pria itu sama sekali. Sedangkan Bona, ia tahu Elang, dari foto yang ...
Ah!
Kala itu, Ladie sering memperlihatkan gambar Elang padanya. Tanpa memikirkan bagaimana sakitnya ia huhuhu

"Siapa kau?!" tanya Elang dengan mata menyelidik.

"Gue Bona. Lo nggak akan kenal Gue, tapi Gue yakin Lo kenal Ladie!" jawab Bona. Elang membelalak.

"Ladie?! Dia dalam bahaya!" seru Elang.

"Itu dia yang lagi Gue cari! Tapi sayang, Gue buntu dan nggak tahu harus kemana lagi," jawab Bona.

"Ikuti Gue!" seru Elang. Bona mengangguk.
Kemudian keduanya melajukan kembali motornya, menembus kabut tebal.

*

Sementara itu, diruang penyekapan ...

"Ira, aku tak percaya kau melakukan ini padaku?! Apa salahku?!" pekik Ladie. Ia benar - benar syok, melihat keberadaan Ira yang tiba - tiba muncul dihadapannya. Di apit oleh Dua pria tadi.

Ira tertawa, ia memainkan water goblet berisi Anggur ditangan mulusnya.

"Aku sudah mengincarmu sejak lama, Ladie Tarumanegara ... Dan Elang, hahaha pria bodoh itu telah berhasil masuk kedalam perangkapku. Dan sebentar lagi, ia akan menjadi budakku sepanjang hidupnya!" Ladie terbelalak. Air matanya meleleh.

"Apa salahku? Apa salah Elang padamu?!" pekik Ladie dengan tangan masih terikat.

Ira berjalan, kemudian menumpahkan Anggur ke kepala Ladie.

"Kenapa? Kau sedih? Karena kau diam - diam mencintainya? Hahaha Ladie yang bodoh ... " teriaknya.

"Hentikan! Ira, kau memang jalang!" teriak Elang. Ira yang tak siap menerima kedatangan kedua pahlawan berparas tampan, sayap - sayap pupus terbakar ehh, sangat terkejut. Sementara itu, Bona tengah mengahadapi kedua Bodyguard itu. Dan Elang, berusaha melumpuhkan Ira dengan memukul kepalanya hingga jatuh.

Ladie menatap semuanya tak percaya, ia jatuh pingsan ....

*

Ketiga penjahat itu sudah dibekuk oleh Bona dan Elang.
Bona sedang berusaha menyadarkan Ladie. Sementara itu, Elang menuju sebuah ruangan. Dimana seluruh berkas yang dimiliki oleh Ojie ada disana.
Ladie tersadar, ia masih takut berhadapan dengan Elang karena peristiwa semalam. Namun Bona, sudah menceritakan semuanya kepada Ladie, agar gadis itu tak lagi merasa cemas dan takut.

"Ladie, Bona! Kemari!" seru Elang. Suaranya bergema.

Bona memapah Ladie. Menuju temlat dimana Elang memanggil mereka.

"Lihat!" serunya.
Ladie dan Bona terbelalak.
"Bantu aku!" ujar Elang. Bona mengangguk, kemudian kedua pria itu mengangkat sebuah tembok yang di cor, yang di atasnya diberi tulisan

SUMUR

Elang, Bona dan Ladie terbelalak. Didalam lubang dangkal itu, terdapat tumpukan uang Dollar dan kepingan emas. Serta beberapa peralatan bengkel kepunyaan Opa.

Ladie bahkan menganga lama sekali. Ia tak percaya dengan penglihatannya.
Harta itu, harta karun warisan Opa!

-TAMAT-

IRA, adalah cucu Nizar. Sahabat Opa Ojie yang mengajaknya bekerjasama soal Kustom Sindikat.

ELANG, adalah Anak dari Kakak, Ayahnya Ladie. Ayah Elang dirawat oleh Pardi, pesuruh Ojie. Pardi meminta Ayah Elang dirawat olehnya, sebab ia tidak tega jika membiarkan Ojie merawat Dua anak sekaligus.

ZAHRA, adalah teman Ladie yang dibayar untuk mengusut kasus Kustom sindikat melalui kecanggihan Internet oleh Elang.

Mengapa Elang ada Dua dimata Ladie?

Saat datang pertama kali di Losmen, Ladie sempat minum segelas air yang berada dikamar Losmen. Yang tanpa ia sadari, Air itu telah diberi bubuk Heroin dengan dosis tinggi. Agar Ladie berhalusinasi, dan seolah - olah ia melihat banyak Hantu. Yang ternyata, hantu - hantu itu adalah rekayasa Ira.
Begitupun Elang, karena niat balas dendamnya lada Ira, ia sempat lengah. Dan Ira memberikan doping yang sama untuk pria itu. Sehingga dimalam yang sama, kedua orang itu melihat jika semua dimata mereka adalah hal mistis.
Pada kenyataannya, Motel tersebut sudah dibangun lagi oleh keluarga Nizar. Namun karena pelayanannya yang buruk, Motel tersebut tidak punya banyak pengunjung dan berakhir pada kebangkrutan.

*

Kustom SindikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang