20

3.2K 259 5
                                    

Happy reading 💜
Maafkan bila ada typo :)




















Sebuah keberuntungan atau bukan, namun dirinya tidak sia-sia harus pulang terlambat karena nongkrong di belakang sekolah bersama teman-temannya.

Jimin, pria bermaga Park itu tidak sengaja melihat dan mendegar percakapan antara Ryujin dan Taehyung.
Setelah tau bahwa Taehyung menjadikan Ryujin barang taruhan, awalnya ia ingin langsung memukul wajah sok tampannya itu karena telah berani-beraninya menjadikan wanitanya barang taruhan.

Namun, niat itu tidak terlaksanakan. Otaknya berpikir kembali.

Aku bisa memanfaatkan situasi ini, pikirnya.

Maka dari itu, setelah Taehyung pergi. Jimin segera menghampiri Ryujin yang sedang mengepalkan kedua tangannya dengan wajah memerah menahan amarah.

Berlagak seperti orang peduli, Jimin menatap Ryujin dengan khawatir.

"Kau baik? Aku tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan Taehyung tadi." Ryujin tidak menjawab. Gadis itu malah pergi meninggalkan Jimin tanpa berucap apapun.

Tetapi laki-laki itu tidak menyerah, ia mengejar Ryujin, menghentikan langkahnya lalu berdiri di hadapannya.

"Aku bisa bantu kamu buat balas dendam ke mereka" dan Ryujin menatap Jimin dengan tatapan yang aneh.

*****

Malam hari, Taehyung pergi keluar untuk mencari makan malam sesuai keinginan Jungkook.
Namjoon pun masih berada di kantor dan kata Taehyung tadi, beliau akan lembur.
Tinggal Jungkook dan Luhan beserta para maid yang ada di rumah ini.

Gadis cantik itu keluar dari kamarnya, lalu menuruni tangga dan berjalan ke arah kamar sang ibu.

Ia datang ke sana hanya ingin memberikan surat dari sekolahnya. Ntah isinya apa, Jungkook tidak peduli.

Pintu dibuka begitu saja tanpa diketuk terlebih dahulu.

Kosong.

Itulah kondisi kamar ibunya saat ini.

Hanya ada beberapa koper yang terbuka dan berkas-berkas yang berceceran di atas kasur.
Jungkook berjalan mendekat.

Melihat-lihat barang ibunya yang berantakan tanpa ada niatan untuk membereskan.

Namun, pandangannya langsung terfokus pada dua buah bingkai foto yang masing-masing dari bingkai tersebut diisi dengan foto yang berbeda.

Bingkai pertama, foto dua remaja yang memiliki jenis kelamin berbeda, dengan tangan si laki-laki yang merangkul pundak si wanita mesra.

Jungkook bisa menebak siapa wanita itu. Dia adalah Luhan, sang ibu. Tapi, Jungkook bertanya-tanya siapa pria yang bersama ibunya.

Bingkai kedua, foto pernikahan ayahnya dan ibunya. Jungkook tersenyum tipis. Mereka terlihat bahagia walaupun dinikahkan karena perjodohan.

"Oh, Kookie?" Jungkook membalikan badannya.

"Sedang apa kau di sini?" Luhan bertanya sembari berjalan mendekat ke arah sang anak. Duduk di sisi ranjang dan mendongak menatap Jungkook.

Jungkook menyodorkan amplop putih yang langsung diterima oleh Luhan.

"Apa ini?"

"Molla" Jawab Jungkook tak acuh. Luhan tersenyum simpul.

"Baiklah, akan Eomma baca nanti"

Hening untuk beberapa. Jungkook yang menatap ke arah bingkai foto dan Luhan yang menunduk bingung.

"Pria disana..." Jungkook memecahkan keheningan yang membuat Luhan kembali mendongak.

"Pria itu, dia siapa? Mantanmu?" Jungkook menunjuk ke arah bingkai foto yang pertama. Luhan mengikuti arah jari telunjuk putrinya.

Kemudian menatap sang anak kembali dengan pandangan yang berbeda.

"Iya. Dia mantan kekasih Eomma. Park Chanyeol, itu namanya" Jawaban Luhan tak memberikan reaksi apapun pada Jungkook. Hanya diam membisu dengan pandangan mata ke arah yang sama.

"Ohhh" dan setelah itu, Jungkook beranjak dari sana.

****

Ceklekk

Pintu sebuah ruangan dibuka tanpa diketuk terlebih dahulu.
Hal itu membuat si pemilik ruangan harus menghela nafas jengah.

Menatap ke arah sang pelaku dengan malas.

"Tidak bisakah kau mengetuk terlebih dahulu, Bocah?" pertanyaan dari si pemilik ruangan hanya dibalas cengiran bodoh.

"Ya, Paman. Usia mu sudah tidak muda lagi. Kerja lembur setiap hari. Kenapa kau tidak memanfaatkan masa tua itu untuk bersenang-senang?" dengan tidak sopannya, si tamu duduk di sofa dengan kaki yang ditaruh di atas meja.

"Usia ku masih 46 tahun. Belum terlalu tua"

"Terserahmu saja, Paman. Aku hanya mengingatkan"

Percakapan mereka pun terhenti sampai disitu.
Si pemilik ruangan, Chanyeol kembali fokus pada berkas-berkas yang harus di tandatangani dan si tamu --- Bocah Park --- Jimin fokus pada ponselnya.

Beberapa menit kemudian, Jimin berdiri dan berjalan menuju kursi tepat di hadapan Chanyeol.
Duduk di sana dan menyodorkan handphonenya.

"Aku memiliki sesuatu yang menarik" ujarnya saat menyodorkan ponsel miliknya.

Chanyeol menyimpan berkasnya lalu mengambil ponsel milik keponakannya itu. Ada sebuah video yang objek di dalamnya sangat ia kenal.

Kim Taehyung.

"Aku tidak sengaja bertemu mereka"

Chanyeol fokus pada video yang di putar. Mendengar percakapan antara Taehyung dengan seorang wanita.

Lalu menyeringai saat video itu berhenti.

"Aku sudah berbicara dengan Ryujin untu membantunya."

"Bagus. Kau sudah tau harus melakukan apa, kan? Tenang saja, sekarang juga, akan ada uang masuk ke rekeningmu"

------ TBC -------

DIRGAHAYU INDONESIA KE-73TH

SEMOGA INDONESIA MAKIN BAIK
DAN YG LEBIH PENTING, 2019 KUDU GANTI PRESIDEN :V


Love Is Love •VK• [GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang