Bab 20

9 1 0
                                    

Capek itu suatu cobaan bagi perempuan, apalagi saat datang bulan tiba. Rasa nyeri, lemas, dari rasa sakit yang lain campur aduk menjadi satu. Emosi mudah meluap jika mendapatkan rumah berantakan tak terurus, apalagi ditambah suami yang angina-anginan membantu membereskan rumah yang hampir seperti kapal pecah. Lebih emosi lagi saat suami pulang tidak langsung bersih-bersih rumah malah baca koran dan akhirnya ketiduran. Ingin kubanting saja benda yang ada didepan Aye. Sadar nggak sih hei suamiku, Kamu itu sedang membangunkan macan tidur. Enak saja tidur sementara istri bertumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan. Antara nyeri dan perasaan dongkol, jadilah sumbu dahsyat untuk meningkatkan tensi dan mengumbar kemarahan. Karena kemarahan bagi perempuan adalah sebuah penderitaan pada akhirnya menangislah ujung-ujungnya. Aye, kesal benar-benar kesal mengapa suami mesti punya tabiat brengsek begitu. Lagak kayak raja, minta dilayani, minta dikasih pengertian bahwa sehabis kerja tentunya ingin istirahat baca buku, baca koran, menikmati hidup. Kalau perlu diam diam baca stensilan Anny Arrrow, atau membuka situs porno, sekedar melihat body mulus perempuan. Bukannya sudah amat mengenal tubuh perempuan di diri Aye. Variasi Ma?Prett kecupret.Kadang Laki memang banyak gaya kali ye. Untung saja suami masih waras, tapi Aye tidak percaya bila laki-laki akan menutup mata bila ada cewek seksi lewat. Matanya pasti seakan-akan menelannya bulat-bulat.

Aye, seorang perempuan tidak suka jika mata suami jelalatan, tapi Aye sadar naluri laki-laki memang begitu, melihat tonjolan sedikit pikirannya jadi ke mana-mana. Kalau Aye terlalu cemburu, hanya akan menderita sendiri. Kata psikolog jangan pernah memaksa laki-laki tunduk pada aturan, nanti mereka malah akan berusaha melanggar peraturan itu sendiri. Beri sedikit kebebasan, dan cobalah percayai dia, mereka nanti malah akan respek dan semakin mencintai pasangannya.

Tapi Aye tidak suka teori-teori psikologi, hal-hal yang berbau teori itu sudah Aye tanggalkan sewaktu kuliah, realistis Aye hanya melihat masalah sehari-hari, karena urusan perempuan adalah urusan perasaan. Sekali seseorang melukai perasaan selamanya akan tersimpan disudut ingatan dan tidak akan terlupakan. Jadi jangan sekali-sekali meruntuhkan kepercayaan pada perempuan, pahit akibatnya.

Makhluk bernama perempuan itu ibaratnya seperti keramik, jika retak atau pecah akan sukar untuk merekatkannya kembali. Hal hal yang rapuh itu tentu bukan masalah kemauan, keuletan dan kerja keras. Perempuan sangat suka kerja, disamping dandan, ke salon, mengecat rambut, memperhalus wajah, juga masalah baju atau tren dan fashion, jika peremnpuan tidak berminat pada masalah di atas berarti perempuan itu produk jadul, masih adakah di zaman sekarang? satu dua sih ada tapi langka. Umumnya perempuan pasti suka fashion, dandan, mematut diri berdandan dan bergosip.

Seperti halnya tubuh yang halus dan cenderung lemah, perempuan itu lebih senang dapat perlindungan. Rasa nyaman akan membuat gairah rumah tangga aman tentram tanpa pergolakan berarti, jika ada pertengkaran itu hanya dinamika kecil dari namanya hidup bersama orang yang berbeda. Jika mampu menyatukan irama perempuan dan laki-laki itu sebuah kesatuan yang amat sempurna, jika tidak mampu hanya akan menebarkan rasa benci, dendam kesumat dan kriminalitas. Jika laki-laki hanya bisa meneror dan memberi ancaman, saatnya perempuan menyingkir dari kehidupan lelaki, sebab apa gunanya berumahtangga jika suasana nyaman sudah tidak ada lagi. Yang hanya hanya galau, baper, mellow, dan perasaan tersakiti. Maka dari awal pernikahan Aye sudah memberi ultimatum(ciee, kayak polisi saja), sekali menyakiti Aye akan ingat selamanya Bang. Camkan itu!Wow ancaman besar lho.(padahal kadang Aye gertak sambal saja agar suami Aye benar-benar sayang, meskipun lemak menggelambir, kulit keriput, wajah peot,tidak berpaling kepada perempuan lain).

Cinta Tiga SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang