Gak ada ide buat nyari instrumen musik lain, soundtrack game pun jadi lah :v
Sesampainya mereka di tempat Hali dan Taufan berada, dilihat oleh (N/r), Blaze dan Ice, mereka sedang bertengkar
"Dia duduk disini, kau paham!" Bentak Hali
"Gak, (N/r) duduk di dekatku" Tolak Taufan
(N/r) yang sampai langsung meleraikan mereka
"Kalian hentikan! Kalian berdua kenapa sebenarnya" Tanya (N/r)
"Tidak jadi, tanyakan saja padanya" Hali duduk dan menunjuk kearah Taufan
"Kenapa aku, harusnya kau saja" Taufan duduk dan memalingkan wajah dari Hali
"Sudah sudah-.... Oh ya, Taufan dan Hali, kenalin dia Blaze, dan yang bersamanya itu Ice"
"Salam kenal, aku dan adikku adalah pegawai disini" Blaze merangkul Ice
"Sejak kapan kita yang bekerja, aku hanya kau suruh untuk menemanimu saja, bukan"
"Erk-..... Lupakan itu, kami senang berkenalan dengan kalian" Ucap Blaze
"Kalian kenal (N/r)?" Tanya Hali
"Ya, aku satu kelas dengannya. Kalau Ice sendiri baru tadi" Jawab Blaze
"Tadi?" Heran Hali
"Ah ya, apa kalian ingin makan bersama kami" Tawar (N/r)
"Kebetulan sekali kami juga belum makan" Blaze mengangguk setuju
"Kali ini kau yang traktir" Ucap Ice sambil menarik kursi ke meja mereka dan duduk
"Hey, apa-apaan itu"
"Sudahlah, biar aku saja kalau begitu" Lerai (N/r)
(N/r) duduk diantara Taufan dan Hali yang sedang saling kesal entah kenapa
"Ada yang bisa aku hidangkan untuk kita malam ini?" Tanya Blaze
"Umm--Coba kita lihat menunya, aku dengar disini ada makanan kekinian, ya. Aku cuma pesen pancake coklat aja deh kalo gitu, sekedar ingin makan yang manis" Jawab (N/r)
"Aku ingin Ramen saja, hari ini sedikit dingin diluar"
"Kalau Taufan, emmm-.... Belum pernah nyoba sih, garam enak gak?" Tanya Taufan
Seketika semua terdiam
"Ah, biar aku pesankan. Taufan mau coba Takoyaki?" Tawar (N/r)
"Kedengarannya enak, kalo gitu Taufan mau"
"Pesanan Pnancek, Ramen dan Takoyaki segera siap. Ayo Ice" Ajak Blaze
"Malas ah, lagipula aku sudah masak dari sore. Kau buat saja sendiri" Ice mencoba tidur diatas meja
"Erk--Tunggu sebentar ya kalian, pesanan akan segera sampai"
Blaze menarik kerah baju Ice dan menyeretnya ke dapur
Sementara menunggu Blaze dan Ice yang sedang menyiapkan pesanan mereka, terlihat keadaan masih tetap diam tak saling bicara karena Hali dan Taufan yang saling memalingkan wajah
"Umm--Cafenya sepi, ya"
"Gak terlalu" Jawab Hali dingin
"Lebih baik sepi daripada banyak orang" Tambah Taufan
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In Heart 2 [Back to life]
Rastgele【Boboiboy Fanfiction】 • Next seri dari LIH pertama • Tanpa penjelasan • Random '-' • Sedikit ada perubahan dalam cara menyajikan cerita • Vote kalo bagus • Anggap plagiat juga gak apa :'v • Jangan lupa pollow Author • Satu hal lagi, boleh panggil a...