"sebanyak apapun untuk ku coba melupakanmu,aku menangis dan berusaha keras melupakanmu"
-
Selalu tentang perasaan,jatuh cinta, kesenangan, kebahagiaan,yang awalnya saja indah. Dan selalu saja ada namanya patah hati dan kecewa. Apakah harus sepaket seperti itu? Tak bisa kah hanya ada kebahagiaan saja?
Sulit memang sepertinya,jika tidak begitu. Yang namanya berani jatuh cinta yah bakal berani dan ambil resiko buat patah hati dan kecewa juga.
Seperti aku,iya. Seorang wanita yang mati-matian memperjuangkan seseorang, memberikan kasih sayang yang penuh,dengan tulus tanpa melihat sudut kekurangannya itu sendiri. Selalu saja membelanya disaat apapun,selalu saja melihatnya dari beberapa kelebihannya dan itu seakan menutup mata untuk melihat yang lain.
"Cinta itu buta" itu perumpamaan yang selalu terngiang. Apakah benar-benar aku seperti itu? Semua orang yang dekat denganku selalu ngomong gini "ngapain sih tungguin dia mulu,coba lihat dia biasa saja denganmu. Apa yang kamu tunggu? Banyak yang ingin denganmu. Malah kamu bisa mendapatkan yang lebih darinya. Buang waktu saja memikirkan dia. Sudah lupakan dia,apa kau tidak lelah mencintai sepihak setelah bertahun-tahun?"
Iya,asal kalian tahu aku sudah mencintainya sejak lama sekali. Entah berawal dari kapan aku mencintainya,jika kalian pikir saya begitu bodoh tidak melupakannya,kalian salah.
Saya sudah mati-matian mencoba melupakan nya tapi sulit kau tahu,sangat sulit. Terlalu dalam dan lama sudah memendam cinta sepihak seperti ini.
Tapi,pada satu waktu. Melihatnya merangkul seorang wanita dengan mesra,sangat-sangat mesra. Seperti ingin sekali menjaga wanita itu, sangat-sangat menjaga wanita itu. Ku rasakan patah hati sangat terasa saat itu, berlari dan menghindar itu hal yang pertama dilakukan. Menangis adalah cara alamiah yang terjadi saat itu.
Patah hati terhebat ku rasa, bertahun-tahun mencintai sepihak seperti ini. Dari awal,aku sudah tahu akan resiko seperti ini,berani mencintai harus berani terima namanya patah hati karena tak punya kemampuan dan keberanian untuk mengungkapkannya.
Semua rasa sakit ku tanggung sendiri,dengan segala upaya untuk berusaha melupakan.
Menangis, menangis dan menangis itu yang selalu dilakukan olehku setiap mengingatnya.
Berusaha melupakan seseorang yang sudah terlalu dalam ada dihati itu sulit. Perlahan-lahan harus bisa. Proses dan waktu yang sangat dibutuhkan dalam hal ini. Sangat-sangat dibutuhkan.
Ingin membencinya pun tak sanggup. Perlahan-lahan ku rasa bakal bisa,mungkin melupakannya sepenuhnya takkan mungkin. Bagaimana bisa kau melupakan orang yang benar-benar membuat mu jatuh cinta begitu saja? Tidak mungkin kan?
Hal yang dilakukan hanya perlahan-lahan untuk merelakan dan lakukan hal-hal yang bisa menyibukkan diri sendiri,berusaha dan memikirkan bagaimana cara bahagia untuk diri sendiri tanpa memikirkan dia lagi.
Semakin kau ingin melupakan seseorang,otak akan memutar semua hal-hal tentang dirinya dengan sendirinya tanpa menggerakkan hati dan pikiran untuk mengingatnya.
Maka dari itu,jika kau ingin melupakan seseorang cukup perlahan-lahan saja jangan terlalu terburu-buru atau pun memaksakan diri untuk harus cepat melupakan itu hanya memperburuk diri sendiri.
Ini hanya sebuah pelajaran,cintai dan sayangi seseorang dengan sewajarnya. Jika terlalu sayang,kan kasihan hatimu jika dibuat patah hati. Dirimu bakal susah lupa:)
---------------------------
halo kamu yang baca,iya kamu hehe. maaf yah kurasa chapter ini seperti nya feel-nya ga gimana gitu hehe. but,makasih yang sudah baca dan selalu tunggu chapter selanjutnya yah:)
Tertanda sayang.
-dan
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYUKA RASA
ChickLit"tentang rasa,yang tak pernah terucap. seperti sekedar beberapa kata yang selalu ku rangkai agar bisa aku ucapkan"