"Ada aku dan kamu, aku harap akan terus selalu begitu"
-
Ada aku lelaki yang selalu menikmati segala kebersamaan denganmu nona.
Menikmati segala tiap detik,menit dan jam bersamamu.
Sekedar saling bercerita tentang novel kesukaanmu ataupun novel kesukaanku, tanpa memikirkan sang waktu.
Berjalan mengitari tiap suduh kota, menciptakan kenangan bersama.
Atau hanya sekedar mampir dikedai hanya untuk menemanimu memesan secangkir coklat hangat, atau kita tertawa menikmati tiap tetesan hujan yang jatuh membasahi bumi.
Ada aku nona, yang selalu menunggu kelanjutan ceritamu tentang penatmu menghadapi hari-hari, tentang bagimana kamu menyukai buku-buku yang memiliki kisah teka-teki yang dapat membuatmu pusing memikirkannya.
Sekedar bahagia melihatmu bagaimana kamu menyapaku, bercerita apapun dengan semangatnya, melihat ekspersi lucumu saat bercerita.
Aku selalu bahagia menyapa koma, yang menandakan kelanjutan cerita, dan aku benci pada titik yang justru mengakhirinya.
Walaupun akhir-akhir ini aku sering menjumpai titik daripada koma.
Aku harap ini bukan pertanda bahwa kamu akan berhenti mengakhiri cerita serta kenangan didalamnya.
Ada aku nona selalu bersyukur atas kebaikan Tuhan kepadaku yang memberikan hadirmu dalam hari-hariku.
Memilikimu membuatkan berterimakasih, atas dirimu yang tak pernah lelah dijadikan tempatku mengeluh kesah,
Sosok yang tak pernah jengah kujadikan tempat untuk pulang,
Tak pernah amat bosan mendengar keluhan yang begitu banyak dariku,
Selalu amat sabar menghadapiku yang bisa saja menjadi sosok yang egosi dan pesimis, sosok penduka lara yang suka berputus asa.
Kamu selalu punya kalimat rahasia yang mampu menghadirkan tawa ditangis yang tak kunjung reda memikirkan duka.
Kamu selalu mengatakan ada aku dan semua masalah pasti selalu baik-baik saja.
Kini, aku yang pula yang tengah takut akan hancur,
Sebab adanya jarak dan waktu yang berani masuk disela kebahagian kita,
Kerap kali menciptakan konflik yang berakhir akan amarah,
Tapi kamu nona, selalu menjadikan kita kembali akur, hanya dengan sebuah postingan receh twitter.
Kamu nona, selalu mengatakan kita tak akan pernah tahu apa yang direncanakan Tuhan setiap waktu,
Bukan hanya tentang kamu dan aku, tapi tentang mimpiku, bahagiaku,segala putus-asaku, harapanku, kecewa,sedih, hidup dan matiku.
Jadi katamu, kita tak perlu merisaukan tentang kamu dan aku,
Perihal apakah kita benar-benar akan menyatu, atau justru berpisah dan menikam habis segala rasa juga rindu.
Katamu, tak apa bila pada akhirnya bukan aku yang menjadi pilihanmu atau bukan kamu yang menjadi pilihanku.
Yang jelas kita berdua sama-sama telah setuju, untuk selalu menghargai tiap detik yang masih mengizinkan kita bersama.
Katamu aku tak perlu hancur jika kehilanganmu pada akhirnya.
Justru, aku harus bersyukur sebab setidaknya, Tuhan sempat mengizinkan kita untuk bersama.
Yang aku harap, semoga aku dan kamu selalu bersama.
----------------------------------------------------------------------------
Happy reading , ily mwah
-dan
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYUKA RASA
ChickLit"tentang rasa,yang tak pernah terucap. seperti sekedar beberapa kata yang selalu ku rangkai agar bisa aku ucapkan"