Diam Membisu - chapter 3

107 15 0
                                    

Rindu dan cemburu itu sama-sama menyakitkan jika dirasakan.

☕☕☕


    Matahari mulai menampakkan sinarnya "Huwaaa" Suara Eva terdengar serak karena bangun dari tidur cantiknya.

Ketika ia melihat jam ternyata jarum jam sudah menunjukkan pukul 06.00 wib. Itu tandanya hari sudah pagi dan Eva belum melaksanakan sholat subuh.

"Haduh mati gue. Gue lupa kalok belum sholat subuh"
Karena kedatangan Angga semalam ia harus tidur terlalu malam , sehingga Eva harus melewati fajar shubuh dan bangun tepat matahari sudah menampakkan sinarnya.

"Astagfirullah kakak. Udah jam berapa ini? Kok baru sholat shubuh? Keterlaluan kakak ini!!!"

Suara itu muncul seketika setelah Eva melepaskan mukenanya. Itu tandanya dia ketahuan sama Atus jika hari ini Eva bangun kesiangan.

"Maaf banget ma. Eva ngaku salah" ucap Eva sambil menjewer kedua telinganya secara bersamaaan.

"Lain kali jangan kesiangan lagi ya kak"

"Oke ma"

Untung aja gue gak kenak hukuman.

Itulah identik keluarga Eva. Siapa yang bangun kesiangan akan terkena hukuman dari Atus (mamanya).

Eva akan hancur moodnya apabila harus terkena hukuman untuk tidak keluar rumah selama 1 hari. Mungkin terlihat seperti burung dalam serangkai.

"Kak udah mandi apa belum. Ada Angga datang!!!" Ucap mak Atus dengan nada oktaf tinggi.

Ha? Angga? Ngapain dia kesini? Mungkin dia mau bertemu Azizah.

Eva berpikir keras untuk mencari suatu alasan Angga datang ke rumah Eva pagi-pagi pada hari minggu.

Tumben amat tuh anak? Biasanya jam segini masih di kasur dan bangun jam 12

"Kakak!!! Buruan turun dan temui Angga"
Suara itu membuat Eva gagal menebak alasan Angga datang ke rumahnya.

"Oke ma. Habis ini Eva turun"

Setelah lama menunggu. Pada akhirnya Eva dan Angga bertemu dalam satu ruangan.

"Lo ngapain kesini pagi-pagi" Eva mengintrogasi dengan nada sensitif.

"Tenang. Jangan terlalu sensi. Lo lagi pms ya? Sensi amat"

"Gue kangen aja sama lo. Kemaren gue lupa belum vc lo"

"Sebelum lo vc gue. Mungkin lo
udah sampai di dunia mimpi"

"Tau aja se lo" Ucap Angga dengan malu , karena hampir semua kebiasaannya diketahui oleh Eva.

"Jadi gini va. Gue kesini mau curhat sama lo"

"Udah gue tebak dari awal"

"Peka amat lo"

"Curhat tentang siapa? Zizah? Atau cewek lo yang lain?"

Kebiasaan Eva memanglah begitu. Ia harus rela mendengarkan cerita Angga tentang cewek meskipun kadang Eva bosan dengan topik itu.

"Ngga. Lo kan udah dewasa lebih dari gue. Sekarang saatnya lo harus bisa berkomitmen sama 1 cewek. Hilangin sikap playboy lo"

Nasehat pepatah keluar dari mulut Eva yang membuat Angga semakin semangat dan yakin kepada cewek yang di sukainya.
Sikap playboy Angga memang sudah keturunan , karena bukan hanya Angga saja yang memiliki sikap playboy. Alfa dan juga Sep memiliki sikap yang sama. Sikap seperti itu memang menjengkelkan apalagi bagi kaum wanita.

Warkop Falling In Love (Proses Revisi📄)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang