[15] SECRET GARDEN

1.2K 198 32
                                    

"Jadi bagaimana harimu hari ini?" tanya Guanlin mendaratkan tubuhnya di meja makan, menopang dagunya menatap Jihoon yang sibuk menyiapkan makan malam.

"Aku tak jadi bepergian hari ini, sebagai gantinya hari ini aku belajar beberapa masakan baru! Kau harus mencicipinya ya!" seru Jihoon menggebu-gebu.

Guanlin menelan ludahnya mengingat insiden masakan Jihoon yang rasanya tak karuan itu.

Jihoon meletakkan piring-piring berisi sajian makan malam untuk mereka santap bersama. Makanan yang dibeli oleh Guanlin juga masakan yang dibuat olehnya.

"Tenang saja, kali ini garamnya sudah aku kurangi. Kau terlihat sangat khawatir?" Jihoon tertawa sedangkan Guanlin hanya terkekeh sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal, merasa pikirannya terbaca oleh Jihoon.

Dengan hati-hati Jihoon menyendokkan nasi ke dalam piring Guanlin dan menyajikan lauknya. Guanlin menatap kekasihnya itu dengan senyum tipis menghiasi wajahnya. Hasrat untuk menikahi lelaki manis di depannya ini menjadi semakin besar.

Keduanya makan dengan khidmat, mensyukuri nikmat yang diperoleh keduanya hari ini.

"Kali ini masakanmu jauh lebih baik," puji Guanlin.

"Ah, benarkah? Tapi, karena terlalu asyik belajar masak tadi aku jadi menghabiskan bahan makanan di lemari es. Maafkan aku," Jihoon menunduk.

"Tak apa, kau boleh gunakan sesukamu. Kau mau aku temani berbelanja minggu ini atau kau mau membelinya sendiri besok?" tawar Guanlin.

"Tak apa, aku akan pergi berbelanja sendiri besok."

"Baiklah, kau bisa gunakan kartu kredit yang kuberikan tadi pagi sayang." Guanlin tersenyum.

Jihoon mengangguk dan membalas senyuman Guanlin lalu melahap makanannya. Guanlin terlihat senang, dari raut wajahnya dan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya. Lelaki berlesung pipi itu kembali fokus dengan makanannya sedangkan Jihoon menatap datar ke arah lelaki yang ada di depannya itu.

.




.





.



Dengan hoodie yang membalut tubuhnya serta topi dan masker yang menutupi wajahnya, Jihoon masuk ke Triple X Kafe yang menjadi tempatnya hendak bertemu dengan Bae Jinyoung.

Jihoon sengaja datang terlambat lima menit karena memastikan apakah Jinyoung datang sendiri atau bersama orang lain. Mengawasi Jinyoung dari sudut lain hingga lelaki itu duduk di tempatnya sekarang. Sebelum menemui Jinyoung, Jihoon membuka maskernya terlebih dahulu agar tak terlihat mencurigakan.

"Maaf membuatmu menunggu, Jinyoung."

Sang pemilik nama terkejut, ia langsung menolehkan pandangannya ke arah sumber suara.

"Jihoon! Aku kira ka-"

"Sssst, tidak perlu berteriak seperti itu!"

Jinyoung mengangguk lalu mempersilahkan Jihoon untuk duduk.

"Kemana saja kau selama ini? Semua orang mencarimu dan mengkhawatirkanmu," tutur Jinyoung,

"Tenanglah dulu, nanti aku akan jelaskan semuanya."

Setelah memesan makanan, keduanya kembali terlibat dalam percakapan serius.

"Kau bisa jaga rahasia 'kan?" tanya Jihoon.

"Maksudmu? Rahasia apa?"

"Tolong rahasiakan pertemuan kita siang ini."

"Kenapa begitu? Ikutlah bersamaku, ayo kita pulang Jihoon."

Power  [ PANWINK ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang