"Perasaan menyiksa ini saat malam hari dirimu hadir dan hati ini sadar saatnya perasaan ini harus mundur"
-
Waktu malam yang larut, masih menunjukkan pukul 2 dini hari dan aku masih terjaga bahkan kantuk pun tak sedetik jua hadir disini.
Langit, boleh saja yah aku bercerita denganmu. Mungkin saja setelah ku mencurahkan isi hati ini, aku merasa kan sedikit tenang.
Masih tentang dia, masih dengan orang yang sama. Yang entah saat ini ingin ku sebut apa.
Langit, apakah kau tau? Aku sangat iri dengan keindahan pagimu. Dimana sang fajar menghiasinya dengan sangat sangat sempurna.
Membangunkan ayam jantan untuk membangunkan tiap-tiap manusia dari mimpi-mimpinya untuk bergegas memulai hari.Aku juga hanyut dalam teduhnya siangmu, merasa panas sebab siangmu yang tengah memanggil namun tetap berantusias mengerjakan segala hal hingga tuntas.
Juga pada soremu, saat senja sedang bersiap untuk hadir dan menghiasi kembali pesonamu. Memberikan sebuah semburat yang hanya sekejap saja saat itu, namun selalu di nanti hingga kapanpun.
Terlebih lagi saat malammu, yang membuat diriku tak pernah berhenti melamun. Memikirkan apa saja yang telah aku alami.
Langit, apakah kau tau mengenai dia?
Apakah nanti saatnya dia menjadi sang fajar yang bersedia membangunkanku untuk segera melihat keindahannya?
Dilanjutkan lagi, menjadi siang untuk selalu mengingatkanku bahwa masih banyak sekali waktu yang akan ku lalui hari ini, atau kah dia hanya menjadi senja yang hanya sekejap menampilkan keindahannya lalu menghilang sebelum aku puas merasakan bahagia melihatnya?Langit, apakah kau tau?
Hanya malam harimu saja aku dapat leluasa memiliki angan-angan akan segala rasa yang telah tercipta dan seluruh rindu yang selalu ada.Maka salahkah aku,jika dalam kegelapan ini aku mengharapkannya?
Langit.
Aku rasa perasaan ini untuknya harus mundur secara perlahan.----------------------------------------------------------
Kependekan wkwkw. see you next cerita mengenai patah hati lainnya :)
Tertanda sayang.
-dan
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYUKA RASA
ChickLit"tentang rasa,yang tak pernah terucap. seperti sekedar beberapa kata yang selalu ku rangkai agar bisa aku ucapkan"