Bab 16

22 1 0
                                    

Berty tetangga Aye adalah perempuan yang halus perasaannya, ia bukan orang jawa tapi sikap nrimonya itu melebihi orang jawa. Bahkan saat suaminya sering genit menggoda perempuan cantik lewat ia terima saja kelakuan suaminya. Aye yang menjadi tetangganya seringkali gemas dan kesal melihat kelakuan Denny suami Berty tersebut. Bisa ya, mempunyai suami buaya seperti itu. Kalau Aye sudah pasti"habis"mempunyai suami seperti Denny.

Suatu saat Aye tanya ke Berty:

"Lu biasa- biasa aja lihat suami ente?"

"Biasa saja, terus kenapa?"

"Ente biarkan suami genit begitu lihat cewek "segar" apa tidak salah obat ente?"

"Tidak ada yang perlu dikawatirkan Bella, justru jika ia sembunyi-sembunyi menyukai seseorang itu yang harus diwaspadai..."

"Maksud elu...?"

"Jika suamimu tiba-tiba amat sayang, sering menghadiahi ciuman, bunga dan genit pada kita itu yang harus diwaspadai jangan-jangan ada aksi di tempat lain yang tidak kita ketahui..."

"Maksudnya, selingkuh gitu...?!" Berty memandang Aye sambil tangannya ia angkat dan mulutnya ditarik ke atas.

"Tapi perilaku genit seperti suamimu itu sungguh menjijikkan bagi Aye...Ente tidak risi?"

"Kalau masih dalam batas kewajaran tidak samapi main fisik say biarkan saja..."

"Gila Ente...kalau ia suami Aye udah gua gampar...!?"

"Jangan galak-galak sama suami lho Bell nanti malah menimbulkan antipasti...lama-lama bosan di rumah dan cari hiburan ditempat lain."

"Berty, kalau suami Aye berani selingkuh, akan kupotong itu"burung"

"Ih Madesu dong..."

"Biarin, biarin saja rasakan akibatnya jika berani membuat perempuan merana...!"

"Ooo, gitu ...aku sih tidak ikut-ikutan...?"

"Ente sih terlalu sabar sebagai perempuan suaminya "pethakilan"kau adem ayem saja."

"Selama suami masih sayang dan segala kebutuhan terpenuhi...say biarkan saja suami sedikit genit, toh ia hanya sesekali menghibur diri, hidup khan perlu selingan dan pemandangan yang indah tidak perlu dilewatkan."

"Gila Lu Berty...Amit-amit deh gua tidak bisa seperti ente..."

Pembicaraan selesai. Aye lalu ke kamar. Kadang ada benarnya perkataan Berty, Lelaki jika diberi kebebasan kadang malah tidak berani macam-macam. Kalau genit itu khan naluri mereka. Lihat perempuan cantik khan anugerah. Bukannya perempuan diciptakan mempunyai tubuh indah dengan segala lekuk tubuhnya. Pasti Laki-laki suka melihat kulit mulus, wajah manis dan cantik, deretan gigi putih, rapi, tubuh sintal, payudara indah. Itu khan maksud Berty sebagai hiburan. Mungkin kadang kadang laki-laki sembunyi sembunyi membuka situs gambar di internet perempuan yang tubuhnya polos, dengan payudara indah. Rangsangan sex itu sebagai semangat untuk menumbuhkan gairah hidup dan rasa sayang.Aye sendiri kadang sering membayangkan tubuh atletis dan wajah laki-laki yang macho. Bukan yang ototnya terlalu menonjol, tapi yang tubuh mereka menimbulkan gairah sex aye meningkat. Perempuan itu akan terangsang oleh kelembutan, kata-kata romantic nan membuai. Nah jika suami Aye sudah membisikkan kata-kata nakal serta sedikit tangannya meraba daerah-daerah sensitive Aye. Nyerah deh. Aye merasa terbang ke awan, sementara tubuh ini serasa bergeletaran.

Duh daripada mikir yang enggak-enggak mending mencuci pakaian yang kotor-kotor. Semoga saja suami tidak menjadi genit di tempat lain jika di rumah sering Aye omelin. Ia memang sedikit kurang cerdas tapi ia sayang sama Aye. Tapi naluri laki-laki pada perempuan yang lebih menjanjikan kenyamanan itu adalah naluri purba, tidak perlu cerdas laki-laki akan menyambut kesempatan itu. Maka dari itu Aye perlu waspada.

Cinta Tiga SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang